Mengenang 17 Tahun Hilangnya Kamerawan Jejak Petualang namun Presenter Kamil Medina Masih Mengharap Bagus Dwi untuk Kembali, Masih Adakah Harapan Gansist?







Acara-acara telivisi yang menyajikan tentang petualangan wisata alam Indonesia sebenarnya sudah mulai muncul dari awal milenium kedua namun baru booming satu dekade kemudian di tahun 2010 keatas seperti populernya program Jejak Petualang, My Trip My Adventure, Si Bolang, Panji Si Petualang dan lainnya namun sepertinya mulai menyusut kembali di satu dekade kemudian alias tahun 2020 sampai sekarang.

Tentang acara yang disebutkan pertama yaitu program Jejak Petualang itu sudah ada sejak tahun 2003 sebuah tayangan yang mengedukasikan ke penonton Indonesia akan indahnya alam negeri ini, kebudayaannya serta kearifan lokal lainnya dan acara ini pun bisa dikatakan sebagai pelopor acara petualangan di telivisi Indonesia.

Namun sayang acara ini mempunyai cerita kelam yang sampai sekarang pun belum terpecahkan yaitu tragedi yang menimpa pada para kru jejak petualang sekitar 17 tahun yang lalu, saat itu 6 Juni 2006 kejadiannya bertepatan ketika tim Jejak Petualang seperti presenter Kamil Medina, Bagus Dwi dan rekan mereka tersebut sedang meliput suku Korawai Citak dan suku Asmat di pedalaman Papua.

Setelah merampungkan syuting di Asmat mereka segera pulang ke Timika sebelum kembali ke Jakarta dan dalam perjalanan tim yang terdiri dari 8 orang tersebut, 5 kru dan 3 penduduk lokal dibagi dalam 2 perahu long boat namun gegara cuaca buruk 2 perahu tersebut terbalik hingga Bagus Dwi yang bersama 3 penduduk lokal itu pun menghilang dari pandangan kru jejak petualang lainnya.




Kini kejadian tragis itu telah 17 tahun berlalu dan orang-orang yang dulu fekat dengan Bagus Dwi pun kembali mengingat tentang sosok juru kamera acara tersebut salah satunya presenter Medina Kamil yang sepertinya tak kuasa menahan rasa sakitnya kehilangan teman tercintanya, sampai kini Medina masih mengingat janji Bagus Dwi akan traktir dirinya untuk wisata kuliner di Solo.

Sudah 17 tahun nih Gansist namun Medina masih mengharap Bagus Dwi bisa kembali, akankah keinginannya jadi kenyataan sebab dari awal terdampar di pulau kecil pun para rombongan yang terpisah itu justru merasa Bagus Dwi lebih beruntung daripada mereka karena dia ditemani oleh 3 penduduk lokal.

Namanya musibah kadang kita tidak menyangka akan sekeras apa, saya juga senang jadi pecinta alam tapi terlalu memikirkan risikonya maka dari dulu pun cuma berani berpetualang ketika pulang kampung ke Tegal jalan jalan menyusuri pematang sawah naik turun bukit dari rumah sampai waduk Cacaban sekitar 15 kilometer, dan saya beraninya cuma seperti itu tidak lebih karena rute ke waduk Cacaban sudah sangat saya hapal bahkan sejak SD hingga punya keyakinan besar bahwa jalan yang saya lalui pasti aman.

Mungkin tipe dan kepribadian tiap orang beda, ada yang menyukai tantangan ekstrim seperti naik gunung dan lainnya tapi kalau saya sih lebih setuju dengan hal hal yang monoton dan membosankan tapi yang penting aman.

Semoga apa yang jadi harapan dan doa banyak orang terhadap bagus dwi bisa dikabulkan, karena apapun itu keajaiban adalah nyata adanya dan jangan pernah berputus asa dalam menanti sebuah keajaiban!

'Narasi dan Opini Sendiri'


Tulisan Sendiri:

@amekachi

Sumber Tulisan dan Gambar:

[URL=lhttps://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://hot.grid.id/amp/183806973/17-tahun-hilang-kamerawan-jejak-petualang-yang-hilang-di-papua-sejak-2006-ternyata-masih-sempat-utang-janji-ini-ke-presenternya&ved=2ahUKEwjonpDTirT_AhWV8DgGHV3PAaoQ0PADKAB6BAgQEAE&usg=AOvVaw3Oc4R24FQgGWbMikW8fDP0]1[/URL]

2

[URL=https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://www.trans7.co.id/programs/jejak-petualang%23:~:text%3DTayang%2520perdana%2520pada%25202003%252C%2520Jejak,dan%2520Rabu%2520pukul%252014.15%2520WIB.&ved=2ahUKEwj6gpOThrT_AhWQ9DgGHWLnBNEQFnoECBgQBQ&usg=AOvVaw0CNoseaWhFCryqRSqT3Lfr]3[/URL]