Tan Malaka ngendikan, "Tujuan pendidikan itu untuk mempertajam kecerdasan, memperkukuh kemauan, serta memperhalus perasaan”.

Hari ini bagi siswa-siswi Madrasah Mathla'ul Anwar Cintamulya, Lampung Selatan sangat bersemangat menjalani kegiatan perlombaan kelas. Dengan beragam penilaian yang cukup ketat, mereka mengeluarkan potensi kreativitas bersama-sama.

Lahan mati di halaman kelas menghibur mata begitu hijau mempesona, berkah dihidupkan nya kembali untuk meberikan keindahan tata lingkungan kelas. Selain itu dekorasi di ruangan kelas begitu segar membuat nyaman penghuni kelas ketika Kegiatan Belajar dan Mengajar berlangsung.


Pembahasan mengenai kreativitas seorang siswa bukan hal yang baru. Namun hal kecil yang lebih penting adalah media atau wadah penyaluran siswa/i untuk dapat mengolah kecerdasan emosional dalam diri mereka. Seperti bergotong royong, bersosialisasi dengan sehat, berempati, bersimpati terhadap sesama.

Menurut pakar Neurosains dr. Ryu Hasan, atau masyarakat "X" menyapa dokdes, jikalau kecerdasan emosional seseorang dioptimalkan akan semakin bahagia. Terkadang emosi seseorang dominan menguasai rasionalitas, yang dapat mengancam perilaku seseorang di kala kesulitan. Secara proporsional rasio seseorang harus bisa mengelola emosi yang hadir dalam aktivitas sehari-hari.
Dengan demikian, siswa siswi di tengah kesibukan belajar yang padat, mampu melampiaskan kepenatan mereka pada hal-hal yang positif.

Kenakalan seorang remaja saat ini bukan sesuatu yang dapat kita anggap remeh lagi. Berbagai peristiwa sudah banyak kita jadikan pelajaran untuk masa depan generasi

Bahkan sebagian besar pelajar MTs Mathla'ul Anwar Cintamulya seorang santri yang mondok di Pondok Pesantren Al-Hamid, yang masih bagian dari unit pendidikan Yayasan. Tentunya dua tanggung jawab pendidikan yang mereka jalani, akan semakin mengasah kecerdasan rasio, emosi, dan spiritual.



Diantara hal-hal kecil yang dapat melatih kecerdasan esmosi bisa juga loh dengan cara bekerja sama dalam berkarya. Cuss semangat pagi!!