Munas Partai Golongan Karya (Golkar) tak lama lagi akan berlangsung. Para pengamat dan analis mulai membuat beragam analisis dan pendapat tentang siapa calon yang akan dipilih menjadi nakhoda dari partai berlambang pohon beringin tersebut. Namun dari semua suara-suara yang muncul sosok yang mendapatkan sorotan signifikan dan berpeluang besar ada pada Airlangga Hartarto yang saat ini masih menjabat selaku Ketua Umum. Hal itu tak lepas dari berbagai dukungan yang diterimnya  dari berbagai organisasi internal partai sehingga memperbesar potensinya untuk kembali terpilih pada pemilihan nanti.

Salah satu bukti konkret dari dukungan yang diterima Airlangga adalah deklarasi dukungan dari Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI). Hal ini menandakan bahwa Airlangga telah berhasil membangun konsolidasi dan mendapatkan dukungan tidak hanya dari AMPI, tetapi juga dari organisasi internal Golkar lainnya. Airlangga juga telah mengantongi dukungan dari dua organisasi pendiri Partai Golkar serta empat organisasi lainnya, yaitu PPK Kosgoro 1957, MKGR, MDI, HWK, Pengajian Al-Hidayah, dan AMPI. Dukungan ini bukan hanya sekadar formalitas, tetapi mencerminkan evaluasi positif terhadap kepemimpinan Airlangga dalam memimpin partai sebelumnya.

Deklarasi dukungan AMPI yang disampaikan oleh Sekretaris Jenderal DPP AMPI, Ahmad Andi Bahari, menyoroti pencapaian Airlangga selama memimpin Partai Golkar dari tahun 2017 hingga 2024. Keberhasilannya dalam membawa partai melalui berbagai tantangan dan perubahan politik dianggap sebagai faktor penting dalam penilaian positif terhadap kepemimpinannya. Dengan demikian, dukungan tersebut tidak hanya didasarkan pada pertimbangan politik semata, tetapi juga pada evaluasi kinerja dan kapabilitas Airlangga sebagai pemimpin partai.

Secara keseluruhan, dukungan yang diterima Airlangga dari berbagai organisasi internal Partai Golkar, termasuk deklarasi dari AMPI, menandakan adanya konsensus dan evaluasi positif terhadap kepemimpinannya. Namun, tantangan nyata masih ada dalam memastikan bahwa dukungan tersebut juga tercermin di tingkat daerah dan bahwa konsolidasi yang diakui oleh Airlangga juga tercermin dalam realitas politik partai. Oleh karena itu, Munas Partai Golkar tahun 2024 akan menjadi panggung penting untuk mengamati dinamika internal partai dan arah kebijakan yang akan diambil di masa depan.