Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

pemainsastraAvatar border
TS
pemainsastra
Tirai ilusi
Lanjutan___ :mudik

BAB I Fatamorgana : Bagian I: Senyuman

Bagian II: Stalking

Malam hari, di mana waktu berputar lambat mengitari galaksi memori. Kadang juga memberikan kebahagiaan tersendiri apabila kita dapat memilah jutaan kenangan, pada pilihan yang manis. Yang pahit tentunya segera saja aku alihkan. Bukankah manusia hanya ingin menikmati alur kehidupan yang dinamis, di sisi lain perubahan seluruh unsur kehidupan, dari zaman ke zaman lebih drastis.


Aku mulai terngiang sosok wanita yang selalu menampilkan keanggunan dari anugerah Allah Subhanahu wataala . Tak terpikir, tak terasa, pikiran ku selalu tertuju kepadanya. Apakah itu yang dinamakan bucin? Alias budak cinta?.


Jari-jari yang sudah terlatih belasan tahun mulai mengontrol gawai untuk menelusuri profil orang itu. Aku sejenak berfikir, ternyata aku sudah profesional menggunakan gawai. Dalam sebuah teori, apabila kamu ingin menjadi Pak Ndul, yang bergelar ahlinya ahli, intinya inti, kamu harus terbiasa belajar, dengan jam terbang selama 10.000 jam. Luar biasa bukan? Alhamdulillah, itu tetap baik jika kebiasaan menggunakan gawai memberikan dampak manfaat tanpa melanggar norma dan aturan.

Selintas aku mengingat siapa nama lengkap nya, "Siapa ya? Syarifah... Syarifuddin, ko gw inget nama bokap nya temen gw. Oh iya gw inget, Syarifah Nakiri."
Tancap gas mesin pencari Facelook mengeluarkan beberapa orang-orang asing dan orang asing yang sudah masuk dalam hatiku, dengan nama yang hampir sama.
Klik,
Mulai terpampang data sebagian kehidupan dia. Semakin saja hormon endorphin dalam otak ku bertambah. Melihat siapa dirinya hingga ke tanah, belum nyampe akar sih. Inilah kehebatan Allah Subhanahu wataala, yang memberikan manusia akal, jika intensitas rasa penasaran sudah tak terbendung, manusia akan mengeksplorasi objek yang ingin diketahui oleh dirinya.


"Woi, Muhardi, Woi, kamu fokus banget main hp, noh kucing kamu beol gak sopan di mana aja. Deket sama meja makan lagi. Untung bapak gak lagi makan. Bisa botak tuh si Purel." Paduka Ratu menghentikan aksiku membucin, sebab Purel yang tengah hamil muda membuat aroma Ruang Makan saling beradu antara harum santan dengan harum ampas perut si Purel.
"Iyaaa, iyaaa, okei..." Aku segera menyimpan gawai di meja, menyambar dua sampai sepuluh lembar tisu. Mengelap cairan, eh, mengambil segumpal kasih sayang dari Majikan.
Diubah oleh pemainsastra 30-08-2023 07:39
0
914
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Buku
BukuKASKUS Official
7.7KThread4KAnggota
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.