Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

TokenomyAdminAvatar border
TS
TokenomyAdmin
Apa itu Analisis On-Chain?


Salah satu kelebihan dari blockchain adalah transparansinya. Karena blockchain menggunakan teknologi buku besar terdistribusi yang berfungsi menyiarkan setiap catatan lengkap seputar transaksi kepada sekelompok operator atau pengelola node. Dalam hal ini, untuk memaksimalkan keuntungan yang diperoleh dari investasi aset cryptocurrency, Anda juga perlu memahami tentang analisis on-chain. Mengingat analisis on-chain adalah aspek penting dalam investasi cryptocurrency

Para trader yang memanfaatkan analisis dengan benar bisa memperoleh keuntungan yang signifikan dibandingkan dengan trader biasa. Lalu apa itu analisis on-chain? Simak penjelasannya pada artikel ini.

Apa itu Analisis On-Chain?
Analisis ini bertujuan untuk memeriksa setiap aktivitas transaksi blockchain. Tujuannya untuk memahami bagaimana investor bereaksi terhadap kekuatan/peristiwa pasar sekaligus menentukan tren/sentimen investor yang muncul. 

Sederhananya, analisis on-chain merupakan pengamatan tentang bagaimana uang bergerak di blockchain untuk membantu menemukan peluang potensial. Analisis on-chain sangat populer di kalangan investor karena menyediakan banyak data. 

Apa yang Dapat Dipelajari Trader Kripto Dari Analisis On-Chain
Para trader crypto dapat mempelajari berbagai hal sebagai berikut.

Aktivitas Wallet
Pelacakan aktivitas wallet menunjukkan seberapa banyak agen yang terlibat pada blockchain tertentu. Ini sangat membantu untuk memahami tentang layer blockchain yang dikenal juga sebagai lapisan implementasi.
Setiap transaksi pada layer blockchain membutuhkan token asli untuk membeli ruang block. Oleh karena itu, semakin banyak transaksi dan alamat aktif harian, artinya semakin banyak pula kegiatan ekonominya. Karena adanya permintaan yang lebih besar untuk token asli. Metrik sederhana ini dapat membantu meningkatkan harga token layer 1 tersebut.

Likuiditas
Salah satu pertanyaan umum yang sering muncul pada analisis on-chain adalah tentang likuiditasnya. Dengan melihat informasi seperti Total Volume Locked (TVL), kita dapat melihat pasangan aset dan aplikasi terdesentralisasi mana yang memiliki likuiditas terbaik sehingga memungkinkan pasangan aset dan aplikasi terdesentralisasi tersebut menjadi memiliki nilai yang lebih stabil ataupun lebih populer. 

Smart Money
Hal lain yang dapat dipelajari dari analisis ini adalah pelacakan smart moneyWallet akan menerima label smart money setelah berhasil menunjukkan kecerdasan dalam trading/investasi secara konsisten. Alasan lainnya karena hubungannya dengan suatu lembaga atau memiliki dana besar. 
Mengawasi pergerakan dari jenis wallet ini dapat memberi keuntungan berlipat bagi orang-orang yang memahami pasar crypto dengan lebih baik. Imitasi menjadi elemen penting dalam pengembangan keterampilan yang memungkinkan investor untuk menyaksikan sekaligus menyalin tiap gerakan mereka.

Arus Modal
Bagian penting lainnya dari analisis ini adalah mengikuti arus uang. Kuncinya, di mana uang mengalir, keuntungan akan sering mengikutinya. 

Alat Apa yang Berguna untuk Analisis On-Chain?

Untuk membantu analisis, terdapat beberapa alat yang berguna, di antaranya:

1. Block explorers: Alat ini memungkinkan pengguna untuk memeriksa data transaksi dan blok pada blockchain tertentu. Beberapa block explorer yang populer adalah Etherscan untuk Ethereum, Blockchain.info untuk Bitcoin, dan BscScan untuk Binance Smart Chain.
2. Crypto analytics platform: Platform ini memungkinkan pengguna untuk menganalisis data on-chain secara lebih rinci dan mendalam, termasuk volume perdagangan, kepadatan jaringan, dan aktivitas akun. Contohnya adalah Glassnode, CoinMetrics, dan CryptoQuant.
3. Blockchain analytics tool: Alat ini dapat membantu pengguna untuk memeriksa transaksi yang mencurigakan atau aktivitas ilegal di blockchain. Beberapa blockchain analytics tool yang populer adalah Chainalysis, Elliptic, dan CipherTrace.
4. Network monitors: Alat ini memungkinkan pengguna untuk memantau jaringan blockchain secara real-time, melacak kinerja jaringan, dan melihat statistik jaringan. Contohnya adalah Bitnodes untuk Bitcoin, Etherchain untuk Ethereum, dan Binance Smart Chain Explorer untuk Binance Smart Chain.
5. Data aggregator: Platform ini mengumpulkan data dari berbagai sumber dan menyajikannya dalam bentuk yang mudah dipahami. Contohnya adalah CoinGecko, CoinMarketCap, dan Messari.

Dengan menggunakan alat-alat di atas, pengguna dapat melakukan analisis on-chain yang lebih baik dan mendalam, sehingga dapat membuat keputusan investasi yang lebih baik dan memahami ekosistem blockchain dengan lebih baik.


Apakah Ada Keterbatasan untuk Analisis On-Chain?

Analisis ini memiliki fungsi yang sama cara pendekatan metodologi lainnya. Semakin banyak data yang tersedia, kesimpulannya akan semakin substansial. Namun, metrik pada analisis on-chain yang diterapkan sekarang dapat dibuang di masa mendatang seiring penambahan data baru. 

Keterbatasan inti data lain adalah terkait jendela waktunya. Analisis ini seringkali tidak cocok bagi trader harian yang lebih menyukai tren garis besar daripada teknik scalping.

Masa Depan Analisis On-Chain?
Analisis on-chain diyakini akan dapat lebih diandalkan seiring bertambahnya kumpulan data di masa depan. Sederhananya, semakin banyak data yang tersedia, analisanya akan semakin akurat. Hal ini karena kumpulan data yang makin mudah diakses seiring perkembangan teknologi. Trader pun akan lebih mahir dalam memahami analisis on-chain.
Diubah oleh TokenomyAdmin 25-04-2023 01:49
0
123
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Cryptocurrency Kaskus
Cryptocurrency Kaskus
5.3KThread4.8KAnggota
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.