Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

karyakarsaAvatar border
TS
karyakarsa
Toxic Relationship: Bertahan atau Meninggalkan?

Toxic Relationship: Bertahan atau Meninggalkan?
Hari Jumat selalu menjadi hari terpelik bagi temen ane. Pasalnya setiap hari Jumat ada aja masalah yang dateng antara temen ane dan kekasihnya. Entah udah berapa banyak kata putus selalu terucap pada hari Jumat itu juga dan hari senin pas di kantor, temen ane tiba-tiba bilang udah balikkan lagi. Membagongkan bukan??

Oke singkat cerita, temen ane ini punya pacar yang suka ngatur. Semua yang dibilang sang pacar pokoknya bener, suka cemburu yang berlebihan, suka ngomong kasar sampe melakukan kekerasan. Yup, bener banget mereka ini dalam hubungan ‘beracun’.

Mungkin udah banyak yang tahu ya tentang toxic relationship. Saking banyak infromasi tentang toxic relationship sampe denger cerita dari orang-orang terdekat tentang hubungan toxic yang pernah dialami. Ane dan temen-temen ane lain suka nasehatin dan bantu temen ane ini untuk tegas dan berani keluar dari hubungan toxic. Tapi, seperti yang kita semua tahu bahwasanya teori itu tidak akan semudah prakteknya. Temen ane ini setiap kali udah putus malah kasian dan kangen si pacarnya yang gak kunjung telepon atau chat dia.

Setelah banyak mendengar cerita toxic temen ane itu. Ane jadi bisa menyimpulkan beberapa alasan kenapa ada orang yang cenderung mempertahankan hubungan gak sehat dan memilih memendam luka seorang diri meski sering tersakiti. Simak alasan-alasan ini ya!

1. Terlalu Cinta

Toxic Relationship: Bertahan atau Meninggalkan?

Alasan klasik yang pasti agan juga sering denger. Terlalu mencintai si doi menjadi alasan kenapa teman ane atau mungkin orang lain yang mengalami hal serupa memilih bertahan pada hubungan yang gak sehat. Sesakit apa pun luka di hati, mereka akan merasa semuanya baik-baik aja. Mereka merasa apa yang dirasakan dalam hubungan tetap bahagia dan normal layaknya hubungan orang lain pada umumnya.

2. Takut Kesepian

Toxic Relationship: Bertahan atau Meninggalkan?

Gak sedikit orang yang merasa takut menyandang status jomblo. Mereka juga khawatir merasa kesepian tanpa kekasih di sisinya. Saat putus sama pasangan, temen ane merasa hari-harinya gak lengkap tanpa kehadiran pacar. Meski saling menyakiti, mereka menganggap pertengkaran adalah hal biasa dalam sebuah hubungan. Bagi mereka bertengkar akan membuat hubungan mereka lebih hidup. Nah, ane punya cara jitu untuk mengatasi kesepian. Gampang caranya, jadi penulis aja di KaryaKarsa. Cus, langsung daftar di linkini.

3. Tidak Ingin Melupakan Kebaikan

Toxic Relationship: Bertahan atau Meninggalkan?

Alasan lain engga ingin putus ialah karena tidak ingin melupakan kebaikan yang sudah dilakukan sang kekasih. Semua kebaikan yang pernah dilakukan tidak ingin terhapus begitu aja hanya karena pasangan melakukan sebuah kesalahan. Jika orang pada umumnya akan lebih mengingat satu kesalahan meski sudah ada ribuan kebaikan yang dilakukan, berbeda dengan temen ane. Dia engga mau cuma gara-gara satu kesalahan, terhapus ribuan kebaikan yang pernah sang kekasih lakukan. Seseorang melakukan kesalahan adalah hal wajar. Maka dari itu temen ane atau beberapa orang lain yang mengalami hal serupa tidak ingin putus karena tidak hanya melihat kekurangan dari pasangan.

4. Bergantung Pada Pasangan

Toxic Relationship: Bertahan atau Meninggalkan?

Gak ingin putus hubungan karena udah bergantung sama pasangan. Temen ane merasa engga bisa melakukan semua hal tanpa pasangan, padahal dia bisa melakukan banyak hal secara mandiri. Pacarnya yang selalu berpihak sama dia membuat dia merasa nyaman dan dimengerti. Maka dari itu, dia sangat mengandalkan pasangannya. 

Quote:

Semoga dengan tulisan ini agan yang sedang mengalami toxic relationship bisa berpikir dengan jernih dan mengambil keputusan yang tepat atas hubungan. Atau mungkin ada agan yang sama kayak ane, punya temen yang lagi dalam hubungan toxic tapi engga mau move on. Jangan lelah untuk membantu temennya ya. Karena, menurut ane mereka hanya belum lelah aja dengan hubungan mereka. Nanti, ada waktunya dia cape dan pas rasa cinta itu berkurang barulah sadar bahwa dia harus mengakhiri hubungannya. Makanya, terus bantu agar pikiran dan hati mereka tercerahkan. 

Buat agan yang ingin baca cerita tentang relationship langsung aja baca di KaryaKarsa. Selain bisa baca, agan juga bisa tulis kisah hidup agan jadi sebuah cerita. Nah, nulisnya ya di KaryaKarsa. Yuk, daftar di linkini untuk jadi penulis di KaryaKarsa.

Dapatkan juga promo menarik buku ‘Antologi Horor’. Sebuah buku yang berisi cerita-cerita seram di sudut tergelap. Promo hanya sampai 31 Desember 2022. Beli langsung dengan scan di bawah ini

Toxic Relationship: Bertahan atau Meninggalkan?



bukhoriganAvatar border
bukhorigan memberi reputasi
1
317
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread43KAnggota
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.