Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

padanglurus1Avatar border
TS
padanglurus1
Airlangga Hartarto Tegaskan Perekonomian Indonesia Kokoh di Tengah Tantangan Global
Airlangga Hartarto Tegaskan Perekonomian Indonesia Kokoh di Tengah Tantangan Global
Pada triwulan ketiga tahun 2023, ekonomi Indonesia terus menunjukkan ketahanan dan pertumbuhan yang solid, meskipun dihadapkan pada berbagai tantangan global. Beberapa dari tantangan tersebut meliputi ketegangan geopolitik di Timur Tengah, kebijakan moneter yang lebih ketat di negara-negara maju, perlambatan ekonomi global, serta perubahan iklim. Meski demikian, perekonomian Indonesia mampu mempertahankan pertumbuhan positifnya, yang pada tahun itu mencapai 4,94% (tahun ke tahun) atau 5,05% (dibandingkan dengan kuartal sebelumnya). Kinerja ekonomi Indonesia dalam periode tersebut bahkan lebih baik dibandingkan dengan beberapa negara lain seperti Tiongkok, Malaysia, Amerika Serikat, Korea Selatan, Jerman, dan Arab Saudi yang mengalami kontraksi ekonomi.

Hal ini diungkapkan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dalam sebuah Konferensi Pers yang diselenggarakan pada tanggal 6 November 2023. Pada kesempatan tersebut, Airlangga Hartarto menekankan bahwa pemerintah tidak hanya berfokus pada pertumbuhan ekonomi yang tinggi, tetapi juga pada kualitas ekonomi. Untuk mencapai tujuan ini, pemerintah melakukan sejumlah langkah, termasuk menjaga inflasi agar tetap rendah dan menyalurkan insentif kepada masyarakat. Upaya untuk mendorong permintaan domestik juga menjadi strategi kebijakan jangka pendek untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. Bantuan sosial tambahan dan stimulus fiskal dalam sektor perumahan juga digencarkan untuk menjaga daya beli masyarakat dan mendorong investasi.

Pertumbuhan ekonomi pada kuartal ketiga tahun 2023 didukung oleh kontribusi positif dari hampir seluruh komponen pengeluaran dan sektor usaha. Dari sisi pengeluaran, konsumsi rumah tangga masih menjadi kontributor utama dengan pertumbuhan sebesar 5,06% (tahun ke tahun), berkat inflasi yang tetap terkendali. Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB), yang mencerminkan aktivitas investasi dan pembangunan infrastruktur pemerintah, juga mengalami peningkatan sebesar 5,77% (tahun ke tahun). Namun, kinerja ekspor mengalami penurunan sebesar 4,26% (tahun ke tahun) akibat perlambatan ekonomi mitra dagang utama Indonesia dan harga komoditas ekspor yang rendah.

Dari segi sektor usaha, hampir semua sektor mengalami pertumbuhan positif, termasuk sektor transportasi dan pergudangan yang tumbuh sangat kuat sebesar 14,74% (tahun ke tahun), seiring dengan peningkatan mobilitas masyarakat. Sektor industri manufaktur atau pengolahan masih menjadi kontributor pertumbuhan terbesar, dengan pertumbuhan sebesar 5,2% (tahun ke tahun) dan andil sebesar 18,75% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

Pertumbuhan ekonomi juga terjadi di seluruh pulau di Indonesia, dengan Pulau Jawa masih mendominasi kontribusi terhadap PDB sebesar 57,12%. Namun, peran ekonomi di wilayah Sumatera, Sulawesi, Bali-Nusa Tenggara, dan Maluku-Papua juga mengalami peningkatan. Pertumbuhan ekonomi tertinggi terjadi di wilayah Sulawesi dan Maluku-Papua, yang didukung oleh industri pengolahan logam dasar.

Selain pertumbuhan ekonomi yang positif, inflasi di Indonesia tetap berada dalam kisaran target pada bulan Oktober 2023, tingkat pengangguran turun menjadi 5,32% (tahun ke tahun), dan jumlah penduduk yang bekerja meningkat. Tingkat kemiskinan dan kemiskinan ekstrim juga mengalami penurunan.

Pemerintah juga aktif memperkuat sektor perumahan dengan stimulus fiskal untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian yang meningkat. Ini termasuk pemberian insentif pajak dan dukungan bagi rumah komersial dan masyarakat berpenghasilan rendah.

Dalam menjawab pertanyaan terkait penurunan ekspor, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menjelaskan bahwa penurunan harga komoditas ekspor disertai dengan permintaan yang lemah, namun pemerintah telah mengambil berbagai langkah, termasuk relaksasi aturan dalam negeri untuk sektor manufaktur, untuk mendorong ekspor. Pemerintah tetap optimis dalam menghadapi tantangan ini dan berkomitmen untuk terus mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.
0
303
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Citizen Journalism
Citizen JournalismKASKUS Official
12.9KThread5.3KAnggota
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.