marywiguna13Avatar border
TS
marywiguna13 
Sesosok Mayat Wanita Tanpa Identitas


Pada tanggal 26 Juli 1974 sore, Leslie Metcalfe yang berumur 12 tahun baru saja kembali dari pantai Racepoint di Princetown, Massachusetts, bersama dengan keluarganya. Seekor anjing kemudian mengikuti mereka dari belakang dan ketika anjing tersebut menyalak, Leslie langsung melarikan diri.



Disebuah tumpukan pasir di pantai Racepoint, diantara semak belukar yang jaraknya sekitar satu mil dari pusat informasi, Leslie menemukan sesosok mayat wanita tanpa pakaian dimana tubuhnya tampak terlihat mulai membusuk. Tinggi wanita tersebut sekitar 168 cm, beratnya sekitar 66 kg, dan umurnya antara 20-40 tahun. Posisi tubuhnya tertelungkup di atas handuk, dan di bawah kepalanya terdapat celana jeans bermerk Wrangler yang dilipat dan sebuah bandana berwarna biru. Rambutnya berwarna kemerahan, dan diikat ke belakang dengan ikat rambut berwarna keemasan. Kuku kakinya juga dicat dengan cat kuku yang berwarna pink.

Mayat wanita tersebut diperkirakan sudah berada disana sekitar sepuluh hari hingga tiga minggu sebelum pada akhirnya ditemukan. Bagian kepala sebelah kirinya hancur dan hampir terpenggal. Tidak ada senjata yang ditemukan, namun sepertinya sebuah alat sempat digunakan untuk memotong kepalanya. Kedua tangannya juga terputus, mungkin tujuannya agar identitasnya sulit untuk ditemukan melalui sidik jari.

Pada mayat wanita tersebut tidak ditemukan tanda-tanda perlawanan. Oleh karena itu, pihak berwajib yakin bahwa wanita tersebut kemungkinan besar dibunuh dan dia mengetahui siapa yang telah membunuhnya. Bukti yang ditemukan di sekitar lokasi penemuan mayat salah satunya adalah jejak kaki berukuran 10 yang mengindikasikan seseorang dengan perawakan tubuh yang besar.

Kepala Polisi Princetown yang bernama Jimmy Meads mengatakan bahwa tampaknya pelaku dengan sengaja membawa korban ke semak-semak untuk berjemur matahari dengan menggunakan kendaraan roda empat. Polisi kemudian melakukan penyelidikan dengan menggunakan anjing pelacak, memeriksa selebaran tentang orang hilang, memeriksa daftar penginapan lokal, dan mencari siapapun yang mendapatkan ijin untuk membawa kendaraannya ke daerah pantai. Namun, polisi tidak menemukan petunjuk apapun.


Dalam usaha untuk menemukan identitasnya, polisi kemudian memeriksa susunan gigi korban dan diketahui bahwa dia pernah memperbaiki giginya dimana saat itu biaya yang dihabiskan bisa mencapai ribuan dolar. Rincian perbaikan gigi tersebut kemudian dikirim ke semua dokter gigi diseluruh Massachusetts, diterbitkan kedalam dua jurnal, dan didistribusikan ke pihak FBI dan Interpol. Namun, tidak ada seorang pun yang bisa mengidentifikasi korban.

Pada tahun 1980, kuburan korban digali untuk mengambil sampel darah dan mencetak bentuk wajah korban dengan menggunakan struktur tulang tengkoraknya. Sketsa wajahnya kemudian dikirim ke seluruh kota dengan harapan ada yang bisa mengenalinya. Namun, tetap tidak ada orang yang mengenali korban.

20 tahun kemudian pada tahun 2000, kuburan korban kembali digali dan mengambil satu bagian tulang untuk diteliti. Dan lagi-lagi hal tersebut tidak menghasilkan apa-apa. Pada tahun 2013, penggalian kembali dilakukan untuk yang ketiga kalinya untuk mengambil sampel DNA. Dan hasilnya masih tidak menunjukkan apa-apa.


Joe Hill yang merupakan anak dari Stephen King, begitu tertarik dengan kasus ini setelah dia membaca buku karya Deborah Helber yang berjudul The Skeleton Crew. Dan ketika menonton pemutaran kembali film Jaws dalam rangka perayaan 40th Steven Spielberg berkarya, Joe menemukan sesosok figuran yang wajahnya mengingatkan dia pada sketsa wajah korban. Selain itu, celana jeans dan bandana yang dipakai figuran tersebut juga sama dengan celana jeans dan bandana yang ditemukan di dekat korban.


Walaupun ini bisa jadi hanya sebuah kebetulan yang sederhana, namun Jaws dibuat disebuah lokasi pantai pada musim panas tahun 1974. Berarti ada kemungkinan syuting dilakukan beberapa hari sebelum kematiannya. Seorang wartawan sempat menghubungi pihak Universal Studios untuk menanyakan sosok wanita yang muncul difilm Jaws tersebut, namun pihak yang menjadi casting director saat itu sudah meninggal.


Whitey Bulger merupakan seorang pemimpin mafia Boston yang tewas dipukuli ketika menjalani hukuman penjara atas dua dakwaan karena melakukan sebelas pembunuhan. Pada tahun 2015, seorang wanita yang bernama Sandra Lee, yang dimana keluarganya memiliki kedekatan dengan Whitey, sempat mengatakan pada wartawan bahwa kasus mayat wanita tanpa identitas itu memiliki kemiripan dengan salah satu pembunuhan yang dilakukan oleh Whitey.


Sandra juga yakin bahwa metode yang digunakan untuk memusnahkan dan usaha dalam menghindari identifikasi tubuh mayat wanita tersebut, sama halnya dengan pembunuhan yang dilakukan terhadap Debby Davis. Dalam kasus Debby, beberapa buah gigi miliknya sengaja dihilangkan dan dia juga dicekik hingga tewas. Namun, bagian tangan milik Debby masih tetap utuh. Sedangkan pada mayat wanita tanpa identitas juga memiliki tanda-tanda pencekikan. Namun, bagian gigi miliknya masih tetap utuh pada tempatnya.

Whitey tidak pernah secara resmi dihubungkan dengan pembunuhan terhadap mayat wanita tanpa identitas itu. Sandra juga mengklaim bahwa dia pernah melihat Whitey berada di Princetown ketika pembunuhan itu terjadi. Selain itu, ketika dia berumur sembilan tahun, dia menemukan mayat tersebut pada pagi hari tanggal 26 Juli 1974, sebelum ditemukan oleh Leslie Metcalfe dan tanpa melaporkan pihak yang berwajib.


Hadden Clark yang saat ini sedang menjalani hukuman penjara selama 70 tahun atas pencurian dan pembunuhan terhadap dua orang wanita. Ketika berbicara dengan seorang wartawan dan polisi, Hadden mengaku bahwa ketika dia tinggal bersama dengan kakeknya di Cape Cod pada tahun 1974, dia memancing seorang wanita ke semak-semak dan memukul kepalanya dengan sebuah gagang alat pancing. Dia kemudian mengambil gergaji dari truknya dan memotong tangan wanita tersebut. Hadden menggunakan ruas-ruas jarinya untuk memancing ikan dan menguburkan bagian telapak tangan wanita tersebut disuatu tempat. Namun, ternyata klaimnya berasal dari sebuah artikel di koran dan Hadden juga pernah mengakui keterlibatan dalam pembunuhan lain yang tidak pernah diselidiki.

Mayat wanita tersebut adalah merupakan seorang pelaku kriminal. Fakta bahwa bagian tangannya secara sengaja dihilangkan, itu berarti pelaku pembunuhan mengetahui jika sidik jari korban akan diidentifikasi dikemudian hari. Pihak yang berwajib mencurigai bahwa mayat wanita tanpa identitas tersebut adalah Rory Gene Kesinger.


Rory memiliki catatan kriminal dalam kasus perampokan bank dan percobaan pembunuhan terhadap polisi, salah satunya terjadi ketika di rumah sakit dengan menggunakan senjata milik polisi itu sendiri. Ketika mayat wanita itu ditemukan, Rory baru saja melarikan diri dari Plymouth County Jail yang terletak diseberang Cape Cod. Ketika sedang menunggu sidang, seseorang memberikan sebuah gergaji yang dia gunakan untuk membebaskan dirinya sendiri. Dengan menggunakan kain seprai yang disambung, Rory berhasil keluar melalui jendela dan dijemput oleh sebuah mobil yang membawanya pergi.

Cetakan wajah dari mayat wanita yang dibuat setelah kuburannya digali pada tahun 1980 disebut-sebut memiliki kemiripan dengan struktur wajah milik Rory. Pada akhir tahun 1990an, pihak yang berwajib melacak keberadaan ibu Rory yang bersedia memberikan contoh air liur untuk mengetahui apakah DNA miliknya memiliki kecocokan dengan DNA mayat wanita tersebut.


Teori tersebut sangat masuk akal sehingga penggalian kuburan kembali dilakukan pada tahun 2000. Kedua tes dinyatakan gagal dalam menentukan apakah ada kecocokan diantaranya, dan hal tersebut mengarah kepada tes berikutnya yang dilakukan pada tahun 2002 yang membuktikan bahwa tidak ada kecocokan antara Rory dengan mayat wanita itu.
Kasus ini masih terus diikuti sejak Leslie Metcalfe menemukan mayatnya 45 tahun yang lalu dengan berbagai teori dan tingkat kemungkinan yang ada. Pada tahun 1980an, seorang cenayang pernah memberitahukan pada Kepala Polisi Jimmy Meads bahwa mayat wanita tersebut adalah seorang wanita warganegara Kanada yang berprofesi sebagai perawat yang bernama Carolyn atau Marilyn O'Leary. Walaupun tampaknya perkataannya tidak memerlukan pemeriksaan lebih detail, namun seseorang sempat melaporkan bahwa mayat wanita tersebut adalah seorang perawat warganegara Amerika yang bernama Carolyn O'Leary yang dinyatakan hilang. Pihak berwajib justru menemukan Carolyn masih hidup.


Meskipun selama ini penyelidikan selalu menemui jalan buntu, namun penyelidikan masih tetap dilakukan. Menurut seorang jurnalis yang bernama Mary Ann Brag, setelah melalui tiga kali penggalian yang dilakukan, pihak berwajib saat ini memiliki beberapa sampel bagian tubuh dari mayat wanita tersebut. Pemerintah kota sekarang sedang mencari metode baru untuk mengidentifikasi mayat dengan menggunakan bukti DNA dan genealogy. Jaksa Wilayah bagian California yang menangani kasus Golden State Killer dan berhasil memecahkan kasus tersebut dengan menggunakan catatan genealogy, akan berusaha untuk menggunakannya dalam kasus ini.
Sekian, dan terimakasih.

*
*
*
*
*

sumber :

indrag057Avatar border
husnamutiaAvatar border
darmawati040Avatar border
darmawati040 dan 4 lainnya memberi reputasi
5
1.8K
18
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.7KThread82.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.