Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

lightningmen008Avatar border
TS
lightningmen008
Agama Samawi dan Agama Ardhi
Agama adalah sistem yang mengatur kepercayaan dan peribadatan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan budaya, dan pandangan dunia yang menghubungkan manusia dengan tatanan kehidupan. Banyak agama memiliki mitologi , simbol , dan sejarah suci yang dimaksudkan untuk menjelaskan makna hidup yang menjelaskan asal-usul kehidupan atau alam semesta. Dari keyakinan mereka tentang kosmos dan sifat manusia, orang memperoleh moralitas, etika , hukum agama atau gaya hidup yang disukai. Menurut beberapa perkiraan, ada sekitar 4.200 agama di dunia.

Baik agama, religi, dan dien kesemuanya mempunyai pengertian yang sama. Aktivitas dan kepercayaan agama, religi, dan dien mencakup masalah berupa kepercayaan kepada Tuhan.

Agama mempunyai tujuan untuk menjadi tatanan kehidupan (aturan) yang berasal dari Tuhan dimana hal tersebut nantinya mampu membimbing manusia menjadi seseorang yang berakal dan berusaha mencari kebahagiaan hidup baik itu di dunia ataupun di akhirat sebagai bekal dalam kehidupan di tahap yang selanjutnya di alam fana.

Agama Samawi adalah agama yang diturunkan (wahyu) dari Allah SWT melalui malaikat Jibril dan disampaikan oleh Nabi/Rasul yang telah dipilih oleh Allah SWT untuk disebarkan kepada umat manusia.

Agama Ardhi adalah agama yang berkembang berdasarkan budaya, daerah, pemikiran seseorang yang kemudian diterima secara global. Serta tidak memiliki kitab suci meskipun ada juga beberapa agama ardhi yang mempunyai kitab suci tetapi bukan berlandaskan wahyu.

 

Untuk lebih jelasnya dapat dijabarkan melalui teks di bawah ini terkait perbedaan antara agama samawi dan agama ardhi :

 

1. Agama samawi memiliki kitab suci yang otentik (ajarannya bertahan/asli dari Tuhan). 

Sedangkan agama ardhi, kitab suci bukan berlandaskan wahyu.

2. Agama samawi mewajibkan pemeluknya untuk beriman kepada ajarannya. 

Sedangkan agama ardhi tidak mewajibkan pemeluknya untuk beriman kepada ajarannya, hanya sebatas mubah.

3. Pembawa ajaran agama samawi adalah Nabi/Rasul yang bertugas menyampaikan dan menjelaskan lebih lanjut dari wahyu yang diterima. 

Sedangkan pembawa ajaran agama ardhi hanya tokoh agama karena tidak disampaikan oleh utusan tuhan (rasul).

4. Kebenaran dalam agama samawi bersifat universal, yaitu berlaku bagi setiap manusia, masa, dan keadaan. 

Sedangkan agama ardhi, kebenarannya tidak bersifat universal, yaitu tidak berlaku bagi manusia, masa, dan keadaan, serta kebenaran ajaran dasarnya tidak tahan kritik terhadap akal manusia.

5. Secara pasti, agama samawi dapat ditentukan lahirnya, dan bukan tumbuh dari masyarakat, melainkan diturunkan kepada masyarakat. 

Sedangkan agama ardhi tumbuh secara komulatif dalam masyarakat penganutnya.

6. Konsep ketuhanan agama samawi bersifat monoteisme mutlak (tauhid) tanpa adanya kompromi. 

Sedangkan agama ardhi mempunyai konsep ketuhanan yang sangat beragam. Ada yang politeisme, animisme, dinamisme, totemisme, paganisme, ateisme, dan yang paling tinggi adalah monoteisme nisbi.

7. Sistem nilai agama samawi ditentukan oleh Allah sendiri yang diselaraskan dengan ukuran dan hakekat kemanusiaan. Melalui agama samawi Allah memberi petunjuk, pedoman, tuntunan dan peringatan kepada manusia dalam pembentukan insan kamil (sempurna) yang bersih dari dosa. 

Sedangkan sistem nilai agama ardhi hanya dtentukan oleh manusia sesuai dengan cita-cita, pengalaman dan penghayatan masyarakat penganutnya. Pembentukan manusia disandarkan pada pengalaman dan penghayatan masyarakat serta penganutnya belum tentu diakui oleh masyarakat lain.

8. Ajaran agama samawi berisi tentang aturan dan hukum, terutama bicara tentang hukum halal dan haram, terutama perintah, kewajiban, beserta larangan. 

Sedangkan isi ajaran agama ardhi lebih banyak bicara tentang pujian, syair, kidung, nyanyian, penyembahan.

9. Ajaran agama samawi bersifat dogmatis, sehingga sifat ajarannya serba tetap, jelas, dan tegas meskipun tafsirannya dapat berubah-ubah menyesuaikan dengan tingkat kecerdasan dan kepekaan manusia. 

Sedangkan agama ardhi, baik tafsiran maupun ajarannya pun juga dapat berubah-ubah sesuai dengan akal perubahan, akal pikiran penganutnya, serta menyesuaikan zaman. Sehingga ajarannya bersifat kabur atau elastis. Ajarannya pun juga tidak terpisahkan dengan adat istiadat dan kebudayaan dari penduduk setempat.

10. Hal-hal seperti yang ada di bawah ini :

- Melakukan ritual pengorbanan manusia, kanibalisme, dan sejenisnya.

- Memarginalkan kaum-kaum tertentu (terutama kaum wanita, anak terakhir, anak tunggal, dan sebagainya). 

 - Menerapkan pola asuh otoriter, overprotektif, dan sejenisnya. 

- Melakukan ritual klenik, perdukunan, sihir, kutukan, dan sejenisnya.

- Melakukan tindakan patriarki dan matriarki.

- Melakukan seksisme (seperti misoginis maupun misandria), ageisme, dan sejenisnya. 

- Melakukan kimpoi paksa, kerja paksa, dan sebagainya.

Dalam agama samawi, hal tersebut sangat dilarang karena merupakan sesuatu yang tidak etis dan tidak berperikemanusiaan. 

Sedangkan agama ardhi, ajarannya  diperbolehkan untuk melakukan hal tersebut, bahkan diharuskan meskipun terkadang prakteknya juga seringkali berlainan, misalnya Hindu, kepercayaan tradisional Tionghoa (termasuk Konfusianisme dan Taoisme), Shinto, Tengrisme, Politeisme Mesoamerika, kepercayaan asli Nusantara, dan lain-lain.

Hanya sedikit agama ardhi yang sangat melarang hal tersebut dengan alasan yang sama dengan agama samawi, yaitu tidak etis dan tidak berperikemanusiaan, misalnya agama Buddha, Sikh, serta Baha’i.

11. Semua agama samawi tidak mempunyai keharusan bagi anak untuk meneruskan jejak orang tua secara turun-temurun, baik dari segi pendidikan maupun pekerjaan, dan lain sebagainya.

Sebagian besar agama ardhi mempunyai keharusan bagi anak untuk meneruskan jejak orang tua secara turun-temurun, baik dari segi pendidikan maupun pekerjaan, dan lain sebaginya meskipun terkadang prakteknya juga seringkali berlainan, misalnya agama Hindu, kepercayaan tradisional Tionghoa (termasuk Konfusianisme dan Taoisme), Shinto, Majusi (Zoroastrianisme), Tengrisme, kepercayaan asli NusantaraPoliteisme Mesoamerika, dan lain-lain

Hanya sedikit sekali agama ardhi yang tidak mempunyai keharusan bagi anak untuk meneruskan jejak orang tua secara turun-temurun, baik dari segi pendidikan, pekerjaan, dan lain sebagainya, misalnya agama Buddha, Sikh, serta Baha’i

12. Semua agama samawi tidak mengenal sistem kasta karena semua derajat manusia sama di sisi dan di hadapan Allah SWT serta yang membedakan manusia hanyalah hati, amal ibadah, serta amal perbuatan. 

Hindu dan Majusi (Zoroastrianisme) adalah contoh agama ardhi yang menerapkan sistem kasta meskipun terkadang praktektnya juga sering berlainan.

Sedangkan agama Jain, Buddha, Sikh, serta Baha’i adalah contoh agama ardhi yang tidak mengenal sistem kasta karena semua derajat manusia sama di hadapan Tuhan serta hanya hati, amal ibadah, dan amal perbuatan yang berbeda.

13. Dalam hal kegiatan ibadah, semua agama samawi sangat mementingkan berbagai aspek dalam kegiatan ibadah, baik dari segi niat, bentuk, dan lain sebagainya. Sehingga, tidak semua jenis ritual seperti ritual adat, tradisi, dan lain sebagainya dapat digunakan sebagai bentuk ibadah karena ada juga beberapa ritual tersebut yang tidak dapat dijadikan sebagai alat ibadah, entah karena mengandung unsur bid’ah, dan lain sebagainya. 

Hampir semua agama ardhi hanya mementingkan niat daripada bentuk dalam hal kegiatan ibadah, sehingga semua jenis ritual seperti ritual adat, tradisi, dan lain sebagainya dapat digunakan sebagai bentuk ibadah tanpa adanya semacam bid’ah sekalipun ritual tersebut dianggap mengerikan meskipun dalam prakteknya terkadang juga sering berlainan, misalnya agama Hindu, kepercayaan tradisional Tionghoa (termasuk Taoisme dan Konfusianisme), Shinto, Majusi (Zoroastrianisme), Tengrisme, kepercayaan asli NusantaraPoliteisme Mesoamerika, dan lain-lain.

Hanya sedikit agama ardhi yang sangat mementingkan berbagai aspek dalam kegiatan ibadah, baik dari segi niat, bentuk, dan lain sebagainya. Sehingga, tidak semua jenis ritual seperti ritual adat, tradisi, dan lain sebagainya dapat digunakan sebagai bentuk ibadah karena ada juga beberapa ritual tersebut yang tidak dapat dijadikan sebagai alat ibadah, entah karena mengandung unsur bid’ah, dan lain sebagainya, misalnya agama Buddha, Sikh, serta Baha’i

14. Dalam agama samawi, orang dikatakan dewasa apabila sudah pernah mengalami :

- Pria : mimpi basah

- Wanita : menstruasi 

Sedangkan agama ardhi, tanda-tanda kedewasaan seseorang bersifat situasional, yaitu menyesuaikan dengan kondisi sosial-budaya yang dianut di lingkungan setempat. Patokannya dapat berupa usia, perilaku, sikap, kepribadian, dan lain sebagainya.

15. Dalam agama samawi, jasad orang meninggal harus dikubur atau dimakamkan. 

Dalam agama ardhi, jasad orang meninggal tidak harus dikubur/dimakamkan, dapat dilakukan dengan cara lain seperti dibakar/dikremasi, dan lain sebagainya.

16. Semua agama samawi berasal dari Asia Barat dan lahir di bawah pengaruh ras Semitik, kecuali agama-agama non tauhid (bukan monoteisme mutlak).

Sedangkan agama ardhi berasal dari luar Asia Barat.

17. Contoh agama samawi :  Yahudi, Kekristenan, dan Islam. 

Contoh agama ardhi : Hindu, Buddha, Sikh, Baha’i, Jainisme, Majusi (Zoroastrianisme), Shinto, kepercayaan tradisional Tionghoa (termasuk Konghucu dan Taoisme), Tengrisme, kepercayaan asli NusantaraPoliteisme Mesoamerika, dan lain-lain.

 

Mari hidup saling berdampingan karena itu indah. Semoga seluruh pemeluk agama konsisten dengan esensi agama masing-masing. Sehingga tidak muncul konflik yang mengatasnamakan agama. Dan akhirnya kita bisa menyaksikan dan menikmati kenyamanan berbangsa dan bernegara. 

Sebagai manusia, sudah sewajarnya saling menghormati antar hak dan kewajiban yang ada diantara kita demi menjaga kedamaian dan menjunjung tinggi sikap saling toleransi antar umat beragama. Peran manusia sebagai penerus bangsa ialah menjunjung tinggi nilai nilai toleransi agar mampu menjaga kesatuan manusia dari perpecahan dari toleransi antar umat beragama.

Semoga dan salam toleransi.

 

Sanggahan :

Artikel ini bersifat subjektif karena hanya ditulis berdasarkan sudut pandang pribadi penulis. Beberapa poin diatas mungkin tidak atau kurang relevan dengan kondisi yang sesungguhnya karena kesalahan persepsi oleh penulis.

 

Dikutip dari berbagai sumber

Link video ini hanya sebagai pemanis , anda dapat menontonnya dengan klik link dibawah ini : 

https://youtube.com/watch?v=XzQgq2pfjlQ

 

🙃🙃🙃🙃🙃

richardx888Avatar border
richardx888 memberi reputasi
-1
209
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Sosial
Sosial
408Thread240Anggota
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.