dionlanangAvatar border
TS
dionlanang
Gaya Hidup Orang Dulu vs Orang Jaman Sekarang

Konten Sensitif

Sumber Gambar: Facebook Urang Sunda

Thread kali ini adalah sebuah analisa pribadi yang ane tulis untuk menanggapi fenomena sosial ekonomi yang terjadi belakangan ini, khususnya fenomena ekonomi yang menerpa orang modern. Thread ini ane tulis karena terngiang pernyataan dari Menteri Ekonomi Sri Mulyani beberapa waktu lalu yang menyebut Masyarakat akan susah memiliki rumah, dan ane tergerak untuk menulis thread ini setelah tak sengaja melihat sebuah kajian di Youtube yang diisi oleh Ust. Agus Imamuddin, disana Pak Ustad sempat menyinggung perbedaan orang dulu dan jaman sekarang. Dan rasanya itu memang relate dengan apa yang ane alami dan ane lihat disekitar ane.




Youtube: CNBC Indonesia

Dalam Video diatas Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut Masyarakat bakal semakin susah memiliki rumah, ada beberapa faktor mulai dari kenaikan harga properti yang tak sebanding dengan kenaikan penghasilan, hingga persoalanan kenaikan suku bunga. Sementara Ust Agus Imamuddin juga menyingung persoalan ini, Orang dulu anaknya banyak bahkan sampai belasan tapi bisa memberikan warisan kepada anak-anaknya, sedangkan orang jaman sekarang sudah susah payah bekerja namun seperti tak kunjung juga mendapat ketenangan financial. 

BACA JUGA : Wanita Cantik Tewas Ditangan Begal, Suami Jadi Tersangka!

Youtube: Orang Islam Sehati

Berikut ini analisa ane tentang perbedaan orang dulu dengan orang jaman sekarang kaitannya dengan ekonomi.

1. Gaya Hidup - Dalam Hal Makanan.
Mungkin kita sering memperhatikan jika kakek-nenek kita lebih suka makan makanan yang bersifat alami, makanan yang bersifat bahan mentah dan diolah sendiri. Sementara orang sekarang apalagi generasi Z amat begitu suka makanan instaan, makanan olahan pabrikan, makanan Juck food. Makanan Non Alami (Instan, Juck Food, dll) menurut ane merupakan sumber munculnya penyakit-penyakit yang berbiaya tinggi. Dan jika seseorang sudah terkena penyakit berbiaya tinggi maka ia akan jual aset untuk berobat, jika tidak memiliki aset maka dia akan berhutang untuk berobat. Dan banyak orang yang habis hartanya disini.
Penyakit-penyakit berbiaya Mahal itu seperti: Penyakit Jantung, Kanker, Diabetes, hingga Penyakit Stroke. Penyakit-penyakit diatas sering disebut penyakit berbiaya mahal, karena pengobatannya saja bisa mencapai puluhan hingga ratusan juta.


2. Sejak 1971 Print Dollar Tanpa Underline Emas

Kita semua tau jika Dollar adalah mata uang internasional, Indonesia bisa beli barang dari luar negeri bayarnya bukan pakai rupiah tapi wajib pakai dollar. Namun sayangnya pada 18 agustus 1971 Amerika bisa print Dollar tanpa Emas. Ini mungkin hal baru bagi agan-agan semua namun ini sudah ane dengar beberapa tahun lalu ketika masih kuliah. Semua negara di dunia termasuk Indonesia mereka bisa mencetak uang asal dijamin dengan emas, dan jika cetak uangnya kebanyakan maka akan ternjadi inflasi kenaikan harga barang-barang. Namun ternyata Dollar sendiri mencetak Dollar tanpa emas, bahkan hadirnya mata uang euro juga untuk mengimbangi dominasi dollar. Hal ini tentu mempengaruhi harga barang-barang import. Contohnya saja ketika Amerika inflasi dan Bank Sentral mereka menaikan suku bunga, itu di Indonesia juga terkena dampaknya. Karena banyak sekali barang import di negeri ini yang dibeli memakai dollar, sementara kita bekerja digaji memakai rupiah.


sumber gambar: kompas.com


3. Gaya Hidup - Memiliki Barang.
Kata Ustad Agus Imamudin, Orang-orang dulu lebih suka memiliki sesuatu dengan cara membeli cash, jika belum punya uang mereka akan memilih untuk bersabar menabung lebih dulu sampai uangnya terkumpul baru membeli barang yang mereka mau tanpa perlu mencicil. Sementara diawal 90an banyak sekali Bank-bank yang muncul dan mulai menawarkan kredit, disusul diawal 2000an dengan bermunculannya KSP dan Leasing, lalu kemudian disusul oleh menjamurnya tawaran kartu kredit, dan dewasa ini kita mengalami sebuah kemunculan beli sekarang - bayar nanti yang disebut Paylater yang sangat naik daun.


Kemunculan itu semua secara tak sadar merubah gaya hidup kita semua, merubah gaya hidup orang modern. Gaya hidup nabung - bayar cash - miliki berubah menjadi gaya hidup beli dulu - bayar belakangan. Secara tidak sadar kita telah banyak membuang uang yang seharusnya bisa kita tabung namun kita bayarkan ke lembaga keuangan dengan nama bunga. Inilah alasanya mengapa meski rasanya kita sudah kerja keras, sudah kerja banyak namun sering tidak mampu menabung, karena uang kita banyak tersedot untuk membayar angsuran. Belum lagi jika yang kita angsur merupakan barang besar dengan jangka panjang seperti rumah. Itu  jika sampai macet dan dilelang, itu sama halnya kita membuang uang cuma-cuma. Di Takeover pun juga banyak yang jual rugi. Hal ini ditambah parah dengan kebutuhan yang tiap hari semakin meningkat, sementara penghasilan sama aja.

emoticon-Cendol Ganemoticon-Kroasiaemoticon-Hot News


Spoiler for REFRENSI:


Untuk mensiasati itu semua, maka yang pertama kita lakukan adalah mencari Crycle atau kumpulan orang-orang yang berhabit nabung - lalu beli cash, berkumpul dengan orang-orang yang bersabar, dan berkumpul dengan orang-orang yang selalu antusias dan bersemangat. Jangan berkceil hati dengan hutang, yakin saja akan lunas. Jangan berfokus pada hutang tapi berfokuslah pada apa yang bisa anda lakukan.


Quote:

santrilakilakiAvatar border
nomoreliesAvatar border
nomorelies dan santrilakilaki memberi reputasi
0
1.7K
4
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923KThread83KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.