Pertengahan September 2020-BANDUNG-

Kisah ini di mulai saat kami 1 keluarga (termasuk mertua dan adik ipar) pindah rumah di pusat kota bandung



Sedikit gambaran rumah kami benar-benar berada di pusat kota walau di dalam gang tapi tidak terlalu jauh ke jalan,rumah yang hanya memiliki 2 kamar....





Hari pertama kami pindah sudah tentunya kami beres-beres rumah di mulai dengan menyapu,mengepel dan sebagainya secara bergantian dengan adik ipar perempuan dan laki-laki..
hingga saat sampai di kamar depan ,kami menemukan patung bayi yang di tempel atau masuk ke tembok,tanpa berpikir apa-apa kami tutup dengan lemari...


ya..,, hari-hari kami normal hingga 2 minggu kemudian mertua dan adik ipar ( 2 orang) sakit yang aneh..,, tapi kami masih menggangap itu wajar mungkin kecapean atau masih adaptasi dengan lingkungan..


Hingga adik ipar lelaki bermimpi bahwa di sebelah rumah melihat KUNTILANAK dan di kamar yang aku tempati ( kamar belakang ) 



Untungnya hanya dalam 1 minggu mertua dan adik ipar sudah sembuh tapi imbas nya sekarang kami sekeluarga ( saya dan istri ) yang sakit seperti mertua selama 1 minggu..

anak kami pun (balita) sering sekali ngobrol sendiri ataupun melambaikan tangan ke arah patung yang sudah kami tutupi

Selang waktu 2 minggu setelah sembuh adik ipar kecelakaan motor,..dia di tabrak oleh orang yang balapan dan yang aneh nya tidak ada luka sama sekali di badan adik ipar hingga di bawa ke rumah sakit ternyata di dalam perut nya ( lambung pecah) dan meninggal..

Sejak kejadian itu istri gw memutuskan untuk doa puasa dan mendoakan seisi rumah.,saat selesai puasa istri berdoa di ruang tamu dan aneh nya nya dari atas genting ada genting 1 yang pecah dan jika itu binatang sudah pasti kelihatan,ini sama sekali tidak kelihatan

Akhir nya gw pun mutusin untuk nanyain sejarah rumah itu karna di anggap ganjil,
ternyata tetangga bilang bahwa di kamar yang gw tempatin itu dulu nya orang gantung diri,dan di samping rumah ( kebun kecil ) pernah bekas pembunuhan


kami pun memutuskan untuk pindah rumah dan mengubur kenangan bersama adik ipar kami di rumah itu...dan jika kami pikir-pikir kembali tidak logis juga kontrakan di pusat kota dengan harga 20 juta ke bawah pertahun...

Hingga hari ini kami masih mempertanyakan apakah ini tumbal??


                                                                         -END-

True story