TAMPANG Pelaku yang Tendang Tempat Sembahyang, Kini Diselidiki Polisi



MEDAN - Polisi masih melakukan penyelidikan, terkait kasus pengerusakan tempat sembahyang umat Buddha atau altar di depan ruko warga.

Kapolsek Medan Area, Kompol Hendrik Aritonang, mengatakan, pasca kejadian pihaknya telah mengambil keterangan dari pemilik ruko.

"Korban tadi malam sudah ketemu dengan penyidik," kata Hendrik kepada Tribun-medan, Senin (29/1/2024).

Katanya, petugas juga masih mencari keberadaan pelaku pengerusakan altar milik warga tersebut.

"Untuk pelakunya masih penyelidikan," sebutnya.

Hendrik juga menjelaskan bahwa sampai saat ini belum diketahui motif pelaku melakukan perbuatan itu.

"Belum diketahui Motifnya. Belum bisa dipastikan apakah pelaku ini ODGJ atau bukan, karena belum tertangkap," ucapnya.

Sebelumnya, Seorang pria merusak tempat sembahyang umat Buddha atau altar yang berada di depan ruko warga.

Aksi pria ini pun terekam kamera pengawas CCTV yang terpasang di lokasi dan beredar luas di media sosial.

Amatan tribun-medan.com, pria yang mengenakan kaos putih merusak tempat sembahyang umat Buddha itu dengan cara ditendang.

Dalam video berdurasi beberapa detik itu, pria tersebut datang dan langsung menendang altar yang tergantung di depan ruko tersebut.

Menurut pemilik ruko berinisial J, kejadian itu terjadi di Jalan Asia, Kecamatan Medan Area, pada Minggu (28/1/2024) sekira pukul 02.50 WIB dinihari.

Katanya, awal dirinya mengetahui kejadian tersebut setelah ada pihak keluarga yang melapor.

"Tadi pagi tahu nya, sudah berantakan di depan, kami cek CCTV ternyata memang ada yang merusak," kata J kepada Tribun-medan.com, Senin, (29/1/2024).

Ia menjelaskan, dari rekaman CCTV dirinya mengaku tidak mengenali pelaku perusak tempat sembahyang tersebut.

Dia juga menjelaskan, tidak mengetahui persis apa yang jadi motif pelaku melakukan perbuatan tersebut.

"Saya nggak kenal sama pelaku. Baru kali ini kejadian seperti ini," sebutnya .

Dikatakannya, atas ulah pelaku ini dirinya dan warga di sekitar merasa resah dan berharap polisi bisa bertindak.

"Saya berharap pihak Kepolisian bisa nenangkap pelaku ini, karena ini meresahkan. Mohon maaf, ini kan sudah menyangkut tempat peribadahan kami," pungkasnya.


https://medan.tribunnews.com/2024/01...lisi?page=all.

feeling ane, ga bakal jauh2 kenak tangkapnya, paling ketangkap waktu malak jizya farkirtullah depan ruko yang ditendang atau waktu jumatan di warung toaklullah pinggir rel/pinggir kali terdekat

Btw bukannya di jalan Asia, tuh cimed2 sudah bayar duit jizya keamanan ormas okp haji falaktullah rangkap tigak tiap bulan?

"Sesungguhnya tidak diciptakan cimed selain untuk bayar jizyah dan uang toaklullahi serta beribadah kepada saiton pedofil gurun"


remember, all cimeds, acims, aceks, encims, encik, ako, aseng, asong, asung, semua kefengs yang anda berikan ke tangan jamaah toaklullah, baik itu sedekah, amal, upah, pembayaran barang/jasa,jizyah pungli, japrem, duit keamanan, dan PAJAK, selanjutnya akan masuk ke jihadist funds

(zakats,infucks, yayasan anak yatim, bansos, PKH,dll semua punya hilir yang samak,yakni jihadist funds indonistan)

Dimana kefengs anda2 para kafir tafiers semua yang membiayai upaya pengkhianatan negara, ormas okp toaklullah, kadrunisasi paksa putera puteri anda sendiri di sekolah negeri, dan pendirian warung toaklullah di lingkungan tinggal anda para kafeer tafeerun


Usahakan kalau memang anda tidak punya pilihan selain membayar jizya, usapkan minyak piggy ke duit yang anda bayarkan ke para ustad farkirtullah, SPSI, PP, dst

Piggy lard sudah terbukti ampuh di medan perang melawan setan gurun alias battle proven