Jain

Jain adalah seorang penyanyi/penulis lagu yang lahir pada tahun 1992 di Toulouse, Perancis. Jain juga tinggal di Dubai dan Abu Dhabi, sebelum pergi ke Paris untuk bergabung dengan sekolah seni. Kehidupannya berpindah-pindah antar kota di berbagai negara turut mempengaruhi gaya musiknya.

Jain pernah tinggal di Kongo di mana dia menemukan beberapa gaya yang mempengaruhi selera melodi dan tariannya. Di sana Jain menemukan Miriam Makeba, yang menginspirasi lagunya Makeba.

Miriam Makeba

Zenzile Miriam Makeba lahir pada tanggal 4 Maret 1932 di lingkungan Prospect, Johannesburg, Afrika Selatan. Ayahnya, Mpambane Caswell Makeba, meninggal saat dia berusia lima tahun. Ibunya, Nomkomndelo Christina, terpaksa mengirimnya untuk tinggal bersama neneknya, tempat ia dibesarkan dalam kemiskinan.

Pada usia tujuh belas tahun, dia melahirkan seorang putri, Bongi, pada saat dalam hidupnya di mana dia juga mengambil langkah pertamanya dalam karir penyanyi profesional dengan Manhattan Brothers. Dia kemudian mendirikankan kuartet wanita The Skylarks, mengusung musik jazz dengan paduan melodi tradisional Kongo.

Pada tahun 1959, dia melakukan perjalanan ke Eropa, menyusul kesuksesan film berjudul Come Back, Africa yang dibuat oleh pembuat film Amerika Lionel Rogosin.
Bakatnya ditunjukkan kepada penonton internasional untuk peran kecilnya di Come Back Africa (sebagai penyanyi 'shebeen' yang menyanyikan judul 'Lakutshon Ilanga' dan 'Saduva'), Makeba diterbangkan ke festival film Venesia pada tahun 1959 sehingga dia secara pribadi dapat menerima penghargaan untuk film tersebut.

Film itu adalah film dokumenter tentang Afrika Selatan, Miriam Makeba segera mendapat masalah dengan otoritas Afrika Selatan, yang mendapat perhatian negatif melalui penayangan film tersebut. Oleh karena itu, Miriam Makeba memutuskan untuk tidak kembali ke Afrika Selatan.

Pemerintah Afrika Selatan kemudian mencabut paspornya dan menolak kemungkinannya untuk kembali ke Afrika Selatan. Dia adalah musisi kulit hitam pertama yang meninggalkan Afrika Selatan karena apartheid, dan selama bertahun-tahun banyak orang lain akan mengikutinya.

Makeba berlindung di London setelah festival film Venesia dan bertemu Harry Belafonte, yang membantunya berimigrasi ke AS. Setelah menikah dengan aktivis Afrika-Amerika Stokely Carmichael pada tahun 1969, dia diasingkan ke Guinea. Dia mencapai kesuksesan besar di benua Afrika dan memainkan peran simbolis utama sebagai Pan-Afrika yang militan.

Pada tahun 1963 dan 1971, dia berbicara di PBB dengan dukungan Guinea. Posisi ini membuatnya dinamai "Wanita Abad Ini" oleh Komunitas Bedford Stuyvesant di New York City. Dia juga menerima Komandan Ordo Seni dan Sastra dan Legiun Kehormatan Prancis. Otobiografinya diterbitkan pada tahun 1988, dan diterjemahkan ke dalam lima bahasa. Rekornya, total 32, mencapai kesuksesan global.

Pada tahun 1990, Nelson Mandela membujuk Mama Afrika untuk kembali ke Afrika Selatan, di mana dia menghabiskan hari-hari terakhirnya bekerja dengan dua yayasan amalnya.
Yayasan Zenzile Miriam Makeba, termasum Pusat Rehabilitasi Miriam Makeba untuk gadis-gadis yang dilecehkan. Dia juga mendukung kampanye melawan penyalahgunaan narkoba dan kesadaran HIV/Aids. Selain itu ia tampil sebagai Duta Niat Baik Presiden Mbeki untuk PBB.

Miriam Makeba meninggal pada 9 November 2008, pada usia 76 tahun, setelah mengalami serangan jantung setelah tampil selama 30 menit di sebuah konser untuk Roberto Saviano di dekat kota Caserta di Italia selatan.

"Saya menjaga budaya saya. Saya menjaga musik dari akar saya. Melalui musik saya, saya menjadi suara dan citra Afrika dan orang-orang tanpa disadari,"– kutipan oleh Miriam Makeba ditulis dalam biografinya (2004)