Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

  • Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Hanya Butuh Sebesar Kepala Korek Api, Racun Ini Lebih Berbahaya Dibandingkan Sianida!

GuinesshaAvatar border
TS
Guinessha
Hanya Butuh Sebesar Kepala Korek Api, Racun Ini Lebih Berbahaya Dibandingkan Sianida!

emoticon-Hot NewsYukk Simakk..



emoticon-HaiHallo agan semua kali ini kita bakalan bahas mengenai racun yang lebih berbahaya dibandingkan sianida, hanya butuh racun sebesar kepala korek api sudah mampu membunuh satu orang dewasa. So, langsung saja kita bahas.




Racun ini adalah Ricin. Ricin merupakan racun yang terdapat secara alami pada biji jarak dan dapat dibuat dari bahan limbah sisa pengolahan biji jarak. Bisa dalam bentuk bubuk atau pelet, atau bisa juga dilarutkan dalam air atau asam lemah. Ricin jauh lebih beracun daripada potasium sianida. Dosis risin sebesar kepala korek api cukup untuk membunuh manusia dewasa. Keracunan risin dapat terjadi melalui konsumsi, inhalasi, atau suntikan. Gejala keracunan risin bergantung pada jumlah risin dan jalur paparannya.

Tertelan : Muntah, diare, dan sakit perut merupakan gejala awal, disusul kerusakan  hati dan ginjal jika dosisnya cukup tinggi. Kematian bisa terjadi dalam waktu tiga hari jika dosisnya cukup besar.

Penghirupan : Batuk akan timbul dalam waktu tiga jam, diikuti oleh mual, diare, dan nyeri serta nyeri dalam waktu 18 hingga 24 jam. Kematian dapat terjadi dalam waktu 36 hingga 72 jam akibat kerusakan jantung dan pembuluh darah, serta cairan di paru-paru.

Suntikan : Otot-otot di sekitar tempat suntikan akan langsung hancur, disusul kegagalan organ-organ utama dalam tubuh.


Sifat racunnya kemungkinan besar telah diketahui sejak tanaman tersebut ditemukan. Namun, pada tahun 1888 ilmuwan Jerman Peter Hermann Stillmark mengekstraksi racun tersebut dan menggunakannya sebagai senjata. Militer AS bereksperimen dengan penggunaan risin sebagai bahan perang pada Perang Dunia I, dan pada Perang Dunia II. Ilmuwan Inggris, Prancis, Kanada, dan Amerika mempelajari kemungkinan penggunaan risin sebagai senjata.

Beberapa miligram Ricin saja sudah cukup untuk menghentikan produksi protein dalam tubuh korban dan membunuh mereka. Ricin bekerja dengan cara menghambat sintesis protein, sehingga mencegah sel menyusun berbagai asam amino menjadi protein sesuai dengan pesan yang diterimanya. Tanpa protein, sel-sel akan mati, dan pada akhirnya, hal ini berbahaya bagi seluruh tubuh, dan kematian dapat terjadi. Gejala keracunan risin bergantung pada jumlah risin dan jalur paparannya. Tidak ada obat penawar untuk keracunan risin, dan perawatan medis yang cepat sangatlah penting. Perawatan termasuk perawatan suportif untuk meminimalkan efek racun, seperti membantu korban bernapas, dan memberikan cairan infus serta obat-obatan untuk mengobati kejang dan tekanan darah rendah.

Ricin telah digunakan dalam kejahatan biologis dan tindakan teroris, seperti pembunuhan penulis dan jurnalis Bulgaria Georgi Markov pada tahun 1978. Pada tahun 2003, risin ditemukan di sebuah kantor pos di Greenville, Carolina Selatan, dengan surat yang mengancam akan meracuni persediaan air. Pada tahun 2013, aktris Shannon Richardson, yang memainkan peran kecil dalam “The Walking Dead”, ditangkap karena mencoba mengirim surat yang dicampur dengan risin kepada Presiden AS dan pejabat tinggi lainnya.

Itulah beberapa hal mengenai racun yang lebih berbahaya dibandingkan racun sianida. Nah, bagaimana menurut agan tentang racun tersebut, yang banyak terdapat dialam dan mudah untuk dibuat.

Sumber Referensi : Dari Sinidan Dari Sini

Sumber Gambar : Google Image

0
109
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.1KThread83.4KAnggota
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.