- Beranda
- Yogyakarta
Rembug, Saran dan Gagasan Pengelolaan Keanekaragaman Hayati di Yogyakarta
...
![GenkKobra](https://s.kaskus.id/user/avatar/2005/09/29/avatar107858_16.gif)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
TS
GenkKobra
Rembug, Saran dan Gagasan Pengelolaan Keanekaragaman Hayati di Yogyakarta
![Rembug, Saran dan Gagasan Pengelolaan Keanekaragaman Hayati di Yogyakarta](https://s.kaskus.id/images/2023/03/01/107858_202303010855180997.jpg)
Selasa, 28 Februari 2023
Sebuah acara diskusi menarik yang bertajuk Rembug, Saran dan Gagasan (Rerasan) digagas oleh Subur Pesat Indonesia (SPI) dengan tema "Membangun Sinergi dalam Partisipasi Pengelolaan Keanekaragaman Hayati". Diskusi ini juga mendapatkan dukungan penuh dari kampus UGM Yogyakarta, Yayasan Kanopi Indonesia serta LSM Burung Indonesia.
![Rembug, Saran dan Gagasan Pengelolaan Keanekaragaman Hayati di Yogyakarta](https://s.kaskus.id/images/2023/03/01/107858_202303010855570550.jpg)
Diskusi yang digelar di Fakultas Pertanian UGM tersebut turut mengundang narasumber seperti Kepala Biro Tata Pemerintahan Setda DIY, KPH Yudanegara, Rektor UGM, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K)., Ph.D. kemudian Lurah Purwosari serta dari LSM Burung Indonesia. Dijelaskan pada presentasi, di Indonesia, tingkat kekayaan jumlah species, keanekaragaman dan perbedaan bentuk sangat tinggi. Keanekaragaman spesies tersebut antara lain terdapat 8.500 spesies ikan, 1.533 spesies burung, 35 jenis primata, 600 jenis reptil dan 270 jenis amfibi dan 38.000 jenis tumbuhan. KPH Yudanegara menjelaskan, pengembangan keanekaragaman hayati perlu mengikutsertakan pihak kampus. Selain bertindak sebagai lembaga riset dan akademis, lingkungan kampus bisa menjadi ekosistem awal memulai lingkungan keanekaragaman hayati yang lebih tertata sebelum disebarluaskan secara luas.
![Rembug, Saran dan Gagasan Pengelolaan Keanekaragaman Hayati di Yogyakarta](https://s.kaskus.id/images/2023/03/01/107858_202303010856360130.jpg)
Pada kesempatan ini pula, Anang Batas , Founder Subur Pesat Indonesia menjadi moderator dalam acara diskusi itu. Anang menjelaskan, diskusi ini merupakan sebuah langkah awal yang mempertemukan para stakeholder dalam rangka untuk pengelolaan keanekaragaman hayati. Kebetulan, kata Anang, pihak Rektor UGM merespon positif adanya diskusi ini dan akhirnya berlanjut pada gelaran Rerasan tersebut.
"Ini sebenarnya bentuk forum kecil yang kita namakan Rerasan atau Rembug, Saran dan Gagasan. Tujuan utamanya adalah bagaimana kita menjaga alam dan lingkungan termasuk satwa-satwa yang ada didalamnya untuk tetap lestari," jelas Anang kepada media usai acara, Senin (27/2/2023) sore.
Pihaknya juga ikut melibatkan pemerintah desa dalam hal ini. Soal kaitannya dengan pelestarian lingkungan, Anang mengajak salah satu Lurah dari Kabupaten Kulon Progo tepatnya Purwosari.Untuk pertama kali, ia memilih wilayah Purwosari sebagai titik awal dalam melakukan pelestarian alam dan lingkungan yang nantinya akan diteruskan ke berbagai wilayah di DIY.
![Rembug, Saran dan Gagasan Pengelolaan Keanekaragaman Hayati di Yogyakarta](https://s.kaskus.id/images/2023/03/01/107858_202303010903460447.jpg)
"Kita pun juga bisa menunjukkan bukti riilnya bahwa masyarakat di desa itu sudah melakukan aktivitas pelestarian keanekaragaman hayati," ujarnya.
Untuk itulah, dirinya mengupayakan pertemuan dari LSM Burung Indonesia yang yang fokus terhadap perburungan (satwa) dengan KPH Yudanegara mewakili pemerintah DIY agar bersama-sama mengembangkan dan memelihara terjaganya ekosistem kehidupan satwa di Yogyakarta. Kemudian juga dukungan dari Rektor UGM di mana ada sebuah komitmen serius dalam konteks pelestarian keanekaragaman hayati.
"Dari para stakeholder ini harapannya semua bisa bersinergi dengan baik. Peran pemerintah, akademisi dan masyarakat adalah kunci berlangsungnya keanekaragaman hayati," Anang menambahkan.
![Rembug, Saran dan Gagasan Pengelolaan Keanekaragaman Hayati di Yogyakarta](https://s.kaskus.id/images/2023/03/01/107858_202303010857340921.jpg)
Terkait perlindungan terhadap konservasi ke depan, Anang menjelaskan jika saat ini yang masih ada adalah Peraturan Desa (Perdes).Dari hal itu, ia berharap nantinya bisa diupayakan untuk naik ke Peraturan Gubernur (Pergub).
Diskusi ditutup dengan acara ramah tamah dan pemberian cendera mata kepada narasumber diskusi berupa bingkai foto burung yang juga menjadi karya fotografi dari Anang Batas.
S. Setyawan
Sumber tulisan : Wawancara dan sesi foto acara Rerasan
Diubah oleh GenkKobra 01-03-2023 02:40
0
215
0
![Guest](https://s.kaskus.id/user/avatar/default.png)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
![Yogyakarta](https://s.kaskus.id/r200x200/ficon/image-84.png)
Yogyakarta![KASKUS Official KASKUS Official](https://s.kaskus.id/kaskus-next/next-assets/images/icon-official-badge.svg)
3.5KThread•1.9KAnggota
![Guest](https://s.kaskus.id/user/avatar/default.png)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
Komentar yang asik ya