Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

syafetriAvatar border
TS
syafetri
Jangan Menoleh ke Belakang!

Orang Bunian


Pagi itu, Ali tiba-tiba terbangun oleh suara ribut orang-orang di luar rumahnya, tepatnya di teras depan rumah Mak Idah. Ali seorang siswa kelas empat SD, yang waktu itu sedang libur sekolah, memilih tidur lagi setelah sholat Subuh. Orang-orang itu membopong tubuh Karyo, anak Mak Idah, yang terlihat lemah tak berdaya.

Sudah dua hari ini perempuan paruh baya itu mencari keberadaan anaknya. Orang-orang desa pun ikut membantu mencari Karyo, tapi tak seorang pun berhasil menemukannya. Baru hari ini lelaki itu berhasil ditemukan. Tersangkut di dahan paling atas pohon cempedak.

Mulanya, Ariflah yang menemukan Karyo. Saat pedagang sate keliling itu tengah mencari kayu bakar. Dia mendengar suara riuh dari atas pohon seolah pohon sedang tertiup angin kencang. Karena merasa aneh sebab saat itu angin sedang tidak bertiup, Arif mendongak ke atas, dan melihat Karyo tengah menggigil di atas pohon. Sontak pemuda itu kaget dan berlari ke dalam kampung, memanggil orang-orang untuk membantu menurunkan dan membawa Karyo pulang ke rumah emaknya.

Ali menyeruak kerumunan orang-orang, hingga berdiri tepat di depan pemuda itu. Matanya terpaku hampir tanpa kedip pada anak Mak Idah satu-satunya itu. Entah apa yang ada dalam pikirannya, namun telinganya juga terus menangkap semua cerita tentang kejadian yang dialami Karyo.

“Dia dilarikan orang bunian!”

“Orang bunian itu adalah jin yang menyerupai bentuk manusia lalu mengajak Karyo pergi ke suatu tempat. Di mata Karyo tempat itu terlihat seperti sebuah rumah yang bertingkat, padahal sebenarnya adalah dahan pohon. Makanya, begitu orang bunian meninggalkannya, dia tersadar dan sudah mendapati dirinya berada di dahan tertinggi pohon itu.”

“Katanya, kalo kita melihat orang itu ke belakang pas dia udah lewat, orangnya bakal hilang, ya?”

Semua perkataan yang didengarnya itu, terekam kuat di benaknya. Sehingga, begitu kembali ke rumahnya, Ali tak bisa menahan diri untuk tak menceritakan semua yang dilihat dan didengarnya pada emaknya.

“Mak, orang bunian itu, jin yang menyerupai manusia, ya?”

“Iya! Dia bisa menyerupai siapa pun yang ingin dikerjainya.”

“Jadi seperti emak, juga bisa?”

“Ya bisalah! Makanya, jangan sembarangan mengikuti ajakan seseorang!”

Sorenya, Ali bersiap hendak pergi mengaji ke surau Haji Karim. Namun, pikirannya masih terus teringat tentang kejadian tadi pagi. Wajah Karyo yang pucat pasi dan tatapan mata yang kosong itu terbayang terus di pelupuk matanya. Semua itu membuat Ali jadi lambat dalam mengerjakan segala hal. Mulai dari menukar baju serta mengambil peci dan Al Quran. Seharusnya bisa selesai dalam lima menit, tapi sekarang sudah lebih sepuluh menit, dia masih belum selesai juga.

“Aliii ... buruan! Faris kelamaan menunggu nih,” teriak emaknya dari ruang tamu.

“I-iya, Mak, sebentar!” jawabnya.

Tak lama, Ali pun keluar dan berangkat bersama Faris ke surau.

“Aliii ...!” Lagi-lagi emaknya memanggil.

“Apa, Mak?”

“Ini nasinya, kok ngga dibawa?”

“O ... iya.”

Ali mengambil nasi bekalnya untuk makan malam. Setiap kamis malam, Haji Karim memang menyuruh santrinya untuk menginap di surau. Karena saat sholat Subuh berjamaah, mereka akan melakukan sujud sajadah.

Bayang-bayang Karyo mulai hilang dari ingatan Ali karena sibuk dengan hafalan ayat-ayat. Hingga waktunya tidur, saat lampu petromaks dimatikan, dan dia sudah membaca doa tidur tapi matanya masih belum juga bisa dipejamkan, saat itulah Karyo mulai mengisi benaknya kembali.

Seperti biasa, tiap kali santri tidur di surau tikar-tikar digelar di lantai sebagai alas tidur karena kamar untuk mereka tidak ada. Para santri yang semuanya laki-laki tidur berjejer di atas tikar begitu juga dengan haji Karim dan beberapa guru yang lain ikut tidur bersama mereka.

Di kegelapan malam tanpa secuil pun cahaya menyelinap, bayangan Karyo terus menghiasi kelopak matanya. Membuat Ali semakin gelisah dan ketakutan pun mulai menghinggapinya. Entah mengapa wajah pucat Karyo jadi begitu menakutkan baginya. Ali memutar badan ke kanan, mencoba menenangkan hatinya. Badannya menimpa lengan seseorang di sampingnya.

“Eh, siapa ini?” Suara berat haji Karim mengagetkannya. Lalu Ali memutar badannya ke kiri.

“U-uh ....” Suara seorang santri disertai tepisan tangan membuat ketakutannya makin menjadi. Ali kalap! Dia langsung bangun dan membuka pintu kemudian berlari ke luar menembus malam.

Nafasnya tersengal-sengal, tapi dia terus berlari. Tujuannya hanya satu: rumahnya!

Dari kejauhan, Ali melihat cahaya yang cukup terang. Tepat setelah jembatan yang biasa dilaluinya, dia melihat warung Buk Karsih masih terbuka serta lampu-lampunya juga masih menyala. Bocah bertubuh kurus itu menghiraukannya dan terus saja berlari. Tak berapa langkah setelah itu, dia berpapasan dengan seseorang. Dengan bantuan cahaya lampu warung, dia bisa melihat kalau orang itu adalah Mak Idah. Melihat perempuan tua itu hatinya sedikit lega. Namun, dia hanya ingin segera tiba di rumahnya dan mengacuhkan perempuan itu juga.

“Mau ke mana kau, Ali?” sapa Mak Idah.

“Pulang, Mak!”

“Kalau gitu, sama emak aja barengan, mak mau ke warung dulu sebentar.”

“Ngga usah, Mak. Aku mau cepat sampai ke rumah!”

“Ya udah, hati-hati!”

Ali segera melangkahkan kakinya, melewati Mak Idah, melihat jalanan gelap di depannya, nyalinya mulai ciut dan berpikir, alangkah baiknya kalau aku bersama Mak Idah, setidaknya aku tidak sendirian lagi berjalan dalam kegelapan ini.

Ali menoleh ke belakang, ingin memanggil Mak Idah. Tapi ... semua hilang! Tak ada Mak Idah. Tak ada warung Buk Karsih dengan lampu-lampunya yang masih menyala. Tak ada orang-orang yang tadi duduk di depan warung. Semua gelap gulita! Ali kalap dan langsung berlari sekencang-kencangnya.

“Maaaak ... aku takut, Maak!”




Quote:

Tampilan Jin
Diubah oleh syafetri 22-09-2023 15:59
bukhoriganAvatar border
azhuramasdaAvatar border
azhuramasda dan bukhorigan memberi reputasi
2
153
1
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread42.4KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.