Sumber Gambar

Ajakan Boikot Film-film Horor yang Menjelekkan Islam dan Menyesatkan: Ini Daftarnya

Baru-baru ini, muncul seruan untuk memboikot film-film horor Indonesia yang diduga menjelekkan Islam dan menyesatkan. Beberapa film tersebut telah menjadi perdebatan publik dan menimbulkan kontroversi. Mari kita telaah lebih lanjut mengenai film-film ini dan mengapa ada ajakan untuk memboikotnya.

1. Film "Kiblat" (Leo Pictures, 2024)
Film ini menjadi sorotan karena dinilai menistakan agama dan hanya menakut-nakuti orang sehingga takut beribadah. Poster film "Kiblat" menampilkan wanita yang sedang rukuk, salah satu gerakan salat, dengan menggunakan mukena. Namun, penggunaan latar agama ini dianggap tidak sesuai dengan ajaran Islam.

2. Film "Pemandi Jenazah" (VMS Studio, 2024)
Film ini juga menjadi bagian dari daftar yang harus diboikot. Beberapa poster horor Indonesia ini dinilai menyesatkan dan tidak mendidik.

3. Film "Munkar" (MD Picture, 2024)
Film ini juga masuk dalam kategori yang menyesatkan. Penggunaan simbol agama dalam film ini menjadi perhatian banyak orang.

4. Film "Sijjin" (Rapi Films, 2023)
"Sijjin" juga dinilai menyesatkan karena menggunakan elemen visual ritual ibadah dan kitab suci Al-Quran.

5. Film "Khanzab" (Dee Company, 2023)
Film ini juga termasuk dalam daftar yang harus diboikot karena menimbulkan rasa takut dan menyesatkan.

6. Film "Waktu Maghrib" (Rapi Films, 2023)
Film ini menggunakan latar waktu maghrib, yang dalam ajaran Islam dianjurkan untuk tidak berkeliaran di luar dan menutup rapat pintu dan jendela.

7. Film "Tasbih Kosong" (Macora Cinema, 2023)
Film ini juga dinilai menyesatkan dan tidak mendidik.

8. Film "Menjelang Maghrib" (Helroad Film, 2022)
Film ini juga masuk dalam daftar boikot karena menimbulkan ketidaknyamanan dan ketakutan.

9. Film "Makmum" (Dee Company, 2019)
Film ini juga termasuk dalam kategori yang menyesatkan dan merusak akidah.

Aksi boikot ini mengajak umat Islam agar kompak memboikot film-film yang merusak aqidah dan menyesatkan. Semoga kita semua dapat lebih bijaksana dalam memilih tontonan dan menghormati nilai-nilai agama.¹²¹

Ulama dan Pemuka Agama Menanggapi Film-film Menyesatkan

Beberapa ulama dan pemuka agama telah memberikan tanggapan mengenai film-film horor yang dianggap menyesatkan dan merusak nilai-nilai agama. Berikut adalah beberapa pendapat dari mereka:

1. Ustaz Adi Hidayat:
  Ustaz Adi Hidayat menekankan bahwa konten yang disajikan kepada publik, termasuk film, sebaiknya mengandung nilai moral yang mengedukasi dan mengarahkan kepada kebaikan. Ia menyarankan agar konten tidak hanya mencari kontroversi untuk mendapatkan perhatian, tetapi juga harus memperhatikan nilai etis dan moral. Penggunaan simbol agama juga harus tepat dan tidak bertentangan dengan keyakinan masyarakat¹.

2. Ketua MUI Bidang Dakwah, Kiyai Haji Cholil Nafis:
  Kiyai Haji Cholil Nafis mengomentari film-film yang menggunakan promosi sensitif dan kontroversi untuk menarik perhatian dan penonton. Namun, jika film tersebut menyinggung agama, maka sebaiknya tidak boleh ditonton³.

3. Profesor Asrorun Niam Sholeh, Ketua MUI Bidang Fatwa:
  Profesor Asrorun Niam Sholeh menegaskan bahwa penggunaan istilah dan simbol keagamaan harus dilakukan dengan tepat dan sesuai tempatnya. Konten promosi juga harus memikat tanpa menimbulkan kontroversi yang meresahkan masyarakat².

Dalam Islam, menonton film atau konten lainnya diperbolehkan selama tidak bertentangan dengan nilai-nilai agama dan tidak menyesatkan. Oleh karena itu, penting bagi para pembuat film untuk memperhatikan nilai moral dan konteks penggunaan simbol agama⁴.

Link Referensi