Ketika itu di Essex Januari 1970, Romy, seorang pecandu Birma yang gila wanita, selalu mendambakan jabatan tinggi. Kebetulan kerjanya di kantor swasta, umurnya enam puluh tahun, sudah punya sepuluh anak yang kelimanya mati akibat jatuh pesawat.

Dan Romy yang selalu merasa dihina dan ditendang sepatunya merasa balas dendam itu indah. Seperti pisau yang benar benar menusuk jantung dan nyawanya. Memang tidak ada yang indah selain balas dendam. Itulah pikirnya. Ia mendatangi relasi yang kebetulan satanis hebat, yang mengenal kekuatan hitam di atas hitam. Tidak ada putih kata si gipsy, putih tidak pernah ada kecuali Bonifacius, pemuka injil termula yang ditumpas Belanda. Jauh sebelum revolusi Prancis 1789. Kita hidup hanyalah untuk menang dan jangan mati hanya karena satu manusia menindasmu. Itu katanya.

Romy pun sering datang ke jamuan makan malam pengikut setan. Dan ia merasa puas dan terlindungi jiwanya. Lebih lagi jabatan dan nama itulah incarannya. Romy juga punya hasrat luarbiasa pada perempuan berumur delapan belas tahun, karena semasa dia remaja tidak pernah bisa pacaran, hanya karena tidak pernah ganti celana dalam. Sekarang diumurnya yang enam puluh tahun. Ia akan habiskan hidupnya hanya untuk kesenangan dan kesenangan. Kapan lagi? Dia berkuasa seperti Faus atau Oblomov pengimpi surga dunia.

Romy sering makan dengan pacar mudanya yang bahkan berumur jauh lebih muda. Antaranya tujuh belas sampai dua puluh. Dan dia merasa senang karena mereka bisa dia rekrut ke organiasasi setan. Pada mana itu Romy ingin cepat naik pangkat, ia mengikat kontrak dengan setan, dan nyatanya berhasil. Dalam sekejap hidupnya penuh kenikmatan. Tetapi tidak dia tahu, beberapa bulan perusahaan itu nunggak hutang dan preman bayaran terus mengancam untuk lunasi properti veste.

Dalam kesempatan Romy datang ke Eskompto Bank bukan untuk melunasi hutang. Tetapi untuk kesenangan selanjutnya. Meniduri remaja dan meninggalkan mereka dengan uang. Apalagi hippies sedang marak menjamur di Amerika ketika itu. Kehidupan liar benar-benar luarbiasa indah baginya. Karena balas dendam yang indah akan dia lakukan. Jumat sore setempat mantan bosnya yang baru pulang dari S.T Helena, gereja tempat beribadah, sendirian menaiki mobilnya. Romy mengikutinya sendirian. Ketika mobil hitam bos berhenti di cafetaria cepat saji. Lelaki enam puluh tahun itu membuntut diam diam dan meremas tangan sambil merapal mantra seperti setan. Dan setan bekerja untuknya. Bos itu mati ketika mobil sudah meluncur dan hancur luarbiasa menabrak gedung radio.

Romy menang dengan kekuatan jahatnya. Lebih lagi dia mampu meniduri perempuan muda sepuasnya. Ketika pulang kantor ditahun kelima seketika dia benar-benar sudah lupa hutang miliknya atau korporasi belum lunas. Keparatnya dia memang sudah pikun seperti setan. Dan hatinya memang sudah untuk setan. Dia yakin matinya tidak akan sia-sia karena menurutnya tidak ada dunia selain bumi dan kekejaman manusianya. Termasuk dirinya.

Dihari kelima sudahnya peristiwa mobil menabrak radio itu. Romy pulang dengan mobilnya. Ketika hampir rembang senja ban mobilnya bocor. Bocor seperti hatinya yang tidak punya nurani dan hanya kutukan atas dosanya. Dosa! Romy periksa mobilnya ke bengkel Willy And Spair dan duduk menunggu. Tetapi dia bosan dan pergi ke cafetaria. Tepat ketika duduk sebuah mobil van biru tua mendarat. Keluar rombongan preman dan menagih hutangnya. Romy menolak dan tidak lama seseorang keluarkan nambu, pistol panas itu seketika pecahkan kepalanya seperti semangka busuk dan penuh bangkai di dalamnya. Romy tewas. Ia dimakamkan diikuti perempuan yang baru dinikahinya. Bernama Sarah Smevendimen Dvorak. Perempuan itu tidak merasa kehilangan. Justru senang akibat suami hidung belangnya sudah mati. Dan saatnya berpesta untuk itu.

Sepulang jam 1 dini hari Sarah membawa pacarnya setelah satu tahun Romy mati. Mereka sering dansa di lantai luas dan besar mirip manson suaminya. Ketika pacarnya pergi. Sarah ketiduran dilantai akibat mabuk seperti orang gila. Ia sadar dengan kepala pening. Wajahnya kaget melihat orang duduk di ruang rekreasi. Tempat keluarga. Sarah mendekati lelaki itu seperti perempuan hilang di Afrika Tengah. Dia menepuk bahu lelaki itu dan seketika kepala manusia itu melayang dan terbang menertawakannya. Romy! Romy yang jadi setan karena sekutunya setan. Romy mengejar Sarah dan Sarah rupanya sudah bukan satanis. Sarah sudah tobat. Akibatnya setan itu hanya terlempar kalis ke pintu neraka. Yang mana rumah itu sudah didoakan jauh hari. Begitulah akhir hidup Romy sang penebus jiwa dengan setan. Iblis hanya menipunya seperti juga dirinya sendiri yang menipu relasi dengan investasi korup dan penuh bangkai di dalamnya.

Tamat