Trading crypto menjadi salah satu pilihan banyak orang untuk meraih cuan lebih. Pada dasarnya, trading crypto merupakan aktivitas jual beli mata uang digital melalui platform atau bursa. Dengan persiapan yang tepat, banyak orang yang bisa memperoleh keuntungan besar.

Panduan ini akan menjelaskan tentang apa itu trading crypto, lengkap dengan dasar-dasar dan metode yang digunakan. Anda bisa mempelajarinya agar bisa lancar bertransaksi di pasar crypto.

Apa itu trading crypto?
Secara harfiah, trading crypto merupakan aktivitas jual beli cryptocurrency di pasar spot atau contract for difference (CFD). Trading CFD ini memungkinkan Anda memperdagangkan kontrak perubahan harga crypto tanpa aset yang mendasarinya. Misalnya melakukan pembelian (long) jika meyakini nilai cryptocurrency akan naik, atau penjualan (short) apabila nilainya diprediksi akan turun.

Seperti halnya saham dan pasar finansial lainnya, trading cryptocurrency terbilang cukup rumit karena melibatkan beberapa komponen yang kompleks. Oleh sebab itu, penting bagi seseorang untuk lebih dulu memahami tentang aset dan teknologinya.

Cara trading cryptocurrency untuk pemula
Ada berbagai pendekatan yang biasa dilakukan dalam trading cryptocurrency. Untuk memulainya, pertama-tama Anda perlu mengetahui tentang komponen-komponen yang harus dipersiapkan sebelum memasuki pasar crypto. Berikut adalah cara trading crypto untuk pemula.

1. Mendaftar ke bursa cryptocurrency
   Sebelum memulai trading crypto, langkah pertama yang perlu Anda lakukan adalah mendaftar ke bursa cryptocurrency. Untuk membuka akun di bursa crypto, Anda harus memberikan informasi pribadi, seperti data diri, nomor ponsel, dan alamat email. Oleh sebab itu, penting sekali untuk memilih platform yang berlisensi agar lebih aman dan tepercaya. Tujuannya untuk menghindari risiko penipuan atau tindakan merugikan lainnya.
   
   Salah satu platform bursa yang bisa jadi pilihan Anda adalah Tokenomy. Tokenomy sudah memiliki lisensi resmi dari Labuan Financial Services and Security Act 2010 (LFSSA) sehingga memiliki standar keamanan yang tinggi untuk melindungi aktivitas trading para penggunanya. Tokenomy juga sudah tersertifikasi ISO 27001 dimana Tokenomy menjamin keamanan dan kerahasiaan data pengguna.
   
   
2. Mendanai akun Anda
   Setelah mendaftar di bursa crypto, Anda harus menghubungkan rekening bank dengan dompet aset digital atau wallet di platform tersebut. Sebagian besar bursa cryptocurrency menerima pembayaran via bank melalui kartu debit atau menggunakan wire transfer yang lebih hemat biaya.
   
   
3. Pilih cryptocurrency untuk diinvestasikan
   Ada beragam pilihan cryptocurrency yang bisa Anda investasikan sesuai keinginan. Contoh aset crypto yang populer adalah Bitcoin dan Ethereum. Pergerakan harga keduanya lebih dapat diprediksi dibandingkan dengan altcoin lain karena Bitcoin dan Ethereum memiliki sejarah yang lebih panjang
   
   
4. Mulai trading
   Anda dapat mencoba trading crypto melalui platform aset digital berlisensi seperti Tokenomy. Dengan layanan keuangan berbasis crypto, seperti crypto derivatives trading dan dual currency deposit, akan membantu Anda memperoleh keuntungan berdasarkan tujuan investasi Anda.
   
   
5. Simpan cryptocurrency Anda
   Ada dua jenis dompet cryptocurrency untuk menyimpan cryptocurrency, yakni software dan hardware wallet. Keduanya memiliki keamanan yang baik. Namun, hardware wallet bisa memberikan perlindungan lebih banyak karena cryptocurrency akan disimpan di perangkat fisik yang tidak terhubung ke internet.
   

Dasar-dasar trading cryptocurrency
Bagi para investor baru, sangat disarankan untuk memiliki pemahaman tentang cara kerja pasar aset crypto. Anda bisa melakukan riset mendalam terlebih dahulu agar bisa menentukan keputusan yang tepat dalam aktivitas jual-beli.

Proses transaksi dalam trading Bitcoin sebenarnya sederhana, tapi sifatnya cukup kompleks. Misalnya ketika menukarkan ke mata uang fiat, seperti Dolar AS, hingga menggunakan berbagai trading berpasangan untuk meningkatkan keuntungan sekaligus menambah portofolio investasi.

Biasanya trading crypto dan eksposur risiko akan meningkat seiring dengan kompleksitasnya. Karena itu, pastikan Anda memiliki komunitas dan platform trading terpercaya agar bisa memperoleh informasi yang lebih kredibel.

Struktur trading crypto
Pada dasarnya, trading crypto termasuk dalam zero-sum game. Artinya ada pihak yang memperoleh keuntungan, dan pihak yang mengalami kerugian. Dalam hal ini, pihak yang dimaksud bisa berupa penjual maupun pembeli. Oleh karena itu, memiliki pemahaman dasar tentang pasar cryptocurrency dapat membantu meminimalisir risiko kerugian, sekaligus mengoptimalkan potensi keuntungan.

Ketika ada lebih banyak aktivitas pembelian daripada penjualan, harga biasanya akan naik. Karena itu berarti ada banyak permintaan untuk aset tersebut. Sebaliknya, jika lebih banyak orang yang menjual daripada membeli, harganya akan turun.

Membaca pasar
Bagi orang awam, pasar crypto mungkin tampak seperti sistem rumit yang hanya dipahami oleh para spesialis. Namun begitu Anda mulai memahaminya, konsep trading crypto akan terasa jauh lebih sederhana lagi.

Membaca pasar merupakan proses berkelanjutan untuk menemukan pola atau tren dari waktu ke waktu yang dapat dipilih oleh para trader untuk ditindaklanjuti. Secara keseluruhan, ada dua tren pasar, yakni bullish dan bearish.

Pasar bullish atau bull market terjadi ketika aktivitas harga terus meningkat. Pergerakan harga ke atas ini dikenal juga sebagai “pumps”, karena banyaknya pembeli yang dapat meningkatkan harga.

Sementara pasar bearish atau bear market berlangsung saat harga tampak terus menurun. Pergerakan harga ke bawah ini juga dikenal sebagai “dumps”, di mana terjadinya aksi jual aset secara massal mengakibatkan harga menjadi lebih rendah.

Analisis teknikal
Analisis teknikal (technical analysis) adalah suatu metode menganalisis data pasar terdahulu, terutama mengenai harga dan volume, untuk memperkirakan aksi harga. Meskipun ada berbagai macam indikator untuk analisis teknis, seperti kompleksitasnya, yang dapat digunakan trader untuk menganalisis pasar. Berikut ini adalah beberapa alat tingkat makro dan mikro dasar.

1. Struktur dan siklus pasar
   Analisis teknikal diperlukan tidak hanya untuk memposisikan diri dalam pasar yang selalu berubah, tetapi juga menavigasi pasang surut yang terjadi. Caranya dengan memahami struktur dan siklus pasar yang ada.
   Siklus pasar ini dapat dibagi empat bagian utama, yakni akumulasi, markup, distribusi, dan penurunan. Saat pasar bergerak di antara fase-fase ini, trader akan terus menyesuaikan posisi mereka dengan melakukan konsolidasi, penelusuran kembali, hingga mengoreksi hal yang dianggap perlu.
   
   
2. Mengejar ikan paus (whale)
   Pergerakan harga sebagian besar dipengaruhi oleh paus (whale), yakni individu atau kelompok yang memiliki dana besar untuk trading. Beberapa whale berperan sebagai “market maker” yang menetapkan harga jual dan harga beli di kedua sisi pasar.
   Tujuannya untuk menciptakan likuiditas aset sembari menghasilkan keuntungan dalam prosesnya. Whale biasanya hadir di hampir semua pasar, mulai dari saham dan komoditas hingga cryptocurrency. Trader dapat bekerja sama dengan para Whale untuk menghasilkan keuntungan dari strategi mereka.
   
   
3. Siklus psikologis
   Meski konsep bull market dan bear market kerap jadi acuan di pasar trading, siklus psikologis pasar juga berperan dalam memberi spektrum sentimen pasar yang lebih detail. Dalam trading, perilaku emosional juga dapat memengaruhi pasar secara signifikan. Salah satunya euforia yang didorong oleh rasa takut akan kehilangan momen (FOMO) dari mereka yang belum bisa memposisikan diri di pasar. Karena itu, trader sebaiknya tidak melibatkan emosi dalam menyusun strategi trading. Jadilah penentu dalam setiap tindakan trading cryptocurrency Anda.
   

Alat-alat dasar
Para trader harus mampu mendeteksi pola dan siklus di pasar untuk mendapatkan kejelasan dari perspektif makro. Karena perspektif makro berperan penting dalam menentukan strategi Anda yang sebenarnya. Berikut adalah beberapa indikator analisis teknis yang paling dasar.

1. Support dan Resistance
   Support adalah tingkat harga di mana tren penurunan berhenti karena masuknya permintaan. Sementara resistance adalah level harga di mana tren kenaikan cenderung terhenti akibat aksi jual massal.
   
   
   
   Para trader sering menggunakan level support dan resistance untuk menentukan arah harga. Hal ini memungkinkan mereka beradaptasi dengan cepat ketika level harga menembus batas atas atau bawah.
   
   Analisis fundamental
   Selain analisis teknikal, analisis fundamental juga berperan dalam menentukan potensi aset crypto tertentu di pasar. Analisis fundamental adalah studi tentang industri, teknologi, atau aset lain dari pasar. Dalam kasus cryptocurrency, portofolio trading-nya terdiri dari Bitcoin dan altcoin. Ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam analisis fundamental aset baru.
   
2. Garis tren
   Urutan level support dan resistance dapat mengindikasikan tren lebih besar di pasar, yang diwakili oleh garis tren. Biasanya para trader cenderung memperhatikan level support dari garis tren naik. Karena mereka menunjukkan area tertentu yang membantu mencegah turunnya harga lebih rendah.
   
   
   
   Demikian juga ketika tren pasar sedang turun. Trader akan mengawasi urutan puncak yang menurun untuk menghubungkannya menjadi garis tren.
   
   
3. Angka bulat
   Salah satu pengaruh pada level support/resistance adalah fiksasi level harga angka bulat oleh investor yang tidak berpengalaman atau institusional. Ketika sejumlah besar trading berpusat di sekitar angka bulat, akan sulit bagi harga untuk melampaui titik ini sehingga menciptakan sebuah perlawanan. Kejadian ini cukup sering terjadi. Membuktikan fakta bahwa trader mudah dipengaruhi oleh emosi mereka dan cenderung mengambil jalan pintas untuk memperoleh keuntungan.
   
   
4. Moving Average
   Dengan riwayat pasar level support/resistance yang menghasilkan garis tren turun/naik, trader sering memperhalus data ini untuk membuat representasi garis visual tunggal yang disebut sebagai ‘moving average’.
   
   
   
   Rata-rata pergerakan akan melacak level support bawah dari tren naik, bersama dengan puncak resistance selama tren turun. Ketika dianalisis sehubungan dengan volume trading, rata-rata pergerakan memberikan indikator momentum jangka pendek yang berguna.
   
   
5. Pola candlestick
   Ada berbagai cara untuk memetakan pasar dan menemukan pola di dalamnya. Salah satunya adalah pola grafik candlestick yang menghadirkan semacam bahasa visual bagi trader untuk mengantisipasi kemungkinan adanya tren.
   
   
   
   Grafik candlestick berasal dari Jepang pada tahun 1700-an sebagai metode untuk menggambarkan pergerakan saham pada periode waktu tertentu. Cara ini memungkinkan Anda memprediksi harga saham di masa mendatang.
   

1. Pengembang
   Sebelum berinvestasi dalam aset cryptocurrency, sangat penting untuk menilai integritas dan kemampuan pengembang di baliknya. Bagaimana rekam jejak mereka? Usaha perangkat lunak apa yang telah mereka bawa ke pasar di masa lalu? Seberapa aktif mereka dalam mengembangkan protokol yang mendasari token? Karena banyak proyek bersifat open-source, Anda bisa melihatnya secara langsung melalui platform seperti GitHub.
   
   
2. Komunitas
   Komunitas memiliki peran sangat penting untuk proyek trading cryptocurrency. Kombinasi antara pengguna, pemegang token, dan penggemar crypto dapat menjadi dorongan terbaik di pasar aset ini. Apalagi mengingat setiap teknologi baru tidak bisa terlepas dari elemen sosial. Namun, ada kalanya ruang diskusi tersebut menjadi toxic karena adanya pertikaian. Oleh sebab itu, pastikan Anda bergabung ke dalam komunitas yang sehat dan transparan agar bisa memperoleh informasi kredibel.
   
   
3. Spesifikasi teknis
   Spesifikasi teknis inti untuk aset crypto mencakup pilihan algoritma jaringan (cara menjaga keamanan, waktu aktif, dan konsensus) dan fitur penerbitan/emisi seperti waktu pemblokiran, pasokan token maksimum, dan rencana distribusi.
   Dengan memahami berbagai protokol jaringan cryptocurrency bersama dengan kebijakan moneter, seorang trader dapat menentukan apakah fitur tersebut mendukung investasi potensial.
   
   
4. Inovasi
   Para pengembang dan pengusaha tidak hanya menemukan kasus penggunaan baru untuk blockchain Bitcoin, tetapi juga merancang inovasi protokol baru untuk mengakomodasi aplikasi yang lebih luas.
   
   
5. Likuiditas (dan whale)
   Likuiditas sangat penting untuk pasar yang sehat. Apakah ada bursa terkemuka yang mendukung aset crypto tertentu? Jika demikian, pasangan trading apa yang ada? Apakah ada volume trading/transaksi yang sehat? Apakah ada pemangku kepentingan besar yang hadir di pasar? Kalau ada, apa dampak dari pola trading? Namun, menghasilkan likuiditas ini membutuhkan waktu tidak sebentar. Karena inovasi protokol yang baru aktif belum tentu punya akses instan ke likuiditas.
   
   
6. Pencitraan merek dan pemasaran
   Sebagian besar jaringan cryptocurrency tidak memiliki tokoh sentral atau perusahaan yang memfasilitasi branding dan pemasaran teknologinya. Itulah mengapa pencitraan branding-nya terasa tidak memiliki rencana atau arah yang kohesif.
   Faktanya, analisis komparatif dari upaya pemasaran pengembang inti, perusahaan, yayasan, dan anggota komunitas dapat memberi gambaran terperinci tentang bagaimana investor mengomunikasikan proposisi nilai kepada massa.
   

Infrastruktur
Kualitas trading crypto ini dapat dilihat sebagai manifestasi dari spesifikasi teknis proyek. Terlepas dari apa yang tertulis di kertas putih, ada baiknya memetakan pemangku kepentingan, pengembang, validator blok, perusahaan, dan pengguna. Selain itu, sangat untuk memahami siapa pengurus jaringan, peran mereka dalam mengamankan jaringan, dan bagaimana kekuasaan didistribusikan di antara para pemangku kepentingan ini.

Analisis on-chain
Karena semua cryptocurrency beroperasi pada teknologi blockchain, muncullah jenis analisis baru yang mengandalkan data dari blockchain tersebut yakni analisis on-chain.

Dengan melihat tren penawaran dan permintaan, frekuensi transaksi, biaya transaksi, serta tingkat di mana investor memegang dan menjual cryptocurrency, analis dapat membuat pengamatan kualitatif dan kuantitatif yang tepat tentang kekuatan jaringan blockchain.

Data on-chain juga memberikan wawasan berharga tentang psikologi investor. Mengingat analis dapat menyelaraskan berbagai peristiwa ekonomi makro dan mikro dengan tindakan investor yang direkam secara permanen di blockchain.

Trading crypto vs trading saham
cryptocurrency dan saham adalah dua jenis sarana investasi yang sangat berbeda. Saham adalah bagian kepemilikan perusahaan publik. Setiap saham yang Anda beli memberikan Anda persentase saham di suatu perusahaan. Investor dapat memperoleh keuntungan dengan menjual sahamnya kepada investor lain. Selisih dari jual-beli tersebut dikenal sebagai capital gain.

Sementara cryptocurrency adalah aset digital yang hanya ada di internet. Artinya, aset ini tidak memiliki komponen fisik. Hanya berupa catatan dalam buku besar online saja.

Trading crypto berisiko
Manajemen risiko juga merupakan aspek penting dalam trading. Sebelum memasuki dunia trading, penting untuk mengetahui seberapa besar Anda bersedia ‘kehilangan’ pada trading crypto. Hal ini didasarkan pada sejumlah faktor, seperti modal trading Anda.

Bagaimanapun, hampir tidak mungkin untuk untuk memprediksi aktivitas pasar di masa depan dengan pasti. Pada akhirnya, penting untuk membuat keputusan sendiri, dengan memanfaatkan informasi dan strategi yang telah disusun sebelumnya. Tergantung pada preferensi, kepribadian, modal trading, toleransi risiko, dan lain sebagainya.