Ma Chao adalah seorang jenderal dan panglima perang yang hidup pada akhir zaman Dinasti Han Timur dan awal zaman Tiga Kerajaan di China. Ia adalah keturunan dari jenderal Ma Yuan dan putra tertua dari Ma Teng, seorang panglima perang yang berkuasa di Provinsi Liang (meliputi bagian dari barat laut China). Ia juga dikenal sebagai salah satu dari Lima Panglima Harimau dari negeri Shu Han dalam novel Kisah Tiga Negara karya Luo Guanzhong.

Pada tahun 211 M, Ma Chao membentuk koalisi dengan Han Sui dan panglima perang lainnya di barat laut dan memberontak melawan pemerintah pusat Han, yang dipimpin oleh panglima perang Cao Cao. Ia menentang Cao Cao karena tidak percaya dengan niatnya yang ingin menyatukan China di bawah kendalinya. Ia juga ingin membalas dendam kepada Cao Cao karena telah membunuh ayahnya dan dua saudaranya yang ditipu untuk datang ke ibukota Chang’an.

Ma Chao bertempur melawan pasukan Cao Cao di Tong Gate, tetapi gagal mengalahkannya karena adanya perselisihan antara dirinya dan Han Sui. Ia terpaksa mundur ke Hanzhong dan bergabung dengan Liu Bei, raja Shu Han. Ia kemudian menjadi salah satu jenderal utama Liu Bei dan berperan penting dalam pertempuran melawan Wei (negara yang didirikan oleh Cao Cao) dan Wu (negara saingan Shu) di wilayah selatan China.

Ma Chao dikenal sebagai seorang pejuang yang gagah berani, kuat, dan berbakat dalam berkuda dan memanah. Ia juga memiliki rasa keadilan yang tinggi dan loyal kepada teman-temannya. Namun, ia juga memiliki sifat sombong, keras kepala, dan mudah tersinggung. Ia sering berselisih dengan rekan-rekannya karena tidak mau mendengarkan nasihat atau kritik.

Ma Chao meninggal pada tahun 222 M karena sakit. Ia digantikan oleh putranya Ma Dai sebagai jenderal Shu. Meskipun ia tidak berhasil mengalahkan Cao Cao atau menyelamatkan keluarganya, ia tetap dihormati sebagai salah satu pahlawan zaman Tiga Kerajaan yang berani melawan tirani.