• Beranda
  • ...
  • Travellers
  • Masalah kimpoi Kontrak Terutama di Perpariwisataan RI, Kenapa masih sering Terjadi?

amekachiAvatar border
TS
amekachi
Masalah kimpoi Kontrak Terutama di Perpariwisataan RI, Kenapa masih sering Terjadi?












Masalah kimpoi Kontrak Terutama di Perpariwisataan Indonesia, Kenapa masih sering Terjadi?

Masalah tentang kimpoi kontrak di Indonesia ini sebenarnya wacana yang sudah sering dibicarakan sejak beberapa tahun lalu, pun daerah yang familiar banyak orang bisa menduganya dengan cepat. Namun sampai saat ini pihak yang berwenang belum mampu untuk menyelesaikannya dengan mudah, padahal yang namanya kimpoi kontrak ini bisa dikatakan sebagai prostitusi terselubung.

Pernikahan yang sah adalah yang bermaksud untuk melanggengkannya tanpa ada batas-batas waktu tertentu, walaupun pada kenyataannya memang ada beberapa tidak bisa merealisasikan karena adanya perceraian. Seperti yang terungkap dalam kabar ditangkapnya 2 muncikari berinisial RN (21) dan LR (54) nih gansist, mereka dibekuk atas perbuatan menjajakan gadis Cianjur untuk pria asing dari berbagai negara.


Quote:





Atas kasus ini 2 orang muncikari ini didakwa dengan pasal tindak pidana perdagangan orang atau TPPO dengan modus kimpoi kontrak, adapun tarif yang diterapkan bagi para wisatawan yang mau kimpoi kontrak ini dikabarkan jumlahnya mulai dari 30 juta sampai 100 juta rupiah dan kemudian uang yang diperoleh tersebut akan dibagi dua antara korban dan pelaku.

Tentang bagaimana pelaksanaannya, ini diungkapkan oleh Tono, mereka melakukan sebagaimana selayaknya pernikahan pada umumnya. Namun dari saksi, penghulu sampai walinya itu semuanya adalah palsu, dan sang korban kemudian dibawa oleh pelaku untuk tinggal bersama sesuai jangka waktu yang telah disepakati.

"Dipersiapkan selayaknya pernikahan, ada wali dari gadisnya, saksi, dan penghulu. Dilakukan juga ijab kabul. Tapi semuanya settingan, wali dan saksi itu bukan asli tapi wali dan saksi bohongan, bukan orangtua ada wali sah dari perempuan tersebut,"


Quote:





Semoga kasus-kasus semacam ini bisa diselesaikan dengan baik oleh pihak kepolisian, mungkin bisa dijadikan gambaran bagaimana tentang hebatnya pariwisata di Singapura. Negara kecil, tempat wisatanya biasa saja dan tanpa mengunggulkan bisnis prostitusi, namun pariwisatanya diminati oleh banyak pelancong asing karena tempatnya nyaman dan aman.

Tambahan, dari media lokal Cianjur ini mengkabarkan jika ternyata kedua pelaku telah beroperasi dari sejak tahun 2019. Lewat kasus ini kepolisian telah ditangkap 6 orang dimana salah satu diantaranya adalah pelapor awal, serta 2 korbannya merupakan siswi SMA di Cianjur.


Sumber Tulisan dan Gambar:

1

2

3
64m64n9sAvatar border
simsol...Avatar border
ananghermanAvatar border
anangherman dan 7 lainnya memberi reputasi
8
592
39
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Travellers
TravellersKASKUS Official
23.1KThread10.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.