marywiguna13Avatar border
TS
marywiguna13 
Pembunuh Misterius di Kota Texarkana


Pada tanggal 22 Februari 1946 disebuah kota yang bernama Texarkana yang berada di perbatasan antara Texas dan Arkansas. Seorang pemuda bernama Jimmy Hollis yang berumur 25 tahun dan kekasihnya yang bernama Mary Jeanne Larey yang berumur 19 tahun, pergi berkencan. Dalam perjalanan pulang menuju kerumah Mary, Jimmy menghentikan mobilnya disebuah jalan yang sepi dan tidak beraspal, yang jaraknya hanya 100 yard dari perumahan warga.



Sekitar sepuluh menit kemudian, seorang laki-laki mendatangi mereka. Laki-laki tersebut memakai masker berwarna putih dengan lubang di bagian kedua mata dan mulutnya. Dia mengarahkan senter dan menodongkan senjata sambil mengatakan,

Quote:


Jimmy dan Mary kemudian keluar dari mobil mereka. Si penyerang memaksa Jimmy untuk melepas celananya, kemudian memukulnya di bagian kepala sebanyak dua kali hingga membuat tengkoraknya retak dan akhirnya jatuh pingsan. Si penyerang juga berusaha untuk menyerang Mary secara seksual dan merampoknya.

Mary sempat mengaku bahwa dia dan Jimmy tidak memiliki uang, namun pengakuannya tersebut membuatnya dipukul hingga jatuh ke tanah. Dan ketika dia berusaha untuk bangun, si penyerang justru menyuruhnya untuk melarikan diri. Mary yang saat itu memakai sepatu hak tinggi merasa kesulitan untuk berlari menuju ke jalan raya. Si penyerang kemudian mengejarnya dan memukulnya lagi di bagian kepala hingga Mary kembali terjatuh. Dari sinilah, si penyerang mulai melakukan pelecehan terhadapnya.

Tidak lama kemudian, Jimmy tersadar dan berusaha untuk bangun, lalu berjalan untuk menghentikan sebuah mobil yang sedang lewat. Melihat cahaya dari lampu mobil tersebut, si penyerang langsung melarikan diri dan meninggalkan Mary. Jimmy dan Mary kemudian mendapatkan perawatan medis, dan Jimmy sendiri membutuhkan waktu selama 12 hari untuk pulih.
Sekitar tahun 1940an, di Texarkana bentuk kejahatan seperti pembunuhan, perampokan, dan bentuk kejahatan lainnya merupakan hal yang biasa terjadi. Oleh sebab itu, ketika Jimmy dan Mary diserang, tidak ada satupun warga yang menaruh perhatian hingga sebuah penyerangan kembali terjadi satu bulan kemudian.


Pada tanggal 24 Maret 1946 pagi, pihak berwajib menemukan dua sosok mayat yang diidentifikasi sebagai Richard L. Griffin yang berumur 29 tahun, dan Polly Ann Moore yang berumur 17 tahun. Mereka ditemukan di dalam Oldsmobile keluaran tahun 1941 dan berada disebuah daerah yang memang biasa dipakai untuk berpacaran.

Richard dan Polly Ann ditembak di bagian belakang kepala. Ketika ditemukan, Richard berada diantara kedua jok depan dengan posisi tertunduk sambil memegang kepalanya, dan saku celananya yang keluar menandakan bahwa seseorang berusaha untuk merampoknya. Sedangkan Polly Ann ditemukan dalam posisi tertelungkup di jok belakang. Ada kemungkinan dia dibunuh di atas sebuah selimut di luar mobil dan setelah dia tewas, dia sengaja ditempatkan dalam posisi tersebut.

Keduanya terlihat untuk yang terakhir kalinya pada jam sepuluh malam sebelumnya, setelah mereka berdua selesai makan malam bersama saudara perempuan Richard. Mereka diduga dibunuh dengan menggunakan senjata berjenis Colt kaliber 32 dan jejak kaki yang berada di tempat kejadian tidak dapat dilacak karena sudah tersapu oleh air hujan.
Walaupun pihak berwajib tidak menemukan banyak bukti, namun tiga hari setelah pembunuhan terhadap Richard dan Polly Ann terjadi, setidaknya 50 orang sudah dimintai keterangan dan sekitar 100 lebih petunjuk palsu sudah diselidiki. Dan pembunuhan terhadap pasangan muda tersebut dianggap lebih membingungkan dibandingkan dengan pembunuhan sebelumnya. Tapi tetap saja, warga masih berpikir bahwa antara peristiwa yang terjadi sebelumnya dengan peristiwa yang terjadi terakhir kalinya tidak ada kaitannya sama sekali.


Namun, tiga minggu kemudian yaitu pada tanggal 14 April 1946, pihak berwajib kembali menemukan dua sosok mayat yang diidentifikasi sebagai Betty Jo Booker yang berumur 15 tahun dan Paul Martin yang berumur 16 tahun. Pada malam sebelumnya, keduanya sempat menghadiri pertunjukan band disebuah tempat yang bernama Veterans of Foreign Wars Club, dimana Betty Jo memainkan alat musik alto saksofon. Dan mereka terlihat meninggalkan tempat tersebut pada jam 1.30 pagi.

Paul ditembak sebanyak empat kali dan mayatnya ditemukan di daerah North Park Road, sedangkan Betty Jo sempat dirudapaksa dan ditembak sebanyak dua kali, serta mayatnya ditemukan disebuah hutan yang jaraknya satu mil. Keduanya ditembak dengan senjata berjenis Colt kaliber 32, senjata yang sama seperti yang digunakan pada pembunuhan sebelumnya.

Dengan adanya tiga kasus pembunuhan yang terjadi kurang dari dua bulan, warga akhirnya menaruh perhatian dan membuat mereka panik. Ketika para ayah dan suami mereka sedang bekerja, maka para istri dan anak-anak akan pindah ke sebuah tempat yang bernama Hotel Grim yang berada di pusat kota Texarkana.


Sedangkan warga lainnya dengan sengaja membeli senjata untuk berjaga-jaga, bahkan mereka juga memasang sistem keamanan yang terbuat dari peralatan rumah tangga dan kabel yang tersedia di rumah mereka sendiri. Jalan-jalan raya yang pada awalnya ramai dengan kendaraan berlalu lalang, cenderung menjadi lebih sepi. Dan sebuah koran lokal yang bernama The Texarkana Gazette menyebut pembunuh yang masih belum diketahui identitasnya itu sebagai The Phantom Killer.



Tillman Johnson, salah seorang yang memimpin investigasi sempat mengatakan,

Quote:


Semua orang di Texarkana semakin merasa ketakutan bahwa mereka akan menjadi korban selanjutnya dari The Phantom Killer.

Kemudian pada tanggal 3 Mei 1946, seorang petani yang bernama Virgil Starks yang berumur 37 tahun, tertembak peluru kaliber 22 yang menembus kaca jendela teras depan rumahnya ketika dia sedang mendengarkan radio. Istrinya yang bernama Katie langsung keluar dari kamarnya dan mendapati Virgil sudah bersimbah darah di ruang tamu.


Katie kemudian menghubungi polisi untuk meminta bantuan, namun si penyerang berhasil menembaknya di bagian wajah sebanyak dua kali. Peluru tersebut menghancurkan beberapa buah giginya, namun dia selamat. Dan untuk menghindari tembakan berikutnya, Katie langsung berlari masuk ke kamarnya.

Ketika si penyerang berusaha masuk melalui jendela dapur, Katie melarikan diri melalui pintu depan dengan peluru yang masih tersangkut di bawah lidahnya dan darah yang mengalir ke punggungnya. Katie berhasil menuju ke sebuah rumah terdekat dimana dia langsung dibawa ke rumah sakit dan selamat, sedangkan bagaimanapun Virgil tewas di tempat.

Indikasi ketakutan terhadap The Phantom Killer yang sudah tertanam di benak warga membuat sebanyak 20-30 orang polisi berkumpul di kediaman keluarga Starks. Mereka berusaha untuk mengumpulkan bukti-bukti dan melakukan interogasi terhadap kemungkinan pelaku dan saksi-saksi.

Menurut keterangan Tillman Johnson,

Quote:


Polisi kemudian mengikuti jejak kaki berdarah yang ditinggalkan si penyerang dari sebuah rumah yang berada di seberang jalan raya, namun pada akhirnya mereka kehilangan jejak tersebut. Sementara peristiwa ini semakin memperburuk ketakutan warga terhadap The Phantom Killer, muncul sebuah kemungkinan bahwa pembunuhan terhadap keluarga Starks dilakukan oleh orang yang berbeda.

Karena peristiwa pembunuhan lain yang sudah terjadi menargetkan korban yang lebih muda dari keluarga Starks dan lokasi kejadiannya berada di dalam mobil, bukan di dalam rumah. Selain itu, Virgil juga ditembak dengan senjata kaliber 22, bukan kaliber 32 seperti yang digunakan sebelumnya pada pembunuhan terhadap Betty Jo dan Paul.

Pihak berwajib kemudian melakukan penyamaran dengan berpakaian seperti sepasang remaja sebagai usaha untuk memancing The Phantom. Namun, tampaknya aksi The Phantom hanya sampai disini. Hingga dua bulan kemudian, pembunuhan sudah tidak lagi terjadi. Hal tersebut membuat ketakutan warga semakin berkurang dan keadaan kembali normal seperti semula. Dan tidak ada seorangpun yang dinyatakan bersalah atas semua pembunuhan yang terjadi.

Teori yang pertama menyatakan tersangka seorang laki-laki yang bernama H.B. "Doodie" Tennison. Doodie merupakan seorang mahasiswa yang mengaku sudah melakukan beberapa pembunuhan. Dan pengakuan tersebut tertera dalam sebuah catatan yang ditulis sebelum dia bunuh diri.


Menurut keterangan sebuah koran lokal yang terbit dihari dia tewas, seorang Sheriff sempat membacakan catatan tersebut yang isinya,

Quote:



Menurut sepupu Doodie yang merupakan seorang psikiater forensik yang bernama Dr. John Tennison, Doodie memiliki hal-hal yang berkaitan dengan semua korban. Doodie diduga adalah seorang karyawan di bioskop dimana para korban pembunuhan sempat menonton film dibioskop tersebut sebelum mereka semua tewas. Doodie juga pernah berada dalam satu band sekolah yang sama dengan Betty Jo. Selain itu, salah satu teman Doodie tinggal di tempat yang sama dengan saudara perempuan Katie Stark.

Dan teori kedua menyatakan tersangka seorang laki-laki yang berumur 29 tahun yang bernama Youell Lee Swinney. Seorang trooper kota Arkansas yang bernama Max Tackett mengatakan bahwa dalam masa-masa pembunuhan terjadi, banyak mobil yang dilaporkan dicuri dan kemudian ditinggalkan begitu saja. Hal tersebut terjadi setiap The Phantom melakukan penyerangan.


Petunjuk tersebut mengarahkan pihak berwajib menuju ke sebuah tempat parkir di pusat kota pada tanggal 28 Juni 1946, dimana sebuah mobil curian ditinggalkan begitu saja disana. Dan dari sinilah, polisi menahan seorang wanita yang berumur 21 tahun yang bernama Peggy Swinney, yang merupakan istri baru dari Youell Lee Swinney.


Ketika ditahan, Peggy banyak memberikan keterangan yang terperinci yang menjelaskan bagaimana suaminya melakukan pembunuhan terhadap Betty Jo dan Paul. Walaupun gambaran tentang keterlibatannya cenderung berubah-ubah disetiap pernyataannya.

Pada tanggal 23 Juli 1946, Peggy memberikan pernyataan bahwa sehari sebelum mayat Betty Jo dan Paul ditemukan yaitu pada tanggal 13 April 1946, dia dan Youell memarkirkan mobil mereka di Spring Lake Park dan minum beberapa kaleng bir. Selain itu, Youell kemudian meninggalkan mobil dan mengatakan pada Peggy bahwa dia harus pergi ke toilet.

Peggy juga mengatakan,

Quote:


Pada tanggal 24 Juli 1946, Peggy kembali memberikan pernyataan,

Quote:


Peggy juga mengatakan bahwa dia pergi bersama Youell menuju ke mobil milik Paul dimana Youell mengarahkan senjatanya pada Betty Jo dan Paul, dan menyuruh mereka untuk keluar dari mobil. Selain itu, Peggy sempat menolak ketika Youell menyuruhnya untuk menggeledah kedua remaja tersebut, yang kemudian membuat Youell marah dan menembak Paul dua kali.

Youell kemudian mengambil mobil miliknya sementara Peggy menahan Betty Jo. Setelah Youell memaksa keduanya untuk masuk ke mobil, dia menyetir kearah barat. Namun, dia berbalik arah dan kembali menembak Paul dua kali ketika Paul terlihat bergerak dan berusaha untuk bangun.

Youell membawa Betty Jo ke sebuah hutan, sedangkan Peggy menunggunya di dalam mobil. Dan ketika kembali, Youell mengatakan pada Peggy bahwa,

Quote:


Ketika pernyataan Peggy berubah-ubah, dia justru mengatakan informasi penting pada pihak berwajib bahwa hanya seseorang yang berada di lokasi pembunuhan yang akan tahu. Peggy menyebutkan tentang buku agenda milik Paul yang dibuang ke semak-semak. Dan faktanya hanya seorang Sheriff dari Bowie County yang bernama W.H. "Bill" Presley yang tahu karena dia yang menemukan buku agenda tersebut.


Youell ditangkap di stasiun bis Arkansas Motor Coach ketika dia kembali dari Atlanta, dimana dia berusaha untuk menjual mobil curian. Dan ketika Peggy bersedia untuk mengatakan yang sebenarnya ketika dinterogasi, Youell justru cenderung untuk tutup mulut.

Sayangnya, ketika Peggy memberikan keterangan pada pihak penyidik, dia tidak bisa dipaksa untuk memberikan kesaksian melawan Youell karena mereka baru menikah hanya beberapa jam sebelum dia ditangkap.

Youell kemudian dibawa ke Little Rock untuk mendapatkan serum kebenaran. Namun, dia diberikan dosis yang terlalu banyak yang kemudian menyebabkan dia pingsan.

Tillman Johnson mengatakan bahwa,

Quote:


Peggy dipenjara karena keterlibatannya dalam kasus pencurian mobil, namun dia kemudian dibebaskan. Youell dijatuhi hukuman penjara seumur hidup karena menjadi penjahat kambuhan setelah beberapa kasus pencurian mobil yang dilakukannya. Dia mendapatkan pembebasan bersyarat pada tahun 1973 ketika pengadilan Texas memutuskan bahwa dia tidak cukup mendapatkan perwalian dalam kasus pencurian mobil yang dilakukan sejak tahun 1941. Youell meninggal disebuah panti jompo di Dallas pada tahun 1994.

Kemunculan The Phantom Killer berhasil memicu hiruk-pikuk ketakutan dimasyarakat yang telah mati rasa karena banyaknya kejahatan yang terjadi. Seorang warga Texarkana yang bernama W.E. Atchison yang kala itu masih berumur 16 tahun mengatakan bahwa,

Quote:


Setelah empat penyerangan terjadi, lima orang korban ditembak hingga tewas, dan tiga lainnya mengalami luka parah. Dan siapa yang bertanggung jawab atas peristiwa tersebut, masih tetap belum dapat terpecahkan.
Sekian, dan terimakasih.

*
*
*
*
*

sumber :

ushirotaAvatar border
indrag057Avatar border
fachri15Avatar border
fachri15 dan 4 lainnya memberi reputasi
5
1.8K
52
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.7KThread82.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.