Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

4574587568Avatar border
TS
4574587568
Terkuak Laporan PBB Sebut Tentara Rusia rudapaksa dan Siksa Warga Ukraina
 Terkuak Laporan PBB Sebut Tentara Rusia Perkosa dan Siksa Warga Ukraina

Jakarta -
Hasil penyelidikan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) terkait tindakan keji dan biadab pasukan militer Rusia yang menginvasi Ukraina terkuak. Berdasarkan laporan PBB menyebutkan bahwa tentara Moskow menyiksa bahkan merudapaksa warga Ukraina.
Tidak hanya itu, menurut laporan PBB, tentara Rusia yang secara biadab merudapaksa wanita Ukraina juga memaksa keluarga para korban untuk mendengarkan saat mereka lakukan tindak pemerkosaan itu. 


Dilansir Reuters, Selasa (26/9/2023), laporan itu disusun oleh Komisi Penyelidikan Ukraina yang ditugaskan PBB untuk melakukan penyelidikan di lapangan. Hal ini terus dilakukan saat invasi Moskow terus berlanjut di wilayah Ukraina.

Ketua Komisi Penyelidikan Ukraina, Erik Mose, menuturkan kepada Dewan Hak Asasi Manusia (HAM) PBB di Jenewa bahwa tim penyelidik telah 'mengumpulkan bukti lebih lanjut yang menunjukkan penggunaan penyiksaan oleh Angkatan Bersenjata Rusia di wilayah-wilayah yang mereka kuasai telah meluas dan sistematis'.

"Dalam beberapa kasus, penyiksaan dilakukan dengan sangat brutal hingga menyebabkan kematian korban," sebut Mose dalam pernyataannya.

Tentara Rusia disebut merudapaksa perempuan-perempuan berusia 19 hingga 83 tahun.
"Tentara-tentara Rusia merudapaksa dan melakukan kekerasan seksual terhadap perempuan-perempuan berusia 19 tahun hingga 83 tahun," ungkapnya merujuk hasil penyelidikan timnya di wilayah Kherson, Ukraina, yang diduduki pasukan Moskow.
Rusia sendiri telah membantah pasukannya melakukan.



Bahkan seringkali, sebut Mose, keluarga-keluarga dibiarkan tetap ada di rumah-rumah sebelahnya dan dipaksa mendengarkan tindak pemerkosaan yang terjadi.

Rusia sendiri telah membantah pasukannya melakukan kekejaman atau menargetkan warga sipil dalam operasi militer di Ukraina. Mose menambahkan bahwa upaya komisinya melakukan komunikasi dengan Moskow tidak mendapatkan tanggapan.

Rusia diberi kesempatan untuk menanggapi tuduhan itu dalam Sidang Dewan HAM PBB, namun tidak ada perwakilan negara itu yang hadir.
Kementerian Pertahanan Rusia juga belum memberikan komentarnya.
Saat ditanya dalam konferensi pers soal jumlah kasus penyiksaan yang berujung kematian, anggota Komisi Penyelidikan Ukraina Pablo de Greiff mengatakan tidak mungkin untuk mengetahui jumlahnya karena terbatasnya akses.
Namun dia menyebut jumlahnya 'cukup besar dan berasal dari berbagai wilayah yang berbeda, baik dekat maupun jauh dari garis depan pertempuran'. 


Pada Agustus dan September lalu, komisi yang dipimpin Mose mengunjungi wilayah Ukraina yang sebelumnya diduduki pasukan Rusia, seperti di wilayah Kherson dan Zaporizhzhia. Ditemukan bahwa tindak penyiksaan banyak terjadi di pusat-pusat tahanan yang dioperasikan otoritas Rusia dan terutama terhadap orang-orang yang dituduh menjadi informan Ukraina.

Komisi Penyelidikan Ukraina sebelumnya menyebut pelanggaran yang dilakukan pasukan Rusia di Ukraina, termasuk penggunaan penyiksaan, mungkin mengarah pada kejahatan terhadap kemanusiaan. 

Dalam penyelidikannya, sebut Mose, Komisi Penyelidikan Ukraina juga menemukan 'sedikit kasus' pelanggaran yang dilakukan pasukan Ukraina. Dia menyebut pelanggaran-pelanggaran itu terkait serangan membabi-buta dan perlakuan buruk terhadap tahanan Rusia.

Kyiv sebelumnya mengatakan pihaknya memeriksa semua informasi soal tuduhan perlakuan buruk terhadap tahanan perang dan menegaskan akan menyelidiki setiap pelanggaran, serta mengambil tindakan hukum yang sesuai. 

sumber

0
95
2
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita Luar Negeri
Berita Luar NegeriKASKUS Official
79.3KThread11.3KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.