Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

msr7Avatar border
TS
OWNER
msr7
Baldur Gates 3 Review part 1
Membicarakan RPG berarti tengah membicarakan sebuah genre yang unik. Walaupun pada dasarnya bertumpu pada pondasi yang sama, yakni permainan peran via Dungeon & Dragons (DnD) berbasis kertas, karakter, imajinasi, dan seorang Dungeon Master yang siap memfasilitasi sebuah petualangan via kisah, musuh, dan beragam karakter yang ia persiapkan, definisi tentang genre ini memang mulai beragam. Namun seiring dengan waktu berjalan, interpretasi tentang konsep ini mulai melahirkan begitu banyak identitas unik yang penuh kontras. Lihat saja bagaimana cara developer Jepang menerjemahkan RPG menjadi game seperti Final Fantasy dan Dragon Quest dan bagaimana developer barat mengakomodasi konsep tersebut di game seperti Mass Effect atau Dragon Age. Di tengah kayanya kasanah genre ini, muncul lah Larian Studios.

Menempatkan diri sebagai salah satu developer game RPG barat kawakan, sepak terjang Larian Studios di dua seri pertama Divinity: Original Sin memang membuat mereka pantas mendapatkan predikat tersebut. Berbeda dengan apa yang ditawarkan Bioware di Mass Effect atau Square Enix di Final Fantasy, Larian Studios berambisi mensimulasikan pengalaman DnD seakurat dan sedekat mungkin. Ini berarti memberikan kebebasan nyaris mutlak bagi gamer untuk memilih sebuah aksi atau sekadar opsi percakapan, menyajikan seperti apa konsekuensinya, dan memastikan bahwa cerita yang dibangun terus memfasilitasi hal tersebut. Tidak heran jika ada begitu banyak harapan dan antispasi dengan proyek teranyar mereka yang masuk ke dalam tahap Early Access lebih dulu – Baldur’s Gate 3.

Lantas, apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Baldur’s Gate 3? Mengapa kami menyebutnya sebagai sebuah candu RPG berkualitas tinggi? Review ini akan membahasnya lebih dalam untuk Anda.

Baldur Gates 3 Review part 1

Dengan angka “3” yang ia sandang, kami yakin sebagian besar dari Anda mungkin akan langsung melemparkan pertanyaan esensial, “Apakah Anda butuh memainkan Baldur’s Gate 1 dan 2 lebih dulu untuk bisa menikmati seri ketiga ini?”. Jawabannya tentu saja tidak. Baldur’s Gate 3 hadir sebagai game dari semesta DnD yang berdiri sendiri. Anda hanya perlu dua pengetahuan dasar untuk bisa menikmati game ini. Pertama, ia mengambil setting di sebuah benua besar yang disebut sebagai Faerun. Kedua? Baldur’s Gate 3 sendiri mengacu pada sebuah kota metropolis besar di dalam Faerun yang berfungsi sebagai hub untuk begitu banyak aktivitas, guild, dan ras, termasuk perdagangan.

Bisa memilih karakter yang sudah tersedia atau membangun karakter Anda sendiri, cerita Anda akan dimulai dari sebuah kejadian yang cukup mengejutkan. Anda menemukan diri Anda terbangun di sebuah Nautiloid, pesawat raksasa milik rasa Illithid yang berbentuk bak gurita humanoid namun dengan kekuatan baca dan kendali pikiran yang kuat. Jelas bahwa Anda adalah seseorang yang baru saja melewati sebuah eksperimen di luar kendali Anda. Untungnya, bersama dengan kekacauan yang terjadi karena serangan ras Githyanki dengan naga mereka yang sepertinya punya konflik dengan para Illithid, Anda berhasil menyelamatkan diri. Si Nautiloid yang sempat melewati beragam portal menuju ke ragam dunia akhirnya rusak dan jatuh di atas Faerun.

Jatuhnya sang kapal raksasa di Faerun menjadi awal petualangan Anda untuk menyelamatkan diri Anda sendiri. Apa pasal? Anda ternyata menemukan bahwa eksperimen para Illithid sebelumnya kini meninggalkan sebuah binatang kecil bak kecebong di dalam kepala Anda. Proses eksplorasi dan investigasi meninggalkan satu kesimpulan yang jelas: bahwa jika Anda tidak segera mencabut dan membunuh si kecebong pembaca pikiran ini dari kepala Anda, ia akan perlahan tapi pasti menguasai Anda hingga pada titik Anda akan secara otomatis bertransformasi menjadi Illthid itu sendiri. Berita baiknya? Anda tidak sendiri. Kapal Nautiloid yang sama ternyata memuat beberapa tawanan lain dengan nasib yang sama, termasuk para prajurit dari beragam ras dan latar belakang. Kini Anda pun berkesempatan untuk berpetualang bersama demi mencari solusi untuk masalah besar ini.

Lantas, solusi apa saja yang bisa Anda eksplorasi? Ancaman seperti apa yang harus Anda hadapi untuk mencapainya? Bagaimana kisah petualangan ini akan berakhir? Bagaimana pula ia akan berhubungan dengan sang kota – Baldur’s Gate? Semua pertanyaan ini akan bisa Anda jawab dengan memainkan Baldur’s Gate 3 ini.

Anda tidak bisa membangun sebuah cerita fantasi yang elok tanpa sebuah dunia yang mampu memfasilitasi hal tersebut. Berita baiknya? Baldur’s Gate 3 datang dengan terjangan maksimal untuk membuat Anda jatuh cinta sejak pandangan pertama dengan dunia dan misteri yang ia tawarkan. Bayangkan saja, cerita Anda dimulai dari sebuah kapal raksasa berbentuk seperti gurita, dengan ras pengendali pikiran, yang diserang oleh ras yang mengendarai naga raksasa penyembur api yang sepertinya masa lalu kelam, sempat terjun ke portal yang membawa Anda ke tingkat pertama lapis neraka, sebelum jatuh ke sebuah permukaan dunia yang terlihat “normal”.

Lalu Anda menemukan bagaimana wilayah pertama yang Anda kunjungi tersebut punya desa para Druid yang tengah menampung pengungsi ras setengah iblis hingga sebuah rawa berisikan penyihir super tua yang senang memangsa makhluk lain. Seperti yang bisa diprediksi, ia juga semakin menggila seiring dengan cerita bergerak, yang kemudian juga akan menawarkan ke Anda lebih banyak cerita, ras, hingga mitologi para dewa yang menghuninya. Dunia Baldur’s Gate 3 akan berujung segila yang Anda bayangkan. Ia juga memuat begitu banyak konten dan kejutan yang akan membuat petualangan Anda bisa berujung berbeda dengan petualangan user lain, hingga di titik Anda bisa saja melewatkan keseluruhan musuh atau area.

Baldur Gates 3 Review part 1

“Kekayaan” dan variasi dunia Baldur’s Gate 3 ini juga sangat terwakili oleh menu Character Creation yang harus Anda hadapi jika Anda memutuskan untuk menggunakan karakter original Anda sendiri. Ada begitu banyak ras yang Anda pilih, lengkap dengan pekerjaan dan karakteristik spesifik di dalamnya. Setiap ras ini akan punya latar belakang sejarah, memiliki spesialisasinya sendiri-sendiri, yang kemudian difasilitasi dengan varian kosmetik yang bisa Anda otak-atik untuk menciptakan karakter personal Anda sendiri. Bahwa opsi ini juga nantinya akan berpengaruh pada gameplay, yang akan kita bicarakan di sesi selanjutnya.

Dari sisi teknis presentasi visual, Baldur’s Gate 3 juga datang dengan pendekatan lebih modern dimana percakapan kini hadir dengan sudut kamera sinematik yang berfokus pada detail karakter yang ada, termasuk armor yang mereka kenakan. Lewatnya, tidak hanya soal opsi percakapan dan gerak bibir saja, Anda juga bisa memerhatikan ekspresi wajah dan gesture yang muncul dari karakter lawan bicara, dari companion penting hingga NPC acak sekalipun. Tidak mengherankan jika Larian Studios begitu percaya diri dengan fitur ini mengingat proses belakang layar membuka fakta bahwa tidak hanya sekadar suara, mereka juga merekam mo-cap sekitar 200-an lebih aktor untuk memastikan gerak-gerik mereka juga terasa natural. Sesuatu yang sebenarnya tak perlu mereka lakukan, namun tentu menambah daya tarik Baldur’s Gate 3 yang sudah memesona.

Walaupun sudah banyak game yang menawarkannya, namun kami juga puas dan super gembira ketika menemukan bahwa detail equipment yang Anda pasang di setiap karakter juga dipresentasikan dengan sangat baik. Ini membuat beragam persenjataan hingga armor di tingkat kelangkaan tinggi yang Anda dapatkan dari boss atau sekadar Anda curi dari vendor berujung tidak hanya berujung fantastis dari ragam status yang ia tawarkan saja, tetapi juga tampilan. Desain-desain ini seolah juga mewakili situasi karakter Anda yang semakin kuat dan kuat seiring dengan cerita yang bergerak. Beberapa efek senjata juga diproyeksikan dari visual, misalnya senjata-senjata berelemen cahaya yang juga terlihat pada saat karakter sekadar bergerak. Dengan UI yang juga terhitung jelas dengan penjelasan cukup mendetail soal apa yang bisa dilakukan oleh sebuah equipment, skill, atau sekadar aksi seperti mendorong atau melompat, Anda hanya butuh waktu singkat untuk membiasakan diri sebelum mulai beraksi secara natural.

Dengan konsep RPG yang ia tawarkan, dimana setiap karakter akan memiliki begitu banyak opsi pilihan serangan, sihir, item, hingga equipment untuk dipilih, Baldur’s Gate 3 memang seolah-olah didesain dan hanya bisa dinikmati dengan skema kontrol mouse dan keyboard di PC saja. Sebagai gamer yang tidak sabar hendak mencicipinya, kami berujung menikmati dua ACT ceritanya di versi yang memang nyaman dan optimal ini. Dengan kesempatan untuk menjajal versi Playstation 5 yang tiba ketika kami memasuki ACT terakhir, sulit rasanya untuk tidak mengembangkan rasa pesimis bahwa versi konsol ini akan berujung buruk, menyulitkan, dan membuat kami kembali ke versi PC. Nyatanya, tidak demikian.

Rasa apresiasi super tinggi memang pantas diberikan kepada Larian Studios yang secara menakjubkan bisa menerjemahkan kompleksitas menu dan beragam aksi yang bisa dilakukan di Baldur’s Gate 3 versi PC ke Playstation 5. Sulit rasanya untuk bisa membayangkan bahwa semua aktivitas dan hal yang Anda lakukan dengan cepat di versi PC ternyata bisa diterjemahkan ke DualSense yang punya jumlah tombol jauh lebih sedikit dan terbatas.

Baldur Gates 3 Review part 1

Namun nyatanya, proses transformasi tersebut berjalan sempurna. Dengan menggunakan tombol L1 untuk memilih aksi saat bertarung dengan barisan ikon yang jelas untuk menjelaskan apa yang bisa Anda capai, L2 untuk party, Kotak untuk opsi aksi yang bisa Anda lakukan saat eksplorasi, hingga touchpad untuk akses peta dengan cepat, pengalaman Playstation 5 berujung sama baik dan nyamannya dengan versi PC. Versi konsol bahkan menyediakan fitur ekstra seperti Scanning – dimana ia akan otomatis memberikan daftar objek interaktif yang bisa Anda picu, membuat Anda tidak perlu lagi kesulitan untuk mengambil, membuka, atau mencuri benda-benda kecil yang di versi PC butuh Anda highlight dan klik.

Lebih kerennya lagi? Sisi presentasi visual yang sudah fantastis dari desain dunia, karakter, hingga ragam sisi teknisnya tersebut kian disempurnaken oleh sisi audio – voice acting dan OST yang juga tidak kalah memesona. Untuk urusan voice acting, hampir semua karakter yang Anda temui tidak hanya mampu menawarkan sensasi dialog yang natural saja, tetapi juga ekspresi emosi yang tepat sasaran. Karakter seperti Karlach yang diposisikan berpenampilan sangar dengan hati lembut misalnya akan sangat bisa Anda pahami soal kepribadiannya hanya dari intonasi bicara-nya saja.

Sementara musik? Ada begitu banyak musik menggugah yang siap untuk membuat adrenalin Anda terpacu kencang atau sekadar membuat bulu kuduk Anda merinding. Musik favorit kami selain musik pembuka? Musik pertarungan melawan Raphael yang kami sajikan di atas. Apa pasal? Tidak hanya karena ini merupakan salah satu skenario pertarungan paling menantang saja. Ia lebih dikarenakan sosok Raphael sendiri diposisikan sebagai karakter yang sebegitu narsisnya hingga ia tidak bisa bercinta dengan orang lain selain dirinya sendiri (atau iblis lain yang mampu meniru rupanya). Tidak ada lagi musik yang lebih tepat untuk mewakili sisi ini selain musik yang dinyanyikan oleh dirinya sendiri.

Sebelum kita berbicara lebih jauh soal konsep RPG yang membuat Baldur’s Gate 3 begitu memesona, sudah seharusnya kita membicarakan salah satu elemen lainnya yang sepertinya tidak terhindarkan di banyak game RPG. Benar sekali, pada akhirnya, seperti kebanyakan game fantasi, usaha Anda untuk menyelesaikan beragam masalah akan juga berujung mengacu pada beragam skenario pertarungan yang ada.

Baldur’s Gate 3 adalah sebuah game RPG turn-based. Ini berarti bergantung pada roll bernama “Initiative” yang sangat bergantung pada status karakter, Anda akan bergerak dan menyerang bergantian melawan musuh di area tertentu. Intinya tentu saja sama dengan banyak game RPG lainnya, menundukkan setiap dari mereka sembari berusaha bertahan hidup. Yang unik? Tak seperti game RPG Jepang misalnya yang hadir dengan sekadar memilih menu yang sederhana, Baldur’s Gate 3 akan menuntut Anda untuk terus berpikir dan berstrategi. Apa pasal? Karena tingkat kesulitannya sendiri akan membuat Anda yang tak waspada berujung frustrasi, bahkan di tingkat kesulitan “normal” sekalipun.

Apa pasal? Karena sebagian besar skenario pertarungan akan memosisikan party Anda yang beranggotakan 4 orang dalam situasi yang tidak pernah menguntungkan, melawan musuh yang secara kuantitas lebih banyak. Apalagi sebagian besar party musuh selalu hadir dengan kombinasi yang solid, beberapa petarung melee di depan, kemungkinan pemanah yang siap menyerang Anda dari lini belakang, dan mungkin beberapa jenis penyihir yang siap menyerang Anda dengan ragam sihir elemen atau debuff yang menyebalkan. Kerennya lagi? Seperti yang kami bicarakan di atas, Baldur’s Gate 3 yang berdiri di atas dunia yang unik dan beragam juga akan tercermin dari varian musuh yang Anda temui. Anda akan bertemu dari sekadar goblin standar, entitas yang mampu mengubah bentuk dan menyamar menjadi makhluk yang lain, robot otomaton raksasa penjaga kota dengan pedang besar, naga, hingga para elemental yang sadar diri dan hidup. Mempelajari apa yang bisa dilakukan oleh musuh-musuh ini juga akan memainkan peran penting, apalagi di act-act akhir hanya untuk memahami siapa yang pantas untuk diprioritaskan.

Kompleksitas tersebut meroket ketika Anda berhadapan dengan para boss yang kesemuanya tampil keren di Baldur’s Gate 3. Hampir 90% boss yang Anda temui akan datang dengan keunikan dan gimmick mereka sendiri, alih-alih sekadar datang dengan status dan buff lebih kuat semata. Mengingat sebagian besar dari mereka juga biasanya datang dengan anak buah mereka sendiri, yang juga membuat mereka punya keuntungan strategis, ini akan selalu menjadi momen-momen paling menantang di Baldur’s Gate 3. Anda akan bertemu dengan boss dengan tiga anak buah yang akan terus memberikan buff jika tak dibunuh lebih awal, namun akan memperkuat si boss via buff permanen yang berbeda jika terbunuh lebih cepat. Anda akan bertemu dengan boss yang bisa dibilang abadi jika Anda tidak menyelesaikan quest lain lebih dulu. Anda juga akan bertemu dengan boss yang punya ruangan berisikan banyak jebakan yang lebih mematikan dari serangan si boss sendiri. Setiap pertarungan boss di Baldur’s Gate 3 selalu membuat Anda cemas, takut, namun penasaran di saat yang sama.

Kombinasi-kombinasi pertarungan ini, bahkan di level kesulitan normal sekalipun, akan membuat Anda seringkali bertatapan dengan layar game over, apalagi jika party Anda tidak siap. Bukanlah sesuatu yang absurd jika Anda berujung harus mengulang-ulang pertarungan yang sama hanya untuk melewatinya saja. Berita baiknya? Setiap pengulangan berarti kesempatan untuk menjajal strategi baru dengan pengetahuan yang belum Anda miliki sebelumnya. Bagaimana jika Anda sekarang menempatkan party Anda di ketinggian berbeda? Bagaimana jika Anda kini menyerang mereka lebih dulu alih-alih dikejutkan dengan skenario pertarungan sehabis dialog? Atau seperti pertarungan boss yang kami bicarakan sebelumnya, bagaimana jika Anda mencari dan menghancurkan semua jebakan lebih dulu sebelum bertarung dengannya? Selalu ada keasyikan dan kepuasan tersendiri untuk memikirkan dan menjajal semua strategi yang Anda pikirkan dan menemukan di akhir bahwa ternyata, ia efektif.

Kepuasan juga datang dari fakta bahwa hampir sebagian besar pertarungan melawan boss ini atau sekadar ragam side quest yang Anda hadapi benar-benar berujung pada reward equipment dan item yang perannya signifikan untuk memperkuat karakter Anda. Selalu ada senyum yang melebar ketika proses looting atas mayat boss yang baru saja Anda kalahkan ternyata memuat ragam senjata dan armor super langka dengan deretan efek serangan dan buff yang hanya dari deskripsi-nya saja, sudah cukup untuk membuat air liur Anda menetes. Hal ini jugalah yang akan memotivasi Anda untuk terus berjuang, berjuang, dan berjuang.

Mengingat Baldur’s Gate 3 tetap berdasarkan pada sistem milik Dungeon and Dragons yang notabene merupakan game RPG berbasis dadu, hal yang sama juga akan terus diaplikasikan pada saat Anda bertarung. Putaran dadu akan terus berjalan di belakang layar untuk menentukan banyak elemen, dari akurasi serangan Anda pada musuh hingga damage yang bisa mereka hasilkan dari setiap serangan yang ada. User-interface yang dihadirkan juga akan cukup jelas, dimana selain barisan skill dan serangan yang bisa Anda akses, Anda juga akan langsung mendapatkan informasi esensial seperti bar HP musuh, persentase kesuksesan serangan Anda masuk, sebesar apa area serangan yang bisa Anda picu, hingga barisan giliran serangan yang akan terjadi. Informasi yang tentu saja Anda butuhkan untuk bertahan hidup dan pada akhirnya, menang.

Maka seperti game-game RPG pada umumnya, jenis serangan dan kemampuan yang bisa diakses oleh karakter Anda akan sangat bergantung pada kelas karakter yang Anda pilih untuknya, terutama untuk karakter yang Anda racik sendiri. Tidak hanya skill aktif dan pasif yang bisa diakses saja, kelas karakter juga akan menentukan jenis senjata seperti apa yang bisa mereka gunakan tanpa masalah atau jenis armor seperti apa yang bisa mereka kenakan. Kelas ini sendiri juga bisa terpecah bergantung pada fokus yang ingin Anda ambil. Sebagai contoh? Anda yang memiliki Wizard di party Anda bisa memilih untuk berfokus pada sihir serangan berbasis elemen, Necromancy untuk memanfaatkan para Undead, hingga beragam sihir debuff untuk menyulitkan musuh, atau mengkombinasikan kesemuanya. Atau ranger misalnya, dimana alih-alih panah, Anda juga punya opsi untuk lebih banyak “bermain” dengan serangan dual-dagger yang tak kalah mematikannya. Selalu ada opsi untuk itu.

Dengan lebih banyak pertarungan yang Anda lewati, wilayah yang Anda jelajahi, dan segudang side-quest super panjang dengan cerita solid yang Anda selesaikan, Anda juga akan dihadiahi ragam EXP yang tentu saja mengarah pada dua hal – kenaikan level dan penguatan karakter. Anda memang tidak akan diberikan kesempatan untuk mendistribusikan atribut yang ada, namun untuk beberapa kali kenaikan level, Anda akan diberikan untuk menentukan sendiri ke arah mana karakter Anda menguat. Anda akan bisa memilih sihir level tinggi yang Anda butuhkan jika Anda adalah seorang Wizard misalnya, atau sekadar memilih perk yang membuat karakter Anda mampu bergerak lebih jauh atau lebih ahli menggunakan senjata panjang, atau sekadar memilih ragam spesialisasi ketika Anda tertentu tercapai. Anda bahkan akan membuka kesempatan dua kali serang di level tertentu, yang tentu saja membuat pertarungan menjadi lebih bisa ditoleransi.

Atas nama balancing, memastikan Anda tidak mengeksploitasi serangan-serangan sihir berbasis AOE ataupun ragam skill dengan damage besar begitu saja, Baldur’s Gate 3 datang dengan proses balancing yang menarik. Bahwa hampir sebagian besar akses ke sihir level tinggi ataupun skill super kuat ini akan dilimitasi kuantitas penggunaannya hingga Anda tidak bisa menggunakannya semena-mena. Sebagai gantinya? Skill dan sihir ini akan kembali bisa Anda gunakan dengan syarat sudah melakukan dua aktivitas bergantung pada kebutuhan: Short Rest atau Long Rest.

gmana nih gan review part 1 nya?

0
29
0
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Komunitas Gamers Indonesia
Komunitas Gamers Indonesia
73Thread124Anggota
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.