menyusuri setengah dari durasi asmara
setdaknya aku harus berharap melalui kisah
memalukan di antara ketergantungan atas apa yang harus
ku hadapi sejauh ini. 

teluk asmara yang tak pernah padam
hingga ku mencoba berpaling dengan palung kebencian
setetes harapan yang menurutku sangat menyimpang
di tengah arus kekacauan

menghentikan hembusan nafas senja
tak berkutik di kala menatap anggun 
suara lirih tertelan hampa kenangan 
terima kasih hingga tulang rusukku hampir tertekuk 
cahaya lamunan 

akal sehat paling gila 
selembut tapi tak nampak 
tertutup salju yang terbentang 
membawa suara hati

abdi terbiasa terhempas
 berfungsi menepikan janji payahmu
dipelihara lalu terbuang
ekspresi kepuasan sangat terlihat dari sudut egomu
aroma mawar menendang mencium harumnya kegundahan
nirwana