Bismillah

Dunia maya kini semakin ramai dan marak. Orang dengan latar belakang beragam, tidak pandang usia pun jabatan. Hampir seluruh negeri ini, bahkan di segenap penjuru dunia disibukkan dengan sosial media yang hanya di genggaman.

Orang cerdas, kecanggihan dan segala kemudahan tidak membuatnya terlena. Ia tidak menjadi budak dunia dan hamba kecanggihan.

Dengan kecanggihan yang ada, kini ajang pamer menjadi hobi sebagian besar orang. Beginilah apa yang kerap dipamerkan:

1. Pamer Kemesraan
Memang kita tahu, setiap orang pasti ingin bahagia, dan bahagia saat memiliki kesenangan.

Salah satu di antara bahan kesenangan yaitu memiliki pasangan yang sesuai atau cocok dengan kriteria yang kita idam-idamkan.

Dengan begitu, ada sebagian orang yang mengekspresikan kebahagiaan bersama pasangan adalah dengan memamerkannya di depan publik. Meski itu haknya, pasangan sahnya, hanya saja secara norma perlu dipikirkan ulang.

Alangkah indahnya jika kemesraannya hanya untuk mereka nikmati saja?
Pasalnya kita tidak tahu orang-orang di luar sana, apakah ia memiliki hati yang baik atau busuk.

Jika saja ada yang memiliki hati busuk, lalu ia berniat jahat, kemudian merusak pasangan itu, maka tentu saja sangat merugikan. Jadi, menurut TS kemesraan itu bagai aurat yang perlu ditutup.

2. Pamer Kekayaan
Ketika orang yang terbiasa memiliki segala macam pernak-pernik dunia, maka ia sudah terbiasa, jadi dimungkinkan ia tidak ingin memamerkannya, karena baginya itu hal biasa.

Berbeda dengan orang yang baru saja memiliki sebuah mobil, atau sebuah rumah, dapat dipastikan ia akan ingin sekali memamerkannya, karena hal tersebut baginya istimewa.

Ia ingin mendapat pengakuan dan sanjungan bahwa dia orang kaya. Padahal kita tahu, bahwa harta kekayaan yang ada di sisi manusia itu hanya titipan dari yang maha kuasa. Semua akan dipertanggung jawabkan kelak.

3. Pamer Jabatan atau Kedudukan
Orang dengan hobi pamer kedudukan dan jabatan ini, boleh jadi karena ia tidak ingat bahwa jabatan yang dimilikinya itu hanya karunia-Nya.

Bahkan jabatan dan kedudukan pun kelak juga akan dimintai pertanggung jawabannya.

Jika ia amanah dan adil dalam menduduki jabatannya, Allah subhanahu wa ta'ala pasti rida kepadanya. Akan tetapi tidak untuk pejabat yang kerap dzalim dalam menjalaninya.

4. Pamer Makanan
Terkadang ingin tertawa ketika melihat orang yang tidak henti memposting, ia hendak makan apa dan sedang makan apa.

Terbersit apa esensi dari aktivitasnya itu. Mulai dari sarapan pagi, dengan meja makan yang penuh dengan menu tersaji. Lalu, beberapa jam kemudian, ia menyajikan sedang ngemil ini dan itu. Tidak seberapa lama lagi dia mengunggah gambar makanan di resto ini bersama bos, dan seterusnya.

Meski kita tahu, itu haknya, hanya saja alangkah bajiknya jika cara mensyukurinya tidak demikian. Karena kita tidak tahu adakah orang yang berada di kolong jembatan, jangankan makan mewah, untuk dapat mengganjal perutnya dengan nasi saja, ia harus membuka tong sampah untuk mencari sisa-sisa makanan.


5. Pamer Tempat Rekreasi
Waktu liburan atau saat weekend, ada sebagian orang yang menghabiskan waktunya dengan berpetualang, berkeliling, salah satunya yaitu dengan pergi ke tempat-tempat wisata.

Lagi-lagi ujung dari wisatanya pasti ingin membagikan di sosial medianya tempat -tempat rekreasi yang dikunjunginya. Lagi-lagi meski itu haknya, pertanyaannya apa manfaatnya? Ataukah hanya ingin mendapat pengakuan bahwa ia sudah menjejakkan kakinya ke sini dan ke sana.

Itulah beberapa hal yang sering kita jumpai di hiruk pikuk sosial media hari ini
Semoga kita menjadi bagian orang yang cerdas dan memikirkan jauh ke depan apa esensi dari apa yang dilakukan.

Semoga bermanfaat dan berkah kehidupan kita, sampai jumpa di threaf selanjutnya.

Wassalam

Penulis: nibrasulhaq
Narasi : oppri