Pendakwah terkenal, Miftah Maulana Habiburrahman atau yang akrab disapa Gus Miftah, menghebohkan publik dengan pengakuan blak-blakannya.

Sebagai pendakwah, Gus Miftah dikenal dengan gaya ceramahnya yang lugas dan merakyat hingga mampu membangun reputasi sebagai tokoh agama yang peduli pada pendidikan dan pengembangan spiritualitas masyarakat.

Pondok Pesantren Ora Aji, yang dipimpin Gus Miftah, telah menjadi pusat kegiatan keagamaan dan pendidikan yang banyak diikuti oleh kalangan masyarakat.

Baru-baru ini banyak banyak berseliweran di medsos, sosok Gus Miftah di tengah kegiatan dakwah, bercerita tentang tawaran dari calon presiden nomor urut 2 dalam Pemilu 2024, Prabowo Subianto

Gus Miftah mengungkapkan bahwa dirinya ditawari posisi menteri agama oleh calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto, apabila Menhan RI itu kelak berhasil memenangkan pemilihan presiden 2024.

Pernyataan mengejutkan ini disampaikan Gus Miftah di sebuah acara yang dihadiri oleh banyak jemaah. Menurutnya, Prabowo memberikan tawaran tersebut saat singgah ke pondok pesantren miliknya

Pas syawal wingi, kelingen mboten, Pak Prabowo sowan pondok, betul?” beber Gus Miftah, dikutip Hops.ID dari video unggahan akun Instagram @viralsekali yang tayang pada 23 Januari 2024.

Ketika itu, Prabowo meminta doa dari pendakwah itu agar sukses dan terpilih sebagai presiden dalam Pemilu 2024.

“Gus saya didoakan ya Gus ya. Saya gak minta apa-apa, minta didoakan. Besok kalua Allah takdirkan saya bisa menjadi presiden, mau nggak Gus bantu saya jadi menteri agama?” cerita Gus Miftah.

Lalu bagaimana reaksinya saat ditawari posisi sebagai menteri agama oleh Prabowo? Tanpa basa-basi, Gus Miftah langsung menjawab tawaran menggiurkan tersebut dengan lantang dan tegas.

“Jawab saya, whaaat?! Menteri agama? No! Lak aku jadi menteri agama sing senang rupa-rupamu (kalian), pengajian njaluk (minta) gratiiiiis terus. Ora ono amplop-amplopan!” jawabnya.

Gus Miftah mengaku dirinya hanya ingin menjadi pendakwah saja dan tidak tertarik untuk menjadi menteri agama. Pernyataan itu tentunya mencerminkan komitmen Gus Miftah terhadap kegiatan dakwah dan pendidikan agama, yang dianggapnya lebih utama daripada terlibat dalam urusan pemerintahan.

Pilihan Gus Miftah untuk menolak tawaran Prabowo sebagai menteri agama, menegaskan bahwa panggilan jiwa dan misi pendidikan agama tetap menjadi prioritas utamanya.

Hal ini juga menunjukkan bahwa keberlanjutan kegiatan dakwah dan pendidikan agama di Indonesia tetap menjadi prioritas untuk menciptakan masyarakat yang beriman dan berakhlak mulia.*

https://www.hops.id/hot/29411646895/...mplopan?page=2

Cocok..