dionlanangAvatar border
TS
dionlanang
Rame Pembahasan Keaslian Nasab Habaib, Haruskah Tes DNA?

KH. Imaduddin Utsman Banten (suaranasional.com)

Belakangan ini jagat media sosial di hebohkan dengan sebuah tema yang begitu menggemparkan, tema tersebut yakni soal keabsahan status Habaib yang ada di Indonesia apakah mereka benar keturunan nabi Muhammad atau bukan. Bagi ane yang awam mendengar ini pertama kali dahi langsung berkernyit "kok ada orang yang berani membahas hal semacam ini", namun setelah ane mencoba untuk memahami ternyata ada benarnya juga jika kita mempertanyakan hal tersebut. Menurut Kajian KH. Imamuddin Kelompok Hbaib Yaman baru datang ke Indonesia kisaran tahun 1880an, dimana pada saat itu pemeluk Islam sudah menjamur di Indonesia.
Sosok yang menjadi perbincangan yakni seorang Kyai dari banten Bernama KH. Imaduddin Utsman Pengasuh Ponpes Nahdhatul Ulum Kab.Tangerang Banten yang juga aktif dalam Komisi Fatwa MUI Banten periode 2022-2027, Kyai Imad melakukan kajian dan penelitian terhadap kitab-kitab refrensi nasab lalu dari kajian tersebut Menyimpulkan jika silsilah nasab Ba'lawi Yaman terputus kepada Rasululloh.
Sejauh ini dimasyarakat memang dikenal ada beberapa sebutan untuk keturunan nabi, seperti syarif, sayid, hingga Habib. KH Imaduddin tidak mengingkari jika keturunan nabi di Indonesia memang ada, hanya saja ia meneliti soal kebenaran mengenai tersambungnya nasab Keluarga Ba'lawi terhadap Nabi Muhammad SAW. Dalam beberapa ceramahnya, Kyai Imad menyebut jangan sampai orang-orang yang mengaku keturunan nabi lalu membuat adu domba, dan hal tersebut justru sangat mencoreng nama besar Nabi Muhammad SAW. KH Imamuddin menyebut jika kadar seorang muslim tidak dinilai dari nasabnya, namun dinilai dari kadar keimanan dan keilmuannya.



sumber: Youtube Beguru Ngaji



Bahkan seorang bernama KH Nur Ihya' asal Surabaya juga melakukan kajian dan penelitian terhadap kitab-kitab yang selama ini dijadikan Rujukan Rabitoh Alawiyah (Lembaga Peneliti Nasab Keturunan Habaib di Indonesia), Dari kitab-kitab yang dikaji tersebut disimpulkan jika nasab keluarga Balawi terputus selama 650 tahun. Kyai Ihya pun mewanti-wanti kepada Rabitoh Alawiyah supaya jangan sampai keliru melakukan verifikasi terhadap orang yang bukan cucu nabi namun di stempel menjadi cucu nabi. Tes DNA pun sempat disinggung oleh KH. Imaduddin dan KH Ihya untuk membuktikan secara Ilmiah apakah mereka yang sering mengaku cucu nabi dalam ceramah apakah benar-benar memiliki DNA Nabi atau tidak.



Sumber: Youtube Santri Quran


Belum lagi fenomena lain yang menyangkut Sayid Zulfikar yang kerap beradu argumen dengan Habib Muda bernama Habib Mahdi. Sayid Zulfikar mengaku tidak pernah mengaku keturunan nabi, Ia juga menyebut tidak pernah mendatangi Rabitoh Alawiyah untuk meminta pengakuan sebagai cucu Nabi. Bagi Sayid Zulfikar menyandang nasab sebagai cucu nabi bukan merupakan hal yang perlu dibangga-banggakan tapi justru itu merupakan tanggung jawab yang sangat berat. Sayid Zulfikar juga menyebut dari dulu cucu nabi itu sayid dan syarif, sementara gelar habib baru muncul belakangan.

KH Imadudin sempat menyinggung latar belakang mengenai mengapa dirinya tertarik melakukan penelitian nasab cucu nabi. Hal ini karena ia kerap menemui ceramah-ceramah yang kerap mengaku cucu nabi namun lisan dan prilaku jauh panggang daripada api.


KYAI PROBOLINGGO TES DNA, HASILNYA IDENTIK CUCU NABI.
Ditengah beredarnya berita terputusnya nasab keluarga Balawi Yaman kepada Rasulululloh, Keluarga Almarhum KH. Moh Hasan pendiri Ponpes Genggong Probolinggo Jawa Timur justru mendapatkan kabar mengejutkan. Dari hasil penelusuran nasab yang ada di Indonesia maupun di Naqobah Iraq dan Maroko ternyata Nasab Alm KH. Hasan menyambung dengan Sunan Giri, menyambung ke Syaikh Abdul Qadir Aljailani hingga menyambung ke Rasululloh Muhammad SAW.


KH. Ahsan Hasan Malik / Gus Alex Genggong (kompas.com)

Tidak cukup sampai disitu, untuk menambah keyakinan pihak keluarga kemudian melakukan Tes DNA yang mengambill sampel dari KH. Hasan Ahsan Malik (yang biasa disapa Nun Alex atau Gus Alex) yang merupakan cicit dari Almarhum KH. Moh Hasan Genggong yang dilakukan di Lab Family Tree di Texas Amerika Serikat dan mendapatkan hasil  BY1939++, yang merupakan Mutasi dari DNA Imam Hasan dengan kode asli FYP8702.

Terlepes dari benar tidaknya mereka keturunan nabi atau bukan, yang jelas yang terpenting adalah soal ilmu dan ahlaknya, soal ilmu dan keimanannya. Memang belakangan ini ada beberapa oknum habib yang begitu membangga-banggakan nasabnya sampai terliwat batas. Terliwat batas seperti menyebut nasab orang lain kecil, hingga menyebut kyai-kyai keroco (kyai remeh) kepada yang berbeda pendapat.




sumber: disini


Video diatas adalah Permintaan Maaf Habib Abu Bakar Kepada Masyarakat dan Kyai-kyai atas ceramah-ceramah habib yang kerap, menimbulkan polemik. Hal-hal yang dipandang merendahkan seperti ini jika dibiarkan akan memantik gejolak dari masyarakat yang nasabnya biasa-biasa saja, biar bagaimanapun juga masih banyak di Indonesia ini keturunan-keturunan nabi yang tidak bergelar habib. Nasab itu urusan Takdir, andaikan saja nasab anda mulia itu adalah karunia yang wajib anda jaga dengan baik, jangan sampai nasab yang mulia itu justru tercoreng oleh prilaku yang kurang terpuji.





Quote:



Ingatlah, yang dipanggil terakhir oleh nabi ketika sakaratul maut adalah Umati, Umati, Umati (Umatku, Umatku, Umatku)..



Quote:


Diubah oleh dionlanang 14-05-2023 10:57
iskrimAvatar border
iskrim memberi reputasi
1
1.8K
7
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923KThread83KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.