Cao Cao adalah seorang pemimpin militer dan politikus yang kontroversial pada zaman Tiga Negara di Tiongkok pada abad ke-3. Ia dikenal sebagai seorang yang ambisius dan kejam, tetapi juga dipuja sebagai seorang yang cerdas dan cakap dalam memerintah. Pada artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang sosok Cao Cao, dari awal karirnya hingga kematian tragisnya.

Cao Cao lahir pada tahun 155 Masehi di daerah Bozhou, Provinsi Anhui. Ayahnya, Cao Song, adalah seorang pejabat di pemerintahan Han yang terkenal karena kemampuannya dalam menyelesaikan masalah. Dalam usia muda, Cao Cao menunjukkan bakat dalam bidang sastra dan musik, tetapi kemudian ia memilih untuk mengikuti jejak ayahnya sebagai seorang pejabat.

Pada tahun 184 Masehi, Cao Cao diangkat sebagai gubernur di Yan Province. Selama masa jabatannya, ia berhasil menekan pemberontakan suku Qiang dan juga mengembangkan ekonomi di wilayah tersebut. Namun, karir politiknya tidak berjalan mulus. Pada tahun 190 Masehi, Cao Cao terpaksa melarikan diri ke wilayah lain setelah gagal dalam perebutan kekuasaan di ibu kota.

Setelah beberapa tahun berkelana, Cao Cao berhasil memperoleh kekuatan dan mendirikan negara Wei pada tahun 220 Masehi. Ia menjadi perdana menteri dan kemudian mengambil gelar sebagai Kaisar Wei. Selama masa pemerintahannya, ia memperkenalkan banyak kebijakan yang berhasil meningkatkan kesejahteraan rakyat, seperti mengurangi pajak dan memperbaiki infrastruktur.

Namun, di sisi lain, Cao Cao juga dikenal sebagai seorang yang kejam dan tak segan menggunakan kekerasan untuk mencapai tujuannya. Ia dituduh melakukan pembantaian terhadap penduduk desa yang menentangnya, dan juga membunuh saudaranya sendiri karena takut akan ambisinya untuk merebut kekuasaan.

Cao Cao meninggal dunia pada tahun 220 Masehi karena sakit yang dideritanya. Meskipun kebijakan-kebijakannya diakui berhasil meningkatkan kesejahteraan rakyat, namun sosoknya yang ambisius dan kejam juga meninggalkan kontroversi. Ia dikenang sebagai salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarah Tiongkok.