TS
anggorofff
Mencoba Datang ke ONE OK ROCK LUXURY DISEASE ASIA TOUR 2023
source @oneokrockofficial
Jumat, 29 September 2023 adalah hari yang bersejarah bagi saya. Akhirnya saya berkesempatan nonton konser salah satu band favorit asal Nippon, One Ok Rock. Betul, sudah lebih sebulan yang lalu. Padahal draf thread ini sudah ada sebelum konser.
LANGSUNG AJA, PANJANG SOALNYA!!!
Kunjungan One Ok Rockini menjadi pelepas dahaga fans yang sudah sangat amat lama tidak berjumpa. Terhitung, perlu waktu 10 tahun untuk One Ok Rock menginjakkan kaki lagi di Indonesia. Sebenarnya di tahun 2019 One Ok Rock pernah manggung, tapi hanya sebagai opener Ed Sheeran, bukan konser tunggal.
Setahun setelahnya, One Ok Rocksudah mengumumkan akan melaksanakan konser di Indonesia. Namun urung karena pandemi.
Baik, kita mulai saja. Saya beranjak dari kos menuju venue sore hari. Melewati sebuah serpihan neraka yang jatuh ke bumi bernama Jl. Daan Mogot. Selepas daerah Mangga Dua, saya melihat manusia berbalut kaos One Ok Rock. Wah, sudah terasa ini vibesnya.
Masuk Ancol lumayan antre. Bingung juga mencari tempat parkir. Dengan asumsi parkiran di sekitaran venue pasti penuh, saya parkirkan motor di pinggir jalan depan pantai saja. Karena di situ juga ada yang parkir, entah pengunjung pantai atau konser bodo amat. Motor saya parkirkan di sebelah motor yang lebih bagus. Sungguh kebangetan kalo maling memilih mencuri motor saya.
Dari judul tournya, sudah jelas banyak lagu yang dibawakan adalah lagu di album Luxury Disease, persentasenya sebesar 40% .Album Eye of The Strom dan Ambitions masing-masing 17%. Sisanya dari album Jinsei X Boku & Niche Syndrome.
Sebagai fans yang lebih banyak mendengarkan lagu dari album 35xxxv ke belakang, tentunya banyak lagu yang saya tidak familiar. Banyak juga fans yang tidak begitu mengikuti lagi sejak album Ambitions, karena terasa sekali perubahan genre musik One Ok Rock.
Yaaa, di kalangan fans sudah sering mendengar candaan bahwa One Ok Rock udah berubah jadi One Ok Pop, karena diakui atau tidak, genre musik mereka memang berganti.
Memang tidak salah. Karena nuansa pop emang mendominasidi album Ambitions dan Eye of The Strom. Namun pas perform, rasa rocknya tetap masih terasa, kok. Walaupun di lagu-lagu tertentu nuansa rock memang sangat kurang, seperti di lagu Changes, Wasted Nightsdan Stand Out Fit In.
Praktis, lagu yang benar-benar saya rasa menusuk hingga pankreas hanya 4, Taking Offyang membawa vibes Nagisaen, The Beginning yang menjadi lagu wajib event wibu sebelum pandemi, Clock Strikes yang sempat saya benci karena saya gunakan sebagai nada alarm, dan lagu One Ok Rock yang pertama kali saya dengarkan di tahun 2013, Wherever You Are.
Sisanya cukup saja. Ada lagu Wonder sebagai pembuka yang menjadikan One Ok Rock ala boyband. Yours Tears Are Mineyang bisa dibilang pengganti Heartache atau Pierce. We Are yang bersanding dengan Wherever You Are sebagai encore, sebenarnya saya lebih prefer Kanzen Kankanu Dreamer saja.
Oh ya, ada juga Make It Out Aliveyang membawa nyawa lama One Ok Rock. Karena meskipun lagu baru, tapi nuansanya lebih cadas dibanding lagu atau album-album sebelumnya.
Ada 2 catatan yang perlu dibold dan digarisbawahi pada konser ini. 2 Hal yang sangat HAH?
Pertama, dilarang bawa makanan dan minuman ke arena konser.
Maksud saya, hey! Anda membuka tenant FNB, tapi gak boleh bawa produknya ke arena konser? Lalu, ini konser One Ok Rock, lho! Bukan Sal Priadi atau Arditho Pramono! Kami gak mungkin lesehan dan bergoyang bagai rumput yang tertiup angin. Memang, memang ada sesi akustik, tapi cuma 1 lagu!!! Sisanya ya teriak-teriak!!! Paling gak ya butuh minum!!!
Kalo alasannya sampah, itu tanggung jawab penyelenggara. Sampa di suatu event itu hal yang gak bisa dihindari! Kalo gak mau ada sampah ya sekalian jangan ada tenant FNB. Atau sekalian gak usah bikin event! Emang di luar arena konser gak ada sampah?
Ini kan cuma soal penanganan sampah. Apa susahnya sih sediain trash bag di arena konser? Memang gak akan 100% nurut, tapi setidaknya udah ada langkah buat minimalisir sampah.
Kedua, wristband kertas.
Serius, konser sebesar ini wristband cuma pakai kertas? Konser dengan tiket paling murah Rp1.2 jt, wristband cuma pakai kertas? Masak kalah sama festival musik lokal. Kesannya promotor ngirit banget dan pengin cari cuan sebesar-besarnya.
Tapi overall, saya puas dengan konser ini. 10 tahun sejak kenal One Ok Rock dan penantian dengan 3 tahun ditunda, akhirnya bisa nonton langsung.
*************************************************
*************************************************
Bukan, saya bukan orang yang banyak uang, yang dengan mudah menghamburkan uang untuk kebutuhan tersier. Tiket yang saya miliki buat nonton One Ok Rock kemarin adalah tiket konser One Ok Rock 2020 yang urung diselenggaraken karena pandemi, dan saya tidak melakuken refund.
Jika saya dulu melakukan refund tiket, saya pasti tak akan membeli tiket One Ok Rock Luxury Disease Asia Tour 2023. Mending tambah dikit buat beli tiket Twice. Eh, gak ding. Gak dua-duanya. Walaupun itu mungkin satu-satunya kesempatan dalam hidup buat nonton One Ok Rock, tapi dalam lubuk hati, saya tak bisa mengelak bahwa saya adalah golongan dhuafa.
Saya bersyukur karena punya privilege masih bekerja di Jakarta, cukup bermodal motor dan bensin bisa meluncur ke venue konser. Karena, jika saya masih di kampung halaman harus keluar biaya transport, penginapan, makan. Jadi rispek dengan fans dari luar pulau, yang harga tiket pesawatnya bisa setara satu tiket konser.
Oh ya, di konser ini saya juga tak sengaja bertemu 2 onggok rekan satu kampung halaman. Sungguh terniat sekali mereka~
0
289
0
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Music
19.9KThread•11.6KAnggota
Komentar yang asik ya