Alam liar memiliki satu kesatuan ekosistemnya yang terdiri dari bermacam-macam makhluk hidup yang saling berkaitan dalam suatu rantai makanan. Kehidupan di alam liar juga begitu dinamis dimana organisme yang mampu bertahan terhadap perubahan lingkungan merupakan organisme yang akan keluar menjadi juara. Tidak ada organisme yang dapat dikatakan sebagai makhluk terkuat, hanya yang paling cepat beradaptasilah yang dapat dikategorikan sebagai makhluk paling kuat.
Kendati demikian, alam liar kini memiliki tantangan berat berupa kehadiran manusia yang sangat mempengaruhi kehidupan para organisme di alam liar. Manusia dapat merusak keseimbangan ekosistem dan mempengaruhi dinamika populasi hewan. Ditambah jumlah manusia yang terus meningkat mengakibatkan satu kesatuan alam liar menjadi ikut terpengaruh. Beberapa potret saintifik berikut ini akan menunjukan beberapa makna yang hendak disampaikan alam liar kepada manusia secara sangat tersirat. Penasaran seperti apa pemandangan pada potret tersebut, mari kita amati pada thread kali ini!
Quote:
1. Arctic Fox yang tersenyum ditengah-tengah kerasnya hidup di Benua Arktik
Tubuh yang berwarna sangat putih ini merupakan adaptasi morfologi yang dilakukan oleh Arctic Fox secara turun-temurun agar mampu bertahan terhadap lingkungannya. Warna yang sangat putih ini membantunya dalam berkamuflase terhadap lingkungan sehingga memudahkannya dalam menyergap mangsa. Kendati demikian, jumlah mangsa yang tersedia di arktik dapat terbilang sangat sedikit dibandingkan daerah lainnya karena kerasnya iklim di sana. Seekor rubah bahkan bisa menyerang manusia secara membabi buta karena kurangnya makanan di sana. Tapi apa yang dilakukan rubah ini justru sebaliknya, ia malah tersenyum dan menyambut dengan hangat kedatangan fotografer di lokasi tersebut. Kira-kira pesan apa yang hendak disampaikan rubah tersebut ya?
Quote:
2. Kabut membuat dunia menjadi tak berwarna
Semua warna yang kamu lihat saat ini hanyalah pantulan cahaya. Semua benda di muka bumi tidak memiliki warna, hanya cahayalah yang menyebabkan benda-benda memantulkan spektrum warna yang berbeda-beda. Hal inilah yang menyebabkan ketika kabut terjadi semua warna tiba-tiba menghilang. Hal ini diakibatkan kabut yang sangat tebal menghalangi cahaya untuk masuk sehingga ketiadaan pantulan cahaya pada objek menyebabkan tidak adanya warna yang dihasilkan.
Quote:
3. Burung kingfisher yang menempuh berbagai cara sulit untuk memikat pasangannya
Untuk dapat diterima di sisi betina, seekor jantan Kingfisher harus menyediakan persembahan. Persembahan tersebut dapat berupa makanan, interaksi, siulan keras, dll. Jika sang jantan sudah melakukan usaha-usaha tersebut maka Betina akan menerima kehadiran dirinya di sisi mereka. Berbagai cara sulit tersebut harus ditempuh oleh para jantan dan dilakukan berkali-kali dalam memikat betina dan tidak ada jalan pintas untuk mencapainya. Anehnya sang jantan sama sekali tidak berani melakukan jalan pintas dengan cara kekerasan padahal alam liar sangat bebas dan tidak ada yang mengatur. Di sisi lain manusia dengan segala aturannya justru masih banyak terdapat oknum-oknum pelaku pelecehan.
Quote:
4. Alam akan terus menemukan caranya untuk bertahan hidup dan menghadapi perubahan
Tanaman merambat ini menunjukkan bagaimana caranya bertahan terhadap perubahan lingkungan. Ditengah-tengah habisnya pepohonan dan ranting untuk mereka bernaung akibat pembalakan liar, objek-objek buatan manusia kini dijadikan tempat tinggal baru untuk mereka. Mereka kini merambat pada kawat besi ini dan tinggal menunggu waktu untuk dibabat habis lagi oleh manusia. Meski mereka dibabat habis oleh manusia, mereka akan terus berjuang dengan memanfaatkan biji-biji yang sudah disebar di sekitar dan akar yang masih tersembunyi di bawah tanah. Tanaman rambat ini akan tumbuh lagi meskipun dibabat habis secara berkala.
Quote:
5. Capung dan rasa keingintahuan yang tinggi
Meskipun binatang ini memiliki kecerdasan rendah setidaknya visualisasi gelap-terang yang dihasilkan dari gerakan fotografer memicunya untuk mengintip hal tersebut dari balik daun. Capung diketahui memiliki mata yang menangkap gambar 200-360 frame per detik. Jadi hewan ini hidup dalam situasi slow motion dimana mereka dapat merespon segala gerakan jauh lebih cepat dibanding manusia rata-rata yang hanya berkecepatan 30-60 fps saja. Capung juga diketahui hanya mampu menangkap warna oranye dan Ultraviolet pada matanya sehingga visualisasi dunia yang dirasakannya akan jauh berbeda dengan manusia. Selain itu 80% neuron otak pada capung fokus difungsikan untuk indera pengelihatan saja.
Itu dia 5 potret saintifik yang menunjukkan pemandangan penuh makna di alam liar. Berbagai pemandangan tersebut menunjukkan kepada kita bahwa berbagai organisme di alam liar hendak menyampaikan maksud kepada kita lewat cara-cara uniknya dalam beraktivitas. Dengan mengamati alam liar, rupanya banyak sekali makna mendalam yang bisa kita serap jika kita memperhatikannya dengan jeli. Dari 5 potret saintifik di atas, nomor berapa yang memberikanmu pandangan baru terhadap alam liar? tuliskan di kolom komentar!
Sumber :
Disini