Ada kabar baik bagi negara pengkoleksi jet tempur antik atau negara yang berkantong cekak nih Gan, pasalnya tetangga dekat Turki, yakni Yunani; bersiap melepas pesawat tempur F-16 dan Mirage-2000 yang sudah uzur. Salah satu alasan kuat mengapa negara ini ingin menjual pesawatnya karena mereka terlalu banyak mengoperasikan jet tempur dari berbagai jenis, yang pada akhirnya membuat perawatannya jadi rumit.

Yang paling tua di gudang senjata Yunani adalah pesawat F-4 Phantom, sementara itu negara ini juga masih memiliki pesawat antik lainnya, yakni Mirage 2000EG/BG. Sementara yang paling baru mereka sudah mendapatkan Rafale dari Prancis. Mengutip laporan media Yunani, yakni Kathimerini, Menteri Pertahanan Nikos Dendias mengkonfirmasi pada hari Senin (25/03/2024) bahwa perlu dilakukan perubahan radikal dalam inventaris persenjataan Yunani. Salah satu perubahan itu adalah merampingkanjumlah armada jet tempur mereka, dengan menjual pesawat yang sudah uzur.

Dendias mengatakan jika Yunani memiliki jet tempur yang terdiri dari F-4, Mirage 2000-5, F-16 Block 30, F-16 Block 50, F-16 Block 52, F-16 Viper (versi upgrade) dan Rafale. Menteri Pertahanan menambahkan, F-4 harus dipensiunkan dan jika memungkinkan dijual. Selain F-4, Yunani juga berencana menjual F-16 Block 30 dan Mirage 2000-5.

Sementara itu, Yunani berencana meningkatkan F-16 yang ada ke standar Viper (Block 70), diharapkan pada 2027 proses upgrade F-16 sudah selesai. Untuk Rafale, Yunani berencana menambah 6 unit, hingga jumlah total keseluruhan genap menjadi 30 unit. Yunani sejauh ini telah memperoleh 24 Rafale. Negeri Para Dewa juga telah diberi izin membeli F-35. Pada bulan Januari 2024, Departemen Luar Negeri AS menyetujui kemungkinan penjualan 40 F-35A dan peralatan terkait ke Yunani dengan perkiraan biaya hingga US$8,6 miliar. Kesepakatan semacam itu masih memerlukan persetujuan Kongres.



Untuk F-35A, Menteri Pertahanan Nikos Dendias mengatakan ingin membeli versi Block 4. Sebagai pengingat bagi Agan, versi Block 4 sendiri masih dalam proses pengembangan dan belum melakukan uji terbang. Dendias yakin jika Lockheed selaku pembuat F-35 akan membereskan seluruh masalah di pesawat ini pada versi Block 4 yang lebih baru.

Menurut data dari F-16.net, F-16 Block 30 Yunani terdiri dari 34 F-16C single seat dan 6 F-16D double seat yang dikenal diberi kode Block 30. Pesawat dibeli melalui proyek Peace Xenia I Foreign Military Sales, pesawat dikirim pada 1988 sampai 1990. Secara keseluruhan, Yunani membeli F-16C/D dengan tiga varian yang masing-masing punya kemampuan berbeda.

Di dekade 90 sampai awal 2000-an Yunani membeli 40 unit F-16 Block 50 yang dilengkapi LANTIRN targeting pod and navigation system untuk operasi di malam hari, varian ini juga bisa menggotong rudal AGM-88 High-speed Anti-Radiation Missile (HARM). Tak berhenti disitu, Yunani membeli tambahan 60 unit F-16C/D Block 52+ yang dilengkapi conformal fuel tank, untuk menambah jarak jelajahnya. Dan orderanterakhir adalah 30 unit F-16C/D Block 52+ Advanced. Secara keseluruhan ada 170 F-16C/D berbagai varian yang dimiliki Yunani.

Dari 170 unit F-16, sekitar 84 pesawat akan dimodernisasi ke standar Block 70 (Viper) yang terdiri dari varian Block 52+ dan Block 52+ Advanced. Modernisasi itu mencakup pemasangan radar AESA AN/APG-83 Scalable Agile Beam Radar (SABR), Raytheon Modular Mission Computer, modernisasi kokpit dengan pemasangan Joint Helmet Mounted Cueing System (JHMCS ΙΙ), daan Link 16 datalink.



Menurut data dari The War Zone, Yunani membeli 36 Mirage 2000EG satu kursi dan empat Mirage 2000DG dua kursi yang dikirimkan mulai tahun 1988. Pesawat ini terutama digunakan untuk pertahanan udara, namun dapat dipersenjatai dengan rudal AM.39 Exocet untuk misi anti-shipping strike.

Yunani kemudian memperoleh 15 jet Mirage 2000-5BG/EG rakitan baru dan membawa 10 pesawat sebelumnya ke standar yang sama. Jet-jet tersebut selanjutnya ini dipersenjatai dengan rudal MBDA MICA, tersedia dalam varian berpemandu radar dan berpemandu inframerah. Pesawat juga bosa menggotong rudal jelajah MBDA SCALP-EG, rudal yang telah dipasok dan digunakan oleh Ukraina.

Dalam pernyataan ke media lokal, Menteri Pertahanan Yunani mengatakan ingin menjual Mirage 2000-5 yang secara umur lebih muda dibandingkan varian Mirage 2000EG. Mungkin Pak Menteri Pertahanan telah salah bicara, karena ada versi Mirage yang dimiliki Yunani. Jika mau, Yunani masih bisa menerbangkan Mirage 2000-5 yang masih muda dan telah ditingkatkan (upgrade).



Yang terkahir, dan kemungkinan bakal sulit dijual adalah F-4 Phantom II nih Gan. Pesawat yang kondang di Perang Vietnam karena sering dijadikan santapanMiG Soviet. Pesawat ini pertama kali diterima Yunani pada 1974, total mereka menerbangkan 36 unit Phantom. Pesawat ini telah di-upgrade dengan kemampuan canggih termasuk layar multifungsi berwarna, hands on throttle and stick (HOTAS),  pod penargetan laser Rafael Litening  II, dan rudal AIM-120 AMRAAM. Masa pakai yang terbatas dan infrastruktur kuno untuk mendukungnya menjadikan penjualan F-4 sangat sulit, terlebih tak banyak negara yang memakai pesawat ini.

Untuk F-16 Block 30, Yunani kemungkinan bisa mentransfer pesawat tersebut ke Ukraina, tapi sejauh ini nama negara ini belum disebut dalam koalisi European Participating Air Forces (EPAF). Koalisi yang akan menyediakan F-16 untuk Ukraina. Block 30 sudah menjalani program Falcon UP, membuatnya bisa terbang lebih lama lagi. Di sisi lain, F-16 Block 30 dan Mirage 2000-5 adalah dua pesawat berkemampuan tinggi yang bisa lebih cepat dijual dan relatif mudah dimasukkan ke dalam armada skuadron jet tempur negara lain yang sudah ada.








Referensi Tulisan: Kathimerini, F-16.net& The War Zone
Sumber Foto: sudah tertera