fadahoyAvatar border
TS
fadahoy
Kolaborasi berdampak oleh BSI dan Plasticpay



https://www.gramedia.com/literasi/sampah-yang-sulit-terurai-dan-waktunya/


Sampah masih merupakan tugas besar bagi kita semua. Pengelolaan sampah masih belum cukup efisien dan efektif sampai saat ini. Bantar gebang, masih menjadi Tempat Pembuangan Akhir bagi para warga Jakarta, yang juga belum cukup solutif menjadi pilihan. Dilansir dari kompas.com “Timbunan sampah di Bantar Gebang sudah setinggi bangunan 16 lantai. Sedangkan sampai saat ini, belum tersedia alternatif TPA bagi sampah Jakarta.”

Di Indonesia sendiri, menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa jumlah sampah plastik mencapai 64 juta ton per tahun, dan 3,2 juta ton di antaranya terbuang ke laut. Sedangkan berdasarkan studi National Plastic Action Partnership tahun 2020, Indonesia merupakan negara penyumbang sampah plastik terbesar urutan ke-2 di dunia, dengan volume sampah plastik sebesar 6,8 juta ton per tahun. Data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia bahkan menyebutkan bahwa sebanyak 72% masyarakat Indonesia masih tidak peduli akan pengelolaan sampah plastik yang dihasilkan.

Tentu saja hal ini sangat mengkhawatirkan. Yang mana setiap hari, sampah adalah hal yang dekat sekali dekat kita. Hal ini bukan saja menjadi perhatian bagi pemerintah tapi juga perlu adanya masyarakat yang ikut serta berperan dalam mengatasi masalah sampah ini.

Dikarenakan ada saja setiap harinya kita akan membuang sampah. Adapun sampah terbagi atas 3 jenis, yaitu:

1.   Sampah organik adalah sampah yang berasal dari alam dan bisa membusuk, seperti: sisa makanan, ranting, kulit buah, sampah sayur, sampah buah, ampas kopi, daun daun kering.

2.   Sampah anorganik adalah sampah yang tidak membusuk dan sulit terurai oleh tanah, seperti: kertas, plastik, kaleng, botol plastik.

3.   Sampah Berbahaya/ Beracun (B3) adalah sampah yang berbahaya dan beracun, biasanya berasal dari rumah sakit atau limbah pabrik. Sampah yang apabila dibuang dapat meracuni ekosistem lingkungan, seperti: deterjen, oli bekas, pembasmi serangga, pemutih pakaian, batu baterei.        

Sampah-sampah tersebut apabila tidak dikelola dengan baik dapat menimbulkan berbagai dampak baik dari segi kesehatan, sosial, lingkungan maupun ekonomi. Dalam mengelola sampah ada 3R yang bisa dilakukan yaitu: Reduce (mengurangi), Reuse (menggunakan kembali), dan Recycle (daur ulang).

Reduce adalah Tindakan untuk mengurangi penggunakan suatu barang. Misalnya kita tidak menggunakan plastik sebagai tempat untuk membungkus tapi mengunakan tas kain. Selain itu, kita juga bisa mengurangi penggunaan bahan styrofoam dengan membaw bekal tempat makan.

Reuse adalah Tindakan untuk menggunakan menghindari barang sekali pakai. Kita bisa melakukan dengan cara memilih barang yang dapat digunakan dalam jangka waktu yang lebih lama, misalnya menggunakan kaleng bekas sebagai wadah tanaman. Menggunakan menstrual cup untuk mengurangi pemakaian pembalut.

Recycle adalah Tindakan untuk mendaur ulang sampah untuk bisa digunakan kembali. Misalnya dengan mengubah sampah organik menjadi pupuk kompos, atau membuat ecobrick dari plastik sampah.




https://stabilitasbisnis.com/4160/bsi-kampanyekan-gerakan-kurangi-sampah-plastik-di-ajang-mandiri-jogja-marathon.html


Permasalahan sampah ini pun menjadi perhatian dari Bank Syariah Indonesia atau disingkat menjadi BSI. BSI ingin menjadi bagian keberlanjutan dari aspek fundamental dalam kehidupan seperti ekonomi, lingkungan dan pemberdayaan. BSI, melihat potensi daripada pengelolaan sampah ini ikut meluncurkan sebuah gerakan berjudul Small Movement for Green Economy. BSI menggandeng Plasticpay, mewujudkan komitmen untuk mendukung lingkungan tumbuh seimbang berkelanjutan, yang berarti dengan mendukung ekonomi hijau sekaligus meningkatkan kepedulian publik terhadap lingkungan. Adapun tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan awareness bagi masyarakat dalam penerapan green economy melalui prinsip 3P yaitu People, Planet dan Profit.

Plasticpay adalah gerakan sosial yang mengajak masyarakat untuk mengubah sampah menjadi bermanfaat dan membawa kebaikan. BSI dan Plasticpay berkolaborasi menempatkan Reversve Vending Machine (RVM) di area publik. Pada tahap pertama, mesin tersebut ditempatkan di Gedung BSI Wisma Mandiri 1 Jakarta dan selanjutnya, mesin tersebut disebarluaskan di area umum Jabotdetabek.

Kolaborasi yang dilakukan oleh BSI dengan Plasticpay sebagai upaya untuk mengedukasi masyarakat mengenai sampah. Agar sampah dapat dipilah dan diolah dengan baik sehingga dapat bernilai ekonomi tinggi lewat platform digital. Diharapkan juga hal ini bisa memiliki dampak lingkungan yang baik juga berkelanjutan.

Cara kerja dari Reverse Vending Machine ini pun sangat mudah. Pertama, dengan mendownload aplikasi Plasticpay. Kemudian lakukan registrasi, setelah itu akan didapat USER ID. Kumpulkan minimal 5 botol plastik bekas, bungkus botol tersebut dengan plastik bekas. Tulis USER ID pada plastik bekas tersebut, Bawa plastik yang berisi botol tadi ke dropbox plasticpay terdekat. Poin akan otomatis terkirim saat sampah sudah diambil oleh tim plasticpay. Poin-poin yang dikumpulkan nantinya ditukar dengan voucher, pulsa, paket data, dan sebagainya.

Sampai saat ini BSI dan Plasticpay sudah menempatkan 17 RVM di seluruh Indonesia dan rencananya akan terus ditambah hingga 50 RVM sampai dengan tahun 2023. Adapun hasil dari pengolahan sampah tersebut sudah terkumpul sebanyak 1.577 kg sampah botol atau setara dengan 90.521 botol plastik. Ini berarti sudah sebanyak 6.245.937 gram emisi karbon yang berhasil dikurangi. Hal ini pun berdampak secara ekonomi kepada para pelaku UMKM yang mencatatkan bahwa sudah 6.000 produk yang diproduksi.

Dari sini kita bisa belajar bahwa untuk bisa berdampak, tidak perlu muluk muluk. Dengan memisahkan botol plastik dari sampah lainnya dan memasukannya ke dropbox plasticpay, juga termasuk bagian dari menyelamatkan lingkungan.  

Terimakasih BSI yang sudah turut mengambil bagian untuk mendanai program berkelanjutan seperti ini. Program yang berdampak untuk lingkungan, ekonomi dan juga pemberdayaan.

 

Sumber:

1.   https://www.kompas.com/tren/read/2023/01/20/112500965/timbunan-sampah disebut-sudah-setinggi-bangunan-16-lantai-ini-sejarah-tpst?page=all)

2.   https://econusa.id/id/ecodefender/ini-dia-manfaat-dan-cara-membuat-ecobricks)

3.   https://www.bankbsi.co.id/news-update/berita/gerakan-ekonomi-hijau-bsi-dan-plasticpay-luncurkan-vending-mesin-sampah-plastik)



 

#1001CeritaMembangunIndonesia #TumbuhSeimbangBerkelanjutan #KompetisiLiterasi
#BankSyariahIndonesia
Diubah oleh fadahoy 01-03-2023 09:19
BandittkAvatar border
Bandittk memberi reputasi
-1
1.2K
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.7KThread82.2KAnggota
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.