• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Honne dan Tatemae, Konsep Komunikasi Yang Membuat Orang Jepang Sulit Dijadikan Teman.

palapanusaAvatar border
TS
palapanusa
Honne dan Tatemae, Konsep Komunikasi Yang Membuat Orang Jepang Sulit Dijadikan Teman.
Mungkin sebagian GanSis bahkan TS sendiri akan senang jika memiliki banyak teman baik dalam negeri maupun luar negeri. Tapi mungkin hal ini tidak berlaku bagi orang Jepang. Ternyata GanSis orang Jepang diketahui memiliki sebuah konsep kuno yang sudah mereka pegang dari Zaman Edo hingga zaman modern seperti saat ini loh GanSis. Mungkin hal ini juga yang mempengaruhi perilaku mereka untuk berkenalan dengan orang baru, khususnya diluar dari bangsa mereka. Seperti apa sih budaya itu mari GanSis disimak thread TS kali ini!





Jepang yang seperti GanSis atau secara umum kita ketahui merupakan sebuah negara homogen atau hanya ada satu suku dan budaya saja. Memasuki periode Edo yang dipimpin oleh Shogun dari Klan Tokugawa, mereka menerapkan periode isolasi atau paling dikenal sebagai "sekaku" selama hampir 200 tahun. Kemudian sebagai negara yang sarat bencana alam serta homogen, rezim Tokugawa menanamkan nilai kolektivitas ketat bagi masyarakat Jepang selama periode isolasi ini, dimana jika satu orang jatuh, semua orang harus jatuh dan hanya dengan kolektivitas maka bencana apapun dan seberat apapun bisa dilewati mungkin kalau GanSis baca ini sama seperti gotong royong yang dimiliki oleh Indonesia ya. Seseorang juga tidak boleh lebih mentereng dari orang lain atau menyakiti perasaan orang lain karena dalam satu kelompok itu seluruhnya harus dilakukan secara bersama-sama. Hal ini masih terlihat sampai saat ini dimana Jepang masuk dalam masa modern dimana hierarki suatu instansi masih terasa kuat.

Konsep warisan Edo ini kemudian berkembang menjadi dua yakni Honne dan Tatemae. Honne bearti suara sejati atau isi hati seoang yang benar-benar ingin diungkapkan, sementara Tatemae sendiri adalah wajah atau suara yang harus selalu ditampilkan didepan orang-orang. Seperti yang tertulis diatas, Jepang sangat menjaga sekali harmoni dalam kolektivitas sehingga Tatemae amat sangat ditekankan agar selalu dijalankan oleh masyarakat Jepang sementara Honne hanya dikeluarkan oleh orang-orang terdekat seperti teman atau keluarga. Tak heran, orang Jepang umumnya jarang sekali mengkritik dan sering berbasa-basi atau kalau mau bilang tidak pasti mereka akan berkata "liat nanti deh", "pikir-pikir dulu deh" atau cuma bilang "gomenasai (maaf ya)" padahal aslinya mereka menolak.




Satu hal yang diajarkan  sedari kecil bagi masyarakat Jepang adalah tidak menyakiti perasaan orang lain atau terlibat dengan masalah karena prinsip kolektivitas diatas. Meski dikenal pasti selalu mengembalikan barang yang hilang seperti dompet atau payung, tapi misalnya jika ada orang yang tiba-tiba pingsan atau dilecehkan secara seksual, mereka akan lebih memilih untuk tidak menolong karena tak mau kena masalah lebih lanjut pada polisi. Untuk perkataan atau omongan, mereka juga tidak bisa langsung "nyablak" meski mereka berkata benar. Salah satu pengalaman temen TS ketika mau mengirim batik atau souvenir kepada temannya orang Jepang namun ternyata ada satu kebijakan kantornya tidak memperbolehkan karyawannya mengirim alamat keorang lain, bukannya langsung berkata tidak boleh malah lebih ke banyak basa-basi dan muter-muter dulu seperti "begini gue dan elukan temenan udah lama dan gue juga mungkin bakal ke indonesia jadi bla...bla....bla" yang intinya dia ingin menjelaskan kebijakan kantornyan yang tidak memperbolehkan mengirim alamat kepada orang luar tapi harus dijelaskan dari ujung ke ujung.

Karena konsep Honne dan Tatemae ini dikatakan salah satu dari skill yang harus dimiliki adalah "Kuuki wo Yomu" yang berarti membaca udara atau membaca atmosfir, seperti yang kita tahu bahawa rata-rata orang Jepang karena menghindari konflik langsung selalu menghindari kalimat negatif sehingga kita harus tahu apakah lawan bicara kita berbicara hal yang sebenarnya atau sebenarnya hanya "mensarkas" Contoh dari Kuuki wo Yomu ini misalnya. Jika kalian memiliki teman Jepang dan biasanya kalian nongkrong atau hangout bareng, ketika dia bilang "jam lu bagus ya", itu bisa di artikan dua makna log GanSis. Makna pertama memang jamnya bagus atau makna kedua sebenarnya dia mau mengatakan "udah jam segini nih! gue mau pulang!" tapi karena sifat tidak enakan dari orang Jepang untuk mengatakan langsung ke orang terdekat ya terkesan orang Jepang ini basa basinya lebih tinggi ketimbang berkata to the point.


Contoh lainnya dari Kuuki Wo Yomu yang paling ekstrim adalah ketika ingin makan, misalnya alih-alih bilang "gue pengen makan nasi goreng nih" mereka pasti akan bilang ini terlebih dulu "eh denger-denger ada warung nasi goreng enak baru buka, kesana yuk!!!". Hal ini terjadi karena menurut orang Jepang kalau langsung "nembak" atau langsung berbicara ke inti yang ingin di utarakan, bisa dikatakan hal tersebut dianggap egois dan mencederai kekolektivitasan orang Jepang. Keharusan untuk Kuuki Wo Yomu inilah menjadi salah satu faktor kedua mengapa orang asing susah memiliki atau berteman dengan orang Jepang, selain bahasa dan sifat privatisasi mereka. Banyak yang tidak nyaman karena harus berinteraksi dengan Kuuki Wo Yomu ini. Terutama dari mereka yang berasal dari negara yang lebih memilih speak up langsung ke inti seperti Eropa bahkan sebagian orang Indonesia.

Namun dibalik budaya Honne dan Tatamae ini ada dampak baik. Dampak baiknya sendiri adalah karena sifat orang Jepang yang tidak enakan inilah, mereka menjadi sangat sopan dan jika diperlukan mereka akan sangat membantu orang dengan tulus dan berusaha sekuat tenaga untuk membuat orang lain puas dan bahagia. Sebagai contoh pemain sepakbila nasional Indonesia Pratama Arhan yang bermain di Tokyo Verdy dalam wawancara pernah berkata karena kendala bahasa (dan mungkin Honne dan Tatamaenya) agak sulit untuk mendapat teman orang Jepang, namun dilain sisi ia berkata orang-orang Jepang umunya baik dan banyak menolong sehingga hal ini membuat dia betah tinggal di Jepang.

Nah GanSis kira-kira gimana menurut GanSIs tentang Honne dan Tatamae orang Jepang ini, kira-kira ada ga sih hal yang baik yang bisa ditiru dari sifat orang Jepang ini?. Jika GanSis ada komentar silahkan komen dan diskusikan di thred ini. Sekian thread TS kali ini semoga bermanfaat dan membuka wawasan kita. Sampai jumpa di thread lainnya.

Spoiler for Sumber dan Referensi:


0
835
3
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.7KThread82.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.