Halo agan sista, sudah lama ane ga buat thread, setelah sekian lama akhirnya saya punya kesempatan lagi untuk bisa bergabung dengan gan sist disini, kali ini saya punya pengalaman misteri yang saya saksikan sendiri. Kali ini kejadian menimpa sahabat sepermainan dan masih satu desa.

Kisah ini saya tuangkan dalam bentuk tulisan untuk mengenang sahabat yang bernama Fahrul Bayu Setiawan (Alm) wafat pada umur 28 tahun.

Seolah sudah seringnya bersinggungan dengan hal-hal gaib, desa kami semakin di anggap angker oleh orang dari desa lain. Bahkan untuk melintasi desa pada malam hari sangat dihindari oleh warga desa lain.

Cerita berawal dari kebiasaan pemuda desa setiap hari kalau tidak mencari ikan, berkebun atau memelihara ternak. Sedangkan Ahul (nama panggilan) lebih memilih memelihara sapi, ada 4 ekor sapi yang dia rawat yang awalnya hanya 1 ekor lalu beranak pinak.

Pakan pokok sapi adalah rumput jadi biasanya si pemilik mencari rumput di kebun-kebun sekita pada sore hari. Begitulah kebiasaan Ahul setiap sorenya, mencari dari kebun ke kebun lainnya.

Pada suatu hari ketika kami mencari ikan bersama di sungai, Ahul pernah bercerita sering bertemu seorang gadis cantik saat dia mencari rumput. Dengan antusias Ahul bercerita banyak tentang ciri-ciri gadis tersebut dan katanya berasal dari kampung Baruh.

Baruh adalah nama perkampungan yang letaknya ditengah rawa dangkal, sangat jauh dari desa karena awalnya hanya kumpulan pondok untuk beristirahat saat berkegiatan disawah.

Kemudian dibuka program membuka rawa untuk dijadikan lahan pertanian oleh pemerintah, bagi yang ikut program itu lalu dibangunkan rumah dan perlahan menjadi perkampungan.

Semakin hari Ahul semakin sering bercerita tentang gadis cantik tersebut, bahkan menurut penuturannya sudah sangat dekat dan akan menjadikannya istri apabila berjodoh katanya sambil tersenyum seperti orang yang mabuk cinta.

Akan tetapi anehnya Ahul juga bercerita bahwa gadis tersebut sudah sering datang kerumahnya, tentu saja kami yang mendengar menjadi heran padahal kami sekalipun tak pernah mendengar apalagi melihat gadis tersebut. Sedangkan rumah kami tergolong dekat semua.

Apalagi ini tentang gadis cantik jadi kami berasumsi Ahul hanya berbohong namun kamipun tak membantahnya. Sesekali mengiyakan sedikit kebohongan demi senyum teman.

Beberapa bulan berlalu sikap Ahul mulai berubah, jarang keluar kecuali mencari pakan sapi. Tak lagi pernah ikut mencari ikan apalagi nimbrung sesama teman seperti sebelumnya.

Penasaran aku tanya abangnya mengapa Ahul jarang kelihatan dan betapa terkejutnya aku mendengar jawaban abangnya. Ahul mulai setres sering bicara sendiri sering minta di kimpoikan dan banyak yang aneh-aneh sekarang tutur abangnya.

Suatu sore aku berniat menjenguk Ahul, pas sampai di teras rumah ada bapak nya yang kebetulan beliau adalah Kepala Desa. Lalu mengobrol lah kami dan beliau banyak bercerita tentang Ahul yang seperti orang terkena gangguan jiwa.

Bicara sendiri seolah ada temannya, kadang minta yang aneh-aneh seperti air bunga dan macam-macam. Bahkan tak lagi membolehkan keluarga masuk ke kamarnya, disitulah keluarganya mulai takut, kemudian akupun sengaja langsung pulang tanpa menjenguk Ahul dikamarnya.

Beberapa hari setelah itu bapaknya Ahul memanggil seorang Kyai untuk melihat secara batin mungkin saja ada yang berbuat jahat dengan keluarga beliau, namun baru saja Kyai sampai di teras Ahul keluar sambil mengamuk
Mengusir Kyai tersebut.

*"Bajauh!!! Baapa Ikam kasini? Mangutani biniku haja."
*Bahasa Banjar
(Pergi!!! Mau apa kesini? Bikin takut istri ku saja)Teriak arul.

Tak ingin membuat suasana semakin panas Kyai itupun memutuskan pulang sambil memandangi Ahul dengan tak berkedip seolah melihat sesuatu yang tak bisa dilihat mata biasa.

Malamnya Pak Kades dipanggil kerumah Kyai sebab ada yang ingin di sampaikan.

Jadi sebenarnya perubahan sikap Ahul bukan karena stres tapi sedang dalam pengaruh mahluk gaib, gadis yang selama ini di ceritakan Ahul benar adanya. Akan tetapi dia berasal dari bangsa jin dan sama saling menyukai lanjut Pak Kyai.

"Pantaslah kemarin Ahul bercerita sudah nikah di rumah perempuannya, jadi itu dari bangsa jin."
"Ahul bilang gadis itu dari kampung Baruh namun pas di tanyakan ke sana tak ada gadis seperti yang di ceritakan Ahul."
Pak Kades berucap sambil semakin merasa aneh mengingat apa-apa yang pernah disampaikan Ahul.

Menurut penglihatan Pak Kyai Ahul dan gadis tersebut memang sudah melakukan perkimpoian dialam jin, itu sebabnya Ahul menjadi berubah karena dalam pengaruh jin tersebut.

Seperti tadi siang Ahul mengusir Pak Kyai itu adalah bisikan gadis bangsa jin tersebut, mungkin dia tak ingin Ahul diobati dan sadar bahwa gadis yang dicintainya adalah dari bangsa jin.

Saran pak kyai pada Pak Kades agar mengundang warga untuk melakukan pengajian dirumah guna mengurangi pengaruh-pengaruh gangguan jin, sekaligus ingin melihat reaksi Ahul saat orang banyak ada di rumahnya.

Benar saja malam berikutnya sebelum warga yang di undang datang Ahul sudah terlebih dulu mengamuk dan tak membolehkan ada berisik dirumahnya. Atas tukar pendapat dengan keluarga pengajian pun dibatalkan malam itu.

Batal mengadakan pengajian Pak Kades langsung kerumah Pak Kyai untuk minta bantuan, sebab beliau sudah bingung bagaimana cara mengahadapi kelakuan ahul.

Lalu setelah melakukan wirid-wirid pak kyai memberikan sebotol air untuk diminumkan dan di siram sekeliling rumah, setelah itu Pak Kades pulang. Akan tetapi betapa terkejutnya melihat Ahul ada di teras seolah menunggu Pak Kades dengan tatapan mata yang tajam.

"Buang kada banyu tu!!!"

"Handak mausir biniku kah?"

(Buang air itu, apa mau mengusir istriku?)

Teriak Ahul.

Tak ingin melihat Ahul mengamuk lagi dengan berat Pak Kades membuang air yang tadi diberi kyai. Sejak saat itu cerita tentang Ahul semakin santer diceritakan, dan Ahul semakin sering mengamuk tak jelas.

Sudah beberapa kali orang datang berniat mengobati tapi Ahul selalu berontak dak mengusir orang tersebut.

Begitulah keadaannya sampai di suatu pagi ibunya melihat Ahul ke sungai mungkin mau mandi pikir ibunya, namun setelahnya seharian Ahul tak lagi kelihatan. Hingga seorang warga yang mencari ikan menemukan Ahul di hilir sungai dalam keadaan sudah tak bernyawa.

Semua warga desa dibuat gempar oleh kejadian itu, sempat didatangkan dokter untuk memastikan bahwa Ahul sudah meninggal. Benar saja Ahul sudah tiada, tak lama kemudian tangis langsung pecah dirumah duka.

Semua tak habis pikir sebab Ahul orang yang jago berenang dan menyelam mengapa sampai meninggal gara-gara tenggelam di sungai. Bahkan tidak ada tanda-tanda luka atau hal yang mencurigakan di badannya.

Pada besoknya selesai pemakaman Pak Kyai bercerita sesuai penglihatan beliau bahwa Arul meninggal karena ajakan gadis untuk masuk ke air, dan sekarang jiwa Arul berada di negeri jin bersama pasangannya.

Mendengar penjelasan Pak Kyai benar-benar tak bisa di nalar atau dicerna dengan akal, bahkan bila menurut agama juga setiap orang yang meninggal rohnya akan kembali ke hadapan Tuhan. Tapi itulah dunia gaib dan kita juga wajib percaya itu ada.

Selang beberapa tahun kemudian ibunya didatangi Ahul lewat mimpi, dan bercerita bahwa Ahul sekarang tinggal dirumah istrinya dan mempunyai seorang anak sambil menunjukkan bayi yang dia gendong, dia hanya berpesan agar keluarga ikhlas dan jangan lagi mencarinya karena sekarang dia berada ditempat yang sangat jauh.
Akhirnya semua keluarga bisa mengikhlaskan kepergian Ahul, begitupun aku yang sahabatnya sedari kecil.

Demikian kisah ini saya bagikan, walau beberapa kali sempat tertunda karena dilanda sedih saat penulisan.

Berapa lama pun sudah berlalu nya waktu namun masih akan tetap teringat saat-saat perginya salah satu sahabat terbaik dalam hidup. Selamat jalan kawan apapun ceritanya semoga kau temukan bahagia mu.