Sumber Gambar
Karnaval seharusnya menjadi tempat yang penuh hiburan dan acara-acara menarik. Di sini, masyarakat akan turun memeriahkan acara sebagai pengunjung dan ikut menikmati berbagai pertunjukkan. Karnaval juga bisa menjadi momen penting bagi sebagian orang untuk menghabiskan waktu bersama keluarga dan juga teman.
Sekiranya itulah gambaran karnaval yang ada dalam benak TS. Tapi bagaimana pada karnaval yang terjadi bukannya kesenangan tapi malah kengerian. Seperti yang terjadi di Bangkalan, Madura. Sebuah karnaval desa harus berakhir tragis dan memakan korban.
Hal ini terjadi akibat adanya insiden pembacokan yang terjadi di dalam karnaval tersebut. Seorang pria berusia 37 tahun menjadi korban pembacokan yang dilakukan oleh laki-laki paruh baya berusia 41 tahun. Motifnya sendiri karena pelaku sakit hati dengan korban.
Sumber Gambar
Korban sendiri merupakan Ketua Panitia Pemilihan Kepala Desa. Si pelaku ini mengajukan dirinya untuk menjadi calon Kepala Desa. Akan tetapi, ia ditolak dan namanya dicoret oleh korban karena belum memenuhi beberapa syarat. Yang mengharuskannya untuk tidak lolos verifikasi berkas.
Ada alasan mengapa si pelaku tidak lolos verifikasi. Yaitu karena ia masih berstatus sebagai anggota BPD (Badan Permusyawaratan Desa). Sedangkan untuk menjadi calon Kades, ia harus menyertakan surat pemberhentian dari BPD.
Kronologi
Pada saat karnaval, pelaku tak sengaja melihat korban. Karena masih memiliki dendam kepadanya, alhasil emosinya pun naik saat melihat korban. Langsung saja, ia pulang ke rumah dan meninggalkan karnaval untuk kembali ke rumah. Ia mengambil sebuah parang di rumah kemudian berjalan kembali ke karnaval.
Sumber Gambar
Sesampainya di karnaval, langsung saja ia membacok korban dari belakang. Akibatnya, korban mengalami luka di bagian kepala. Suasana di sekitar pun menjadi heboh dan histeris. Pasalnya, korban melakukan pembacokan di tengah keramaian. Namun masih untung bisa diselamatkan dan harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
Kemungkinan si pelaku ini bisa jadi lupa atau bisa juga karena serakah. Kalau lupa ya itu salahnya sendiri, Suruh siapa tidak teliti lagi dalam mengajukan berkas. Dan juga, seharusnya kalau memang masalah berkas kurang bukankah masih bisa mengajukan lagi?
Sumber Gambar
Dan bisa juga si pelaku ini takut tidak terpilih menjadi Kades. Makanya tidak berhenti di BPD supaya kalau nanti tidak terpilih dia masih bisa menjadi anggota BPD. Wah, kalo gini sih bener-bener serakah ya. Untuk mencapai sesuatu yang besarm kita harus mengorbankan sesuatu.
Berambisi boleh, tapi jika gagal maka jangan kecewa. Kegagalan dan kekecewaan adalah resiko bagi mereka yang memiliki ambisi besar. Akibat perbuatannya, kini pelaku terancam hukuman penjara maksimal 8 tahun.
Gimana GanSis? Masa gak jadi Kades ngamuk-ngamuk?
Sumber: Link Referensi 1, Link Referensi 2, Link Referensi 3
Tulisan dan Narasi Pribadi
bagus lah kalo kalah 
