Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

  • Beranda
  • ...
  • Travellers
  • Lihat Ikan Paling Mahal Sampai Satroni Ibu-ibu Preteli Kepiting di Natuna

tyatutuAvatar border
TS
tyatutu
Lihat Ikan Paling Mahal Sampai Satroni Ibu-ibu Preteli Kepiting di Natuna
Perjalan di Natuna masih berlanjut guys, setelah dari Sabang Mawang kita mampir lagi di satu pulau yang ternyata sudah menyediakan motor listrik. Saat itu, motor listrik gak sengetren sekarang jadi masih bener-bener wow. Nah, motor listrik ini lah yang diberikan PLN untuk beberapa unit tertentu sebagai fasilitas transportasi. Sebenarnya sih, rada khawatir juga karena medan di pulau ini masih berupa bebatuan dan jalan gak rata, apa motor ini gak rusak ya?


Ok, lanjut! besok paginya kami udah siap-siap menyeberangi laut lagi kali ini tujuannya Pulau Sedanau tempat banyak nelayan membudidayakan hasil laut. Sampai di sana saya dibuat takjub dengan tambaknya yang besar dan berisi ikan Napoleon. Ikan yang dulu di tahun 2019 saja harganya sudah Rp 800 ribu sekilo, gimana sekarang ya?


Pulau Sedanau merupakan pulau yang terdiri dari banyak rumah panggung dan saya perhatikan benar bagaimana masyarakat hidup. Ternyata jangan disangka, hasil laut di sini sungguh deras semua besar-besar dan jarang dilihat sehingga harganya selangit apalagi banyak orang asing yang berani menawar besar-besaran.


Makanya para nelayan di sini rajin mengirim hasil lautnya ke China, Hong Kong, Jepang. betapa tidak, contohnya aja ikan Napoleon ini, ikan karang ini nyatanya sangat jarang ditemui kalau bukan di laut yang benar-benar bersih. Dia ini ga betahan di laut yang kotor makanya gak ada tuh di laut-laut Jawa kali hahaha

Setelah puas pelototin ikan Napoleon yang riskan sama jamur ini, kita geser ke sebelahnya ada pembudidaya lobster dan kepiting. Widih gede-gede banget ini lobster lebih dari satu telapak tangan saya. Warnanya pun mencolok. Nah, biasanya para nelayan di sini mengirim dalam dua bentuk ekspor, seperti lobster dan kepiting segar hingga yang berupa kemasan. Jadi kepiting dan lobster ini disiangi dan direbus dulu baru dikemas.


Nah, uniknya lagi, ibu-ibu di sini yang bahu membahu menyiangi kepiting hingga siap dikemas. Wah keren banget. Jadi kalau kayak gini kan berdaya semuanya ya. Keren banget emang Pulau Sedanau.


Aku juga kelupaan mau cerita kalau sebelum ke Sedanau ini kami menyambangi markas TNI AL untuk perizinan ke Pulau Laut yang berbatasan dengan Vietnam. Beberapa dari mereka pun akan ikut kami mendampingi. Tapi kok si bapak TNI tiba-tiba bilang ke kami kalau butuh lapangan voli. Ini Maksudnya gimana ya pak? Yang disambut senyum terpaksa Pak Manager.

Dari sini cerita soal Pulau Laut akan berlanjut, penasaran? tungguin y di sini.










0
403
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Travellers
TravellersKASKUS Official
23.1KThread11.5KAnggota
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.