Hari ini, diiringi snowfall, lagi lagi aku menangis dan berskenario. Aku terus membayangkan sahabatku Lina, sahabat yang pernah aku sakiti beberapa tahun yang lalu tanpa ada permintaan maaf terucap dari bibirku. Seolah-olah semua sudah selesai, namun ternyata tidak. Bertahun tahun memendam penyesalan dan sakit hati karna tingkah lakuku sendiri. Penyesalan terbesar yang masih belum bisa aku terima hingga saat ini. Meskipun psikolog bilang aku sudah menemukan pengganti yang lebih dari sahabatku, tapi aku masih merasa sangat kurang. Aku belum meminta maaf sampai saat ini secara langsung. Aku yakin dia belum lupa dengan kejadiannya. Dibulan ini aku berniat untuk menemuinya langsung dan berbicara 4 mata. Meminta maaf dengan tulus, dan memulai pertemanan baru.

Pict : pint.