BUYA HAMKA
Memoar Perjalanan Hidup Sang Ulama




IDENTITAS BUKU
Nama Penulis : Yanuardi Syukur & Arlen Ara Guci
Penerbit : Tiga Serangkai
Tahun Terbit : November 2018
Jumlah Halaman : 242 halaman
ISBN : 978-623-7011-73-6 (PDF)

SINOPSIS BUKU

Hamka merupakan salah satu tokoh bangsa indonesia sekaligus ulama yang diakui oleh dunia. Banyak pelajaran yang dapat kita ambil dari kehidupannya. B uku ini merupakan buku yang menceritakan perjalan hidup tokoh ulama sumatra barat Buya Hamka dengan titik tolak penjara : Pra-penjara, penjara, dan Pasca penjara.

ISI RESENSI

Buku ini ditulis oleh Yanuardi Syukur seorang dosen Program Studi Antropologi Sosial Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Khairun, Ternate. Buku ini berkolaborasi dengan Arlen Ara Guci, yang merupakan juga seorang penulis dan mantan wartawan yang aktif menulis di beberapa media cetak. Buku yang berjudul Buya Hamka : Memor Perjalanan Hidup Sang Ulama mengulik tentang kehidupan Buya Hamka atau juga dikenal dengan Abdul Malik seorang tokoh yang berasal dari Minangkabau Sumatra Barat. Buku memor ini dibagi menjadi 3 bagian yang membahas Buya Hamka saat Pra-penjara, penjara, dan Pasca penjara. Kemudian ditutup dengan epilog kontribusi Hamka untuk Indonesia.
Memor bagian 1 dimulai dengan cerita kegiatan Buya Hamka (1908-1981) dari awal pra- penjara dimana kita bisa mendapatkan pengetahuan mulai dari latar belakang keluarga Buya Hamka hingga perjalanan Buya Hamka sebagai aktivis dakwah. Pada memoar bagian 2, buku ini mulai membahas alasan beliau masuk penjara dan uniknya buku ini juga memaparkan interogasi selama Buya Hamka berada di dalam penjara seolah membawa pembaca benar-benar bisa merasakan kondisi pada saat itu. Pada bagian 2 ini penulis juga memaparkan kutipan pengalaman Buya Hamka dalam tahanan penjara. Memasuki bagian memoar 3 yakni pasca penjara, pada masa ini Buya Hamka kembali pada aktivitasnya sebagai penulis, mubalig dan tokoh masyarakat salah satunya menjadi ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI). Buku ini memuat pesan-pesan Buya Hamka sebelum wafat buku ini juga berisi Kontribusi hamka untuk indonesia.

KELEBIHAN / KEKURANGAN BUKU

Dalam menyusun buku ini penulis melakukan studi literatur serta kunjungan langsung ke Maninjau, kampung kelahiran Buya Hamka, perpustakaan haji rasul, dan Ponpes Buya Hamka oleh karena itu buku ini lebih objektif dan jujur. Buku ini menawarkan informasi yang cukup lengkap dan mendalam sehingga bisa menjadi rujukkan dalam mencari informasi mengenai tokoh yang dibahas.Buku ini akan membuka jendela pengetahuan mengenai sang ulama, sastrawan dan tokoh yang berdedikasi utuk bangsa dengan perjuangannya yang inspiratif. Dengan membaca buku ini generasi muda bisa meneladani perjuangan beliau. Kelebihan lainnya, buku ini menggunakan bahasa yang komunikatif serta mengalir sehingga mudah dipahami pembaca.
Kekurangan dari buku ini yaitu penulis tidak membahas secara spesifik tokoh Buya hamka sebagai sastrawan padahal beliau juga terkenal sebagai sastrawan selain itu penggunaan warna pink dalam menonjolkan kalimat awalnya, kurang sesuai dengan psikologi warna dan tidak selaras dengan cover maupun cerita yang dibahas di dalamnya.

SIMPULAN

Buku Buya Hamka : Memoar Perjalanan Hidup Sang Ulama merupakan buku berjenis religi dan biografi yang yang membahas Buya Hamka saat Pra-penjara, penjara, dan Pasca penjara. Buku ini cocok dibaca oleh Umum, mahasiswa, dan peneliti. Kekurangan buku in terletak pada pemilihan warna font yang berwarna pink, Alangkah baiknya font warna pink diganti menjadi warna orange karena warna tersebut melambangkan memperingati kenangan dan warna yang hangat sesuai dengan cover. Walaupun memiliki beberapa kekurangan namun secara keseluruhan buku ini bagus, mudah dipahami dan dapat dijadikan sebagai bahan referensi serta bacaan untuk menambah wawasan.