Dengan status sebagai pemegang Keketuaan ASEAN 2023, Indonesia terus berkomitmen menebarkan pesan damai dan kerjasama. Dengan tema  "ASEAN Matters: Epicenter of Growth," Indonesia terus mendorong organisasi ini mengambil peran sentral dalam mempromosikan perdamaian dan kemakmuran global. Visi ini diperkuat dalam pertemuan berarti antara Menteri Airlangga Hartarto dan Oleksandr Merezhko, Ketua Komite Kebijakan Luar Negeri dan Kerjasama Interparlemen di Verkhovna Rada (Parlemen) Ukraina, pada hari Selasa, 8 Agustus.

Di pertemuan tersebut Airlangga secara tegas  menyampaikan komitmen Indonesia yang teguh untuk mempromosikan dan menjaga perdamaian di seluruh dunia, termasuk di Ukraina. Konflik yang berlarut antara Rusia dan Ukraina telah membawa implikasi yang jauh merentang, bahkan hingga memengaruhi Indonesia melalui volatilitas harga pangan dan energi. Sebagai respons terhadap tantangan ini, pemerintah Indonesia telah mengambil langkah-langkah proaktif, terutama dalam mengatasi kelangkaan pasokan dan lonjakan harga komoditas penting.

Keterlibatan Indonesia dalam Global Crises Response Group (GCRG) Perserikatan Bangsa-Bangsa mencerminkan upaya konkretnya untuk mengatasi dampak-dampak konflik berkepanjangan di wilayah Eropa. Inisiatif ini menegaskan kesiapan Indonesia untuk berkontribusi dalam solusi-solusi yang melebihi kesulitan global yang timbul dari konflik berlarut-larut.

Sebagai respons, Oleksandr Merezhko menekankan bahwa Ukraina telah merumuskan "Formula Perdamaian" untuk menjamin keamanan global di sektor energi dan pangan. Ukraina bahkan telah mengadakan KTT Perdamaian untuk mencari solusi-solusi berkelanjutan bagi perdamaian dunia. Merezhko menyampaikan harapannya terhadap partisipasi Indonesia dalam menerapkan strategi-strategi membangun perdamaian tersebut.

Isu menjaga ekspor komoditas biji-bijian dari Ukraina sebagai upaya mempertahankan keamanan pangan global dan stabilitas harga juga dibahas. Ukraina berharap untuk menjamin kelancaran ekspor komoditas tersebut. Dalam upaya ini, bantuan Indonesia dalam merealisasikan tujuan tersebut sangat dinantikan.

Vasyl Hamianin, Duta Besar Ukraina untuk Indonesia, menambah dimensi lain dalam dialog ini dengan mengundang Indonesia untuk berpartisipasi dalam Konferensi Pemulihan Ukraina. Konferensi ini menyoroti rekonstruksi pasca-perang Ukraina dan diadakan pada Juni 2023 di London, dengan fokus pada berbagai tema seperti asuransi, investasi, dan sumber-sumber keuangan. Undangan ini menunjukkan keterbukaan Ukraina terhadap bantuan Indonesia dalam hal keamanan pangan dan dinamika rantai pasokan.

Dukungan Menteri Airlangga terhadap interaksi bisnis-ke-bisnis yang lebih komprehensif melalui kolaborasi antara Kamar Dagang dan Industri (KADIN) kedua negara adalah langkah strategis. Pendekatan ini memperkuat sinergi ekonomi dan menegaskan peran sentral bisnis dalam hubungan internasional.

Ukraina menyampaikan apresiasi atas kepemimpinan Indonesia dalam memimpin G20 pada tahun 2022 dan harapannya untuk kesuksesan yang serupa dalam Kepemimpinan ASEAN tahun 2023. Sebagai bentuk terima kasih, Ukraina mengakui bantuan dan dukungan Indonesia selama ini.

Perbincangan yang terus berkembang antara Indonesia dan Ukraina memperlihatkan dinamika yang rumit antara perdamaian global, dinamika geopolitik, dan stabilitas ekonomi. Visi dan upaya diplomatik Menteri Airlangga Hartarto menggarisbawahi semangat Indonesia dalam mencapai tatanan dunia yang lebih damai dan sejahtera melalui inisiatif kerja sama. Ketika Indonesia melangkah sebagai pemimpin ASEAN, tindakan dan kemitraan yang dijalin akan membentuk tidak hanya dinamika regional, tetapi juga narasi global tentang perdamaian dan kemakmuran.