Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

dzaki999925Avatar border
TS
dzaki999925
Rayuan Pulau Terkutuk Bagian 4 (Akhir)





Rayuan pulau terkutuk part 4(end)


Part1

https://www.kaskus.co.id/show_post/6...f8a7037b2e8c39


Part 2

https://m.kaskus.co.id/thread/6565c8...ofile&med=post


Part 3

https://www.kaskus.co.id/show_post/6...635321ab3c919d




Tapi sudah tak ada waktu untuk kagum atau bingung, karena saat ini keselamatan Victoria adalah yang paling utama.

Aku mengendarai mobilku seperti orang gila, beberapa kali pengendara lain mengumpatku karena aku hampir menabrak mereka.

Aku berkali- kali menegok jam tangan, dan ini masih ada waktu, karena ku perkirakan Victoria meninggal sekitar pukul 20:00 dan sekarang masih pukul 19:00

Aku mencari jalan pintas, dan tiba-tiba.

“Bruaakkk” aku menabrak seseorang.

Akupun terkejut.
“Sial, sial, sial. . ada aja halangan nya, apakah Victoria harus tetap mati meskipun aku kembali memutar waktu”, rintihku dalam hati sambil ku tinju berkali-kali setir mobilku.

Aku memberhentikan mobilku dan melihat apa yang terjadi.

Ternyata aku menabrak anak-anak yang sedang bermain sepeda. Darah bercucuran dari kepala anak itu.

Aku bingung, aku harus bagaimana, kalau aku membawa anak ini kerumah sakit, apakah aku bisa menyelamatkan Victoria??

Aku berpacu melawan waktu.
Tanpa pikir panjang lagi, aku angkat tubuh anak itu, dia masih bernafas dengan tersengal-sengal.

Aku langsung memasukkan tubuhnya ke bagasi mobilku. Untung saja jalan pintas itu cukup sepi sehingga tak ada orang yang melihat ku.

“Nanti setelah urusan ku selesai aku akan membawa mu kerumah sakit” gumamku sambil menaruh tubuh anak itu ke bagasi.

Setelah itu akupun kembali melajukan mobilku, aku kembali ke jalan utama, dan mengendarai mobil diatas batas kecepatan yang ditetapkan di jalan itu.

Tak lama kemudian ada motor yang terus menerus membunyikan klakson sambil mengejarku, kulihat dari spion, ternyata seorang polisi, dan dia memberi isyarat kepadaku untuk menepi.

Akupun menepi, meskipun dengan rasa kesal.

“Ada apa lagi ini, kenapa selalu ada halangan untuk ku menyelamatkan Victoria??”

“Oh Tuhan tolonglah aku, aku hanya ingin menyelamatkan istriku” gumamku.

“Selamat malam pak, maaf menganggu perjalanan anda, tapi anda melajukan kendaraan melebihi batas maksimal, silahkan keluar dari mobil dan tunjukkan surat-surat anda” kata polisi itu kepadaku.

Akupun keluar dengan sedikit emosi. Aku memohon kepada polisi itu untuk segera melepaskan ku karena aku harus bertemu istriku.

Ingin aku menjelaskan apa yang terjadi kepada polisi itu, tapi tanpa adanya bukti, pasti perkataan ku tak akn mereka percayai.

Pak polisi masih mengecek surat suratku.

Tiba-tiba.

“Bruk, bruk, bruk” suara ketukan terdengar dari bagasi mobilku.

“Ada apa di bagasi mu?” Bentak polisi itu.

“Tak ada, tak ada apa - apa pak” kataku terbata-bata.

“Diam ditempat!!!!”Bentak polisi itu.

Dia mencabut pistolnya dan berjalan mengendap menuju bagasi ku.

Akupun makin panik, bagaimana kalau dia menemukan anak itu, pasti aku akan dibawa ke kantor polisi dan Victoria akan tetap mati. Hal ini lebih buruk dari sebelumnya, karena bisa aja aku dipenjara dan Victoria mati.

Polisi itu membuka perlahan bagasi mobilku. Aku sudah keringat dingin.

Sambil masih dalam kepanikan, aku melihat kunci roda tergeletak dibawah jok mobilku.
Tanpa pikir panjang aku segera mengambilnya.

Lalu aku hantam leher belakang polisi itu hingga dia roboh.

Dia mengerang dan kaget melihatku yang telah memukulnya.

Pistolnya terjatuh dan segera kusepak dan ku jauhkan dari jangkauan nya.

Tangan nya meraih alat komunikasi di dalam sakunya, dia berteriak “aku diserang, aku butuh batuan!!” Teriaknya melalui alat komunikasi tersebut.

Akupun panik, kuambil pistolnya, dan

“Dorrr!!!!”
Kutembak polisi itu tepat dikepala nya.

Darah polisi itu muncrat dan sebagian mengenai wajah dan bajuku.
Isi kepalanya berhamburan kesegala arah.

Kini polisi itu tewas, aku pun bingung, aku panik, aku tak tau harus bagaimana lagi. Kenapa semua ini malah makin rumit.

Apakah memang takdir tak bisa dirubah, karena aku teringat, sebelumya memang dijalan ini ditutup karena ada anggota polisi tewas, dan ternyta akulah pembunuhnya???

Aku tak mengerti kenapa malah jadi seperti ini.

Tapi aku mengingat tujuan ku, bahwa aku harus menyematkan Victoria.

Ku letakkan pistol itu di dasbor mobilku, mungkin dengan pistol ini aku bisa memberikan perlawanan kepada pembunuh Victoria .

Aku langsung bergegas menuju kerumah ku.

Tiba didepan rumah, aku tak mengetuk pintu, aku mengendap lewat pintu belakang, dan masuk melalui pintu darurat yang memang aku punya kunci cadangan nya .

Hingga akhirnya aku sampai didalam rumah. Aku bersembunyi di dekat kamar tidur.
Saat itu aku berfikir, ketika aku melihat ada orang yang akan masuk ke kamarku, maka aku akan langsung menembaknya.

Beberapa saat aku tak menemukan satu orang pun.

Tiba-tiba sayup-sayup aku dengar suara rintihan seorang wanita.

Suara ini, suara Victoria , sungguh aku merindukan suara itu. Aku ingin segera bertemu dengan nya.

Ku dengar lagi suara itu. Ini bukan rintihan kesakitan tapi ini rintihan seorang yang sedang merasakan nikmat, ini suara rintihan Victoria ketika kami berhubungan badan.

Tubuhku meremang, aku tak mau menunggu lagi, aku langsung masuk ke kamar yang tak terkunci itu.

Dan aku terkejut bukan kepalang. Tubuhku lemas, keriangat dingin bercucuran, kaki ku hampir tak mampu menahan berat badan ku.

Aku melihat Victoria berhubungan badan dengan seorang pria.

Pria itu adalah pria yang ku kenal.

Victoria di posisi atas, sedang duduk diatas pria itu. Tampak wajahnya begitu menikmati permainan jahanam itu.

Pria itu… pria itu adalah adalah zack, zack dari suku maori.
Bagaimana bisa dia disini. Aku bingung, aku marah, aku tak tau lagi harus bagiamana.

Aku hanya terdiam lemas. Aku tak mampu berkata-kata, aku tak mampu menangis, aku tak mampu berteriak. Aku benar-benar tak percaya dengan apa yang aku lihat saat ini.
Aku seperti dihantam gumpalan es besar yang membuat tubuhku seketika membeku.

“Ya Tuhan… , sa..sayang kamu sudah pulang” Victoria terkejut, dan segera menutupi tubuhnya dengan selimut.

Aku masih berdiri mematung tanpa bisa berkata-kata lagi.

Victoria terlihat sangat panik, diapun menangis tampak menyesali perbuatan nya dan berkali-kali meminta maaf.

Kini mataku perlahan seperti kabur, aku tak bisa lagi mengfokuskan pandangan ku. Bahkan aku tak mampu lagi mengekspresikan perasaanku.

Aku hanya diam, berdiri mematung.
Aku mengingat bagaiman perjuangan ku untuk sampai di sini saat ini, dari mulai ketika aku menunggu selama 2 hari di dermaga, sampai aku membunuh polisi itu.
Kini semuanya sia-sia. Aku sungguh menyedihkan, sangat menyedihkan.

Victoria masih menangis tersedu-sedu. Sedangkan zack hanya diam sambil tersenyum kecil.

Aku memandang Victoria dan tak mampu lagi kudengar suaranya, hanya terlihat gerak bibirnya yang masih menyiratkan penyesalan.

Kini hanya suara mendengung keras yang terdengar di telingaku. Aku memejamkan mata sejenak, aku arahkan pistol itu. Dan….

“Dor, dor, dor,”

Aku menembak dada Victoria tiga kali hingga dia terhempas ke ranjang.

Aku masih berdiri tanpa ekspresi.
Sorot mataku kosong.

Aku sudah tak mampu lagi berfikir.

Zack menghampiriku dan menepuk bahuku.

“Terimakasih telah memberiku kesempatan menikmati istrimu, sekarang beristirahatlah dengan tenang James” kata zack, sambil berlalu dari hadapan ku.

Aku masih diam membisu.
Kupandangi pistol ditangan ku.
Aku tak mampu lagi menangis, aku tak mampu lagi berfikir jernih.
Membunuh zack pun juga tak ada gunanya lagi saat ini.

Ku arahkan pistol itu ke mulutku dan.

“Doorrrr”





(POV VICTORIA)

aku mengambil bejana kecil berasap yang telah disiapkan oleh zack.

Aku yakin James akan segera merasakan efek asap dari ramuan ini.

Akupun bergegas masuk ke pondok kami.

James sudah berbaring dan bertelanjang bulat.
Sepertinya dia sudah begitu nafsu.

“Maafkan aku sayang, aku melakukan hal ini, aku mungkin wanita yang jahat, tapi aku tak mampu mengendalikan diriku sendiri” gumamku yang sebenarnya merasa bersalah kepada suamiku.


“Apa yang kau bawa sayang” tanya James kepada ku.

Aku menjelaskan kepadanya bahwa inilah ramuan agar seorang mempunyai kekuatan bercinta hingga berkali-kali lipat.

Padahal ramuan ini adalah ramuan untuk membuat seseorang tertidur dan terhanyut dalam mimpi, dan dia akan terhanyut hingga tak bisa kembali, atau bisa dibilang ramuan ini untuk membunuh seseorang secara perlahan tanpa disadari.

Entah kenapa aku jadi begini, tapi setelah memakan makanan hijau itu aku tak bisa mengendalikan diriku, aku ingin selamanya tinggal di pulau suku maori.
Dan aku akan menikah dengan zack, karena saat pertama kali melihatnya aku langsung jatuh cinta, aku ingin terus bersamanya meskipun harus mengorbankan suami ku sendiri.

Kulihat James sudah tertidur pulas, tak lama kemudian zack masuk kepondokku.

“Apakah dia sudah tertidur” tanya zack kepadaku.

“Sudah zack, tapi bagaimana kalau dia bangun” ucapku kepada zack.

“Tak mungkin, karena sekarang dia sudah hidup dalam mimpinya, mungkin sekarang dia sedang berhubungan badan dengan mu dalam mimpi, dan dia tak akan pernah kembali” jelas zack.

Dia langsung menarikku dan mencium bibirku. Dia juga menciumi seluruh bagian tubuh ku. Hingga akupun terbuai dalam kenikmatan yang tiada tara.

Kami berhubungan badan dengan liar, lebih gila lagi, kami berhubungan badan disamping tubuh James .

Awalnya aku tak nyaman melihat James disampingku, tapi lama kelamaan aku malah makin bernafsu.

Tak tau berapa kali kami berhubungan malam itu.

Aku seperti hewan liar yang kehausan, dan harus terus dan terus di berikan kenikmatan.

Kami beristirahat sejenak.

Aku dan zack saling berpelukan dengan masih bertelanjang bulat.

Aku bertanya kepada zack.

“Zack, mau ditempatkan dimana tubuh James?”Tanyaku

“Besok akan kita baringkan di land of imortality.
Disitulah tempat berbaring nya para laki-laki yang membawa pasangan nya kemari.
Kau tau rumput nya yang hijau itu? Di bawah nya banyak sekali tengkorak-tengkorak para pria malang seperti suami mu, kami hanya mengambil pasangan mereka, besok aku akan perkenalkan kamu dengan para wanita cantik dari kota, kau akan menjadi bagian dari mereka” jelas zack kepadaku.

Aku hanya tersenyum kecil dan kembali memeluk zack dengan erat .

Aku melirik ke arah suami ku, kulihat dia begitu menyedihkan, sangat menyedihkan.

TAMAT.
























bukhoriganAvatar border
bukhorigan memberi reputasi
1
160
1
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread42.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.