Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

mrhacker123Avatar border
TS
mrhacker123
Guan Yu: Sang Jenderal Legendaris yang Dikagumi Hingga Kini

Guan Yu adalah salah satu tokoh paling terkenal dalam sejarah Tiongkok. Ia hidup pada zaman Tiga Negara (160-219/220 M), sebuah periode yang penuh dengan peperangan dan intrik politik. Guan Yu dikenal sebagai seorang jenderal yang setia, berani, dan berwibawa. Ia juga dihormati sebagai dewa perang dan pelindung oleh banyak orang.

Guan Yu lahir di kabupaten Jie, wilayah Hedong (sekarang kota Yuncheng, provinsi Shanxi). Ia bernama lengkap Guan Yunchang atau Kwan Yintiang. Ia pernah menjadi buronan karena membunuh seorang pejabat korup. Saat itu ia bertemu dengan Liu Bei dan Zhang Fei, dua saudara angkatnya yang bersumpah untuk mengabdi kepada negara dan rakyat.

Ketiga saudara ini kemudian bergabung dengan pasukan koalisi yang melawan Dong Zhuo, seorang tiran yang menguasai ibu kota Luoyang. Mereka juga berjuang melawan para pemberontak Turban Kuning yang mengancam stabilitas negeri. Guan Yu menunjukkan kehebatannya dalam berbagai pertempuran dan mendapat julukan “Jenderal Berjenggot Merah”.

Guan Yu juga pernah ditawan oleh Cao Cao, musuh besar Liu Bei. Namun ia tetap setia kepada saudaranya dan berhasil melarikan diri dengan membawa istrinya. Dalam perjalanan pulang, ia harus melewati lima gerbang musuh dan membunuh enam jenderal lawan. Peristiwa ini dikenal sebagai “Melintasi Lima Tingkat Gerbang”.

Setelah Liu Bei mendirikan negara Shu Han di Sichuan sebagai salah satu dari tiga negara yang saling bersaing, Guan Yu diangkat menjadi gubernur Jingzhou dan panglima tertinggi pasukan Shu Han di wilayah selatan Sungai Yangtze. Ia berhasil merebut kota Xiangyang dari tangan Cao Cao dan mengancam ibu kota Wei.

Namun keberhasilannya ini membuatnya sombong dan lengah. Ia tidak mendengarkan nasihat dari bawahannya dan menolak bantuan dari Sun Quan, sekutu Liu Bei yang memimpin negara Wu di wilayah timur. Akibatnya ia diserang secara tiba-tiba oleh pasukan gabungan Wei-Wu yang dipimpin oleh Lu Meng.

Guan Yu terkepung di kota Maicheng dan tidak dapat mempertahankan diri. Ia akhirnya menyerah kepada Lu Meng dan dieksekusi bersama putranya Guan Ping pada tahun 219 atau 220 Masehi.

Meskipun mati secara tragis, Guan Yu tetap dihormati sebagai pahlawan oleh banyak orang hingga kini. Ia dipuja sebagai dewa perang oleh umat Taoisme dan Buddha Mahayana. Ia juga menjadi pelindung bagi para pedagang, polisi, seniman beladiri, dll.

Quote:

Diubah oleh mrhacker123 06-03-2023 10:39
haroldjordanAvatar border
fachri15Avatar border
fachri15 dan haroldjordan memberi reputasi
2
1.4K
5
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923KThread83.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.