Bukankah kita adalah mahluk yang selalu merindu? Kita ingin selalu bersama orang yang kita cintai? Begitulah manusia. Sosok orang yang dirindukan, akan selalu terbayang-bayang dalam sanubari. Tak lekang oleh waktu dan zaman.

Pernahkah kita ingin bertemu namun tak sampai? Segelas kopi menemani pagi hari, dengan aroma rindu mengelus bulu-bulu ketek, eh hidung yang mencoba mengetuk pintu tabah. Sejatinya kekuatan rindu sangatlah besar, membuat persiapan yang matang, untuk bertemu dengan doi.

Betapa rindu sangat menyakitkan jika tanpa panjatan doa, kepada Sang Maha Rindu. Ia menciptakan mahluk bernama Rindu. Menyergap manusia-manusia di dalam sejuta kenangan. Runtutan kebahagiaan menghujam memori atau menghantam imajinasi agar tercapai interaksi. Ohh begitu nikmatnya tegukan rindu.

Betapa rindu sangat membahagiakan, menemani hari-hari berat dan ringan mu yang kadang goyah melangkah. Itulah rindu. Saat kau menuntaskan hajat dalam wc, kau melayang melamun terhenyak akan pelukan pertemuan itu. Kau terhenyak akan suaranya yang merdu. Ada-ada saja manusia, sedang boker pun merindu.

Terdapat sebuah rindu yang lebih hebat, ialah kerinduan kepada Allah Subahanahu wa ta'ala. Dia begitu merindukan kita, apakah kita merindukan Dia? Berjalan nya waktu akan sampai pada rindu padanya. Kerinduan abadi padang Sang Kekasih. Yang Maha Mencintai apa adanya. Rahmat-Nya merata pada semua mahluk Ciptaan-Nya.

Bahkan batu pun merindukan-Nya. Selalu berdzikir di tengah alunan zaman yang hilir berganti menandakan kekuasaan-Nya. Memberikan percikan kepedulian-Nya.

Hai rindu...
Hai rindu...
Hai rindu...
Jadilah rindu yang baik. Membawa keberkahan emosi yang positif di setiap kau berada. Dalam hati atau pikiran.