Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

padanglurus1Avatar border
TS
padanglurus1
Airlangga Hartarto Dorong Kolaborasi untuk Kemakmuran Berkelanjutan
Airlangga Hartarto Dorong Kolaborasi untuk Kemakmuran Berkelanjutan
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mewakili Indonesia dalam forum APEC Business Advisory Council (ABAC) di San Francisco pada 16 November. Forum ini dihadiri oleh tokoh-tokoh penting dunia, termasuk Wakil Presiden Amerika Serikat Kamala Harris dan Perdana Menteri Singapura, menandakan komitmen Indonesia untuk mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di kawasan Indo-Pasifik.

Dalam pidatonya, Wakil Presiden Kamala Harris menekankan peran penting 21 negara APEC dalam kontribusi terhadap lebih dari 60 persen PDB global dan menguasai separuh perdagangan dunia. Asia-Pasifik diharapkan menjadi kontributor terbesar pertumbuhan global dalam 30 tahun ke depan.

Tema utama dalam ABAC tahun ini adalah Equity, Sustainability, dan Opportunity, yang mencerminkan urgensi kolaborasi antara pemerintah dan pelaku usaha untuk mengatasi tantangan global. Dominic Ng, Ketua Dewan Penasihat Bisnis APEC, menyoroti tiga isu utama: krisis iklim, perkembangan teknologi, dan inklusi ekonomi.

Pentingnya kolaborasi diakui dalam konteks pemulihan pasca pandemi untuk mendorong pertumbuhan inklusif. Dominic Ng menekankan perlunya tindakan kolektif terhadap krisis iklim, pengembangan teknologi yang etis, dan inklusi ekonomi yang lebih baik, terutama bagi kelompok yang terpinggirkan.

ASEAN Caucus, hasil dari APEC San Francisco, menandai kehadiran kuat ASEAN dalam ABAC. Ini membuka pintu untuk suara ASEAN lebih didengar dalam forum global, termasuk di APEC. Dalam konteks inisiatif transisi energi, pencapaian netralitas karbon, dan implementasi pembayaran digital, ASEAN Caucus diharapkan berperan kunci.

Menko Airlangga secara tegas menekankan pentingnya keberlanjutan. Ia menyatakan bahwa para pelaku bisnis APEC perlu bekerja sama untuk mencapai Net Zero Emission (NZE) 2060 melalui percepatan transisi energi, penghentian penggunaan batu bara, dan pembangunan infrastruktur berkelanjutan.

Indonesia, menurut Menko Airlangga, membutuhkan kolaborasi lintas sektor, termasuk skema Government to Government (G to G), Government to Business (G to B), dan Business to Business (B to B). Tujuannya adalah menciptakan iklim investasi kondusif, blended finance, dan kerjasama konkret untuk mencapai komitmen bersama di kawasan Indo-Pasifik.

Dalam konteks kolaborasi, Menko Airlangga merinci bahwa G to G, G to B, dan B to B harus menjadi fondasi bagi upaya bersama. Kolaborasi tersebut dapat menciptakan iklim investasi yang kondusif dan membantu mewujudkan tujuan bersama di kawasan Indo-Pasifik.

Dengan demikian, melalui kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta, Indonesia berkomitmen untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, transisi energi yang cepat, pencapaian netralitas karbon, dan implementasi pembayaran digital di kawasan Indo-Pasifik. Keberlanjutan ekonomi menjadi fokus utama, mencerminkan tekad untuk menciptakan masa depan yang berkelanjutan bagi generasi mendatang.





0
272
0
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Citizen Journalism
Citizen JournalismKASKUS Official
12.8KThread4.7KAnggota
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.