• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Update Beberapa Kasus di #SeninMisteri yang Pernah Dibahas marywiguna13

marywiguna13Avatar border
TS
marywiguna13 
Update Beberapa Kasus di #SeninMisteri yang Pernah Dibahas marywiguna13
Quote:




Sebuah unsolved caseatau kasus yang masih sebentuk misteri dan belum terpecahkan, biasanya akan dibahas selengkap mungkin disetiap #SeninMisteri. Namun, di #SeninMisteri kali ini akan khusus membahas tentang perkembangan terbaru tiga dari sekian banyak unsolved case yang pernah dibahas sebelumnya.

Quote:




Kasus The Boy in The Box pernah saya bahas dalam sebuah thread yang berjudul,

Mayat Anak Laki-laki di Dalam Kardus #SeninMisteri

Berita perkembangan terbaru tentang kasus tersebut saya dapatkan dari seorang teman melalui private chatbeberapa hari yang lalu.

Kasus tersebut menceritakan tentang sesosok mayat anak laki-laki yang ditemukan di dalam sebuah kardus pada tanggal 25 Februari 1957, disebuah hutan di daerah Philadelphia, oleh seorang mahasiswa yang melihat seekor kelinci yang sedang berlari menuju ke semak-semak, dan sebuah perangkap hewan yang dipasang disana. Setelah menerima laporan dari mahasiswa tersebut, pihak kepolisian tentu saja melakukan penyelidikan dan melakukan berbagai cara untuk mengungkap identitas mayat anak laki-laki tersebut, termasuk dengan menyebarkan selebaran sketsa wajahnya ke seluruh penjuru Philadelphia.

Namun, dengan ditemukannya beberapa bukti dan dengan munculnya berbagai teori, untuk selama beberapa dekade pihak kepolisian tidak menemukan titik terang tentang siapa mayat anak laki-laki tersebut, siapa keluarganya, atau siapa pembunuhnya. Mengingat pada tubuhnya yang terlihat kekurangan gizi, ditemukan banyak luka lebam. Dan hal tersebut menjadi sebuah dugaan bahwa dia merupakan korban penyiksaan.

Pada tahun 1998, kuburan mayat anak laki-laki tersebut digali untuk melakukan ekstraksi DNA yang bisa didapatkan dari bagian giginya. Pada tanggal 21 Maret 2016, National Center for Missing & Exploited Children kemudian merilis rekonstruksi wajah forensik korban dan menambahkannya ke database mereka. Dan pada tahun 2019, kuburannya kembali digali untuk mengambil sampel DNA lebih banyak lagi.

Pada tanggal 30 November 2022, Philadelphia Police Department mengumumkan bahwa mereka telah berhasil mengidentifikasi mayat anak laki-laki tersebut melalui penggunaan tes genetik dan silsilah genetik investigasi. Dan pada tanggal 8 Desember 2022, mayat anak laki-laki tersebut secara resmi diidentifikasi sebagai Joseph Augustus Zarelli yang lahir pada tanggal 13 Januari 1953.

Rekonstruksi wajah forensik oleh Carl Koppelman yang menunjukkan rupa Joseph Augustus Zarelli ketika dia masih hidup.

Sumber mengatakan bahwa Joseph Augustus Zarelli adalah anak dari salah satu keluarga terkemuka di Delaware County, Pennsylvania. Kedua orangtuanya sudah meninggal, tapi dia masih memiliki kerabat yang masih hidup. Pihak kepolisian Philadelphia mengatakan bahwa mereka masih akan terus melakukan penyelidikan dengan menggunakan informasi yang mereka dapatkan untuk mencari kerabat dan tersangka pembunuh Joseph Augusta Zarelli.

Quote:




Kasus The Somerton Man pernah saya bahas dalam sebuah thread yang berjudul,

Mayat Misterius di Pantai Somerton #SeninMisteri

Berita perkembangan terbaru tentang kasus tersebut saya dapatkan dari salah satu user yang post commentdi thread tersebut, yang memberitahukan bahwa identitas mayat The Somerton Man sudah diketahui.

Kasus The Somerton Man menceritakan tentang penemuan sesosok mayat laki-laki di pantai Somerton yang terletak di Adelaide, Australia Selatan, pada tanggal 1 Desember 1948 jam 6.30 pagi. Pada malam sebelumnya, seorang saksi dan tiga orang temannya sempat melihat seorang laki-laki yang berpakaian bagus menggendong seseorang di bahunya di sepanjang pantai Somerton. Sepasang suami istri juga mengatakan bahwa pada jam tujuh malam sebelumnya, mereka sempat melihat laki-laki yang tergeletak di atas hamparan pasir dengan kepala bersandar ke tembok, dan kakinya yang terentang serta disilangkan tersebut mengulurkan tangan kanannya lalu menjatuhkannya dengan lemas.

Pihak kepolisian yang melakukan penyelidikan menemukan beberapa barang dibagian saku pakaiannya, termasuk secarik kertas yang bertuliskan Tamám Shud yang merupakan sebuah frasa yang berasal dari sobekan halaman terakhir salinan buku Rubaiyat Omar Khayyám. Keberadaan salinan buku tersebut kemudian dicari, dan tidak diketahui secara jelas mengenai kapan atau dimana buku tersebut ditemukan, namun di balik buku tersebut juga ditemukan lima barisan huruf kapital yang ditulis tangan yang diduga merupakan sebuah kode yang harus dipecahkan. Selain itu, sebuah koper yang diduga milik mayat laki-laki Somerton juga ditemukan di ruang ganti stasiun kereta api yang terdaftar pada tanggal 30 November 1948 jam sebelas pagi. Namun, walaupun kesemua barang yang ditemukan bisa memberikan petunjuk, tapi tetap saja identitas dari mayat laki-laki Somerton masih sulit untuk diketahui.

Pihak kepolisian sempat menduga bahwa laki-laki tersebut meninggal karena bunuh diri. Namun, setelah proses otopsi dilakukan, seorang patologis menyakini bahwa dia meninggal karena diracun dengan barbiturat atau larutan hipnotis. Karena pihak kepolisian tidak menemukan sesuatu hal yang bisa mengidentifikasinya, tubuh mayat laki-laki tersebut dilakukan pembalseman pada tanggal 10 Desember 1948. Dan hingga pada akhirnya mayat laki-laki tersebut dikuburkan pada tanggal 14 Juni 1949 karena pihak kepolisian masih belum bisa mengusut tuntas kasus tersebut.

Sejak bulan Maret 2009, seorang profesor University of Adelaide yang bernama Derek Abbott, berupaya untuk memecahkan kode yang muncul dalam kasus The Somerton Man, dan mengusulkan penggalian kuburannya agar bisa melakukan tes DNA. Derek Abbott dan timnya melakukan investigasi terhadap berbagai macam hal, mulai dari frekuensi huruf pada format kode, meneliti bentuk fisik dan DNA The Somerton Man, hingga melakukan investigative genetic genealogy yang pada akhirnya menemukan kecocokan untuk keturunan dari dua sepupu jauh Carl dari pihak ayahnya dan dari pihak ibunya. Selain itu, Derek Abbott juga menghubungi orang-orang yang diduga memiliki keterkaitan dengan The Somerton Man.

Dan pada tanggal 26 Juli 2022, Derek Abbott dan seorang genealogist yang bernama Colleen Fitzpatrick mengumumkan bahwa The Somerton Man diidentifikasi bernama Carl "Charles" Webb, seorang insinyur listrik dan pembuat instrumen yang lahir pada tanggal 16 November 1905 di Footscray, yang merupakan sebuah daerah di pinggiran kota Melbourne.

------------------------------------------------------------------


sekilas tentang Carl Webb...


Ayah Carl bernama Richard August Webb, yang beremigrasike Australia dari Hamburg, Jerman, dan meninggal pada tahun 1939. Sedangkan ibu Carl bernama Eliza Amelia Morris Grace, yang meninggal pada tahun 1946. Dan mereka berdua sempat membuka sebuah toko roti pada tahun 1892 di Springvale, Victoria. Carl merupakan anak paling kecil dari enam bersaudara. Pada tahun 1941 ketika Carl berumur 36 tahun, dia menikah dengan seorang pharmacist dan chiropodist yang bernama Dorothy "Doff" Robertson. Mereka kemudian pindah ke sebuah apartemen yang terletak di Bromby Street, Yarra Selatan.

Pernikahan yang mereka jalani terbilang tidak harmonis. Disatu sisi, Carl digambarkan sebagai seorang penyendiri, pemurung, memiliki sedikit teman, bahkan dia akan berada di tempat tidur pada jam 7 malam. Tapi di sisi lain, Carl terbilang kejam, sering mengancam, terlebih jika dia mengalami kekalahan dalam hal-hal sepele. Carl cenderung sering bicara tentang kematian dan pernah mencoba untuk melakukan bunuh diri dengan overdosis eter. Dorothy kemudian merawatnya hingga Carl kembali sehat.

Namun, pada bulan November 1946, Dorothy melarikan diri setelah dia sering mengalami penyiksaan fisik dan verbal. Sedangkan Carl sendiri, sejak saat itu keberadaannya tidak diketahui. Pada tahun 1951, Dorothy dilaporkan tinggal di Bute, Australia Selatan. Dia mengajukan cerai pada tanggal 5 Juni 1951, dengan alasan desersi. Dan perceraian dikabulkan hampir satu tahun kemudian yaitu pada bulan April 1952.

Surat cerai Dorothy dan Carl.

------------------------------------------------------------------

Derek Abbott dan Colleen Fitzpatrick percaya bahwa Carl memiliki masalah kesehatan mental yang serius dan "jatuh" setelah kehilangan empat kerabat dekatnya dalam waktu tujuh tahun. Sejarahnya dan temuan otopsi menunjukkan dia melakukan bunuh diri dengan meracuni dirinya sendiri.

Tidak ada seorangpun dari kerabat Carl yang masih hidup pada tahun 2022, yang mengenalnya secara langsung. Pada awalnya tidak ada foto yang diketahui sebelum kematian Carl, namun penyelidikan yang lebih lanjut mengungkapkan kemungkinan keberadaannya dalam selembar foto tim sepak bola Universitas Swinburne tahun 1921, walaupun foto tersebut tidak mengidentifikasi Carl secara langsung. Dan pada bulan November 2022, Australian Story mempublikasikan foto-foto Carl dari tahun 1920-an, yang ditemukan di album foto keluarga Carl.



Keluarga Carl mengatakan bahwa Carl berada di barisan paling bawah sebelah kiri.




Keluarga Webb berkumpul untuk berfoto pada tahun 1920an, yang menunjukkan Carl menepuk bagian kepala kakak iparnya.


Carl Webb (kiri), John Russel Keane (kanan).
Carl diyakini mengenakan pakaian milik keponakannya yang bernama John Russel Keane. Oleh karena itu, terdapat pakaian bertag"Keane" di dalam koper yang ditemukan di ruang ganti stasiun kereta api.

Quote:




Kasus pembunuhan terhadap Jamal Khashoggi pernah saya bahas dalam sebuah thread yang berjudul,

Begini Cara Pangeran Salman Menghabisi Jurnalis yang Mengkritik Dirinya #SeninMisteri

Berita perkembangan terbaru tentang kasus tersebut saya ketahui sendiri dari salah satu media online yang tentu saja membuat saya terkejut.

Kasus tersebut menceritakan tentang Jamal Khashoggi yang merupakan seorang jurnalis Arab Saudi. Dia sempat menulis beberapa artikel bernada kritikan terhadap Pangeran Salman dan pemerintahan Arab Saudi yang dimuat di surat kabar The Washington Post. Pada suatu waktu dia berada di Turki untuk mengurus dokumen perceraiannya di Konsulat Arab, agar dia bisa menikah dengan seorang mahasiwa doktoral Turki yang bernama Hatice Cengiz. Namun, setelah lebih dari tiga jam, Jamal Khashoggi tidak terlihat keluar dari gedung Konsulat Arab. Dan ketika Hatice Cengiz bertanya tentang keberadaan Jamal Khashoggi, dia dikatakan keluar melalui pintu belakang.

Pada awalnya, Jamal Khashoggi dinyatakan hilang. Namun, Presiden Turki menerima laporan bahwa Jamal Khashoggi diduga dibunuh. Muncul pula berbagai hal yang menunjukkan kemungkinan bahwa Jamal Khashoggi memang dibunuh, seperti surat kabar The Washington Post yang memberitakan bahwa pihak intelijen Amerika berhasil melakukan penyadapan komunikasi terhadap beberapa pejabat Arab Saudi yang berencana untuk menculik seorang jurnalis. Sebuah rekaman CCTV dirilis oleh media Turki yang menunjukkan pergerakan yang mencurigakan di dalam gedung Konsulat Arab setelah Jamal Khashoggi menghilang. Selain itu, muncul kecurigaan terhadap 15 orang warga Arab Saudi yang memasuki wilayah Turki dengan pesawat jet dan komersil, dimana salah satunya membawa sebuah gergaji tulang, karena dia mengaku sebagai seorang Forensic Pathologist. Dan pihak intelijen Turki juga mendapatkan hasil rekaman audio transcriptyang berisi percakapan antara tiga orang warga Arab Saudi yang diduga sebagai eksekutor Jamal Khashoggi.

Jamal Khashoggi diduga dibunuh disebuah private room yang terletak di lantai dua gedung Konsulat Arab, dan mayatnya kemungkinan dilenyapkan dengan cara dibakar, atau diberi cairan khusus yang bisa membuat tubuhnya berubah wujud menjadi cair agar bisa dibuang melalui saluran pembuangan.

Setelah melakukan berbagai penyelidikan, pihak kepolisian Turki menetapkan 21 tersangka dalam pembunuhan terhadap Jamal Khashoggi. Namun, sebanyak 10 orang dibebaskan karena kurangnya bukti yang bisa memberatkan mereka. Dan setelah menjalani sepuluh kali persidangan, pengadilan Turki memutuskan untuk membebaskan tiga orang diantaranya karena kurangnya bukti yang bisa memberatkan mereka, tiga orang lainnya diberi putusan hukuman penjara, dan lima orang lainnya diberi putusan hukuman mati. Dan setelah kedelapan orang tersebut mengajukan banding, pada akhirnya mereka hanya diberi putusan hukuman penjara, termasuk pengampunan dari keluarga Jamal Khashoggi.


Dari sini, kita sudah bisa berpikir dan menilai siapa yang menjadi dalang di balik pembunuhan terhadap Jamal Khashoggi. Walaupun Pangeran Salman tidak mengakui hal yang telah dia lakukan, namun banyak bukti yang muncul yang mengarah padanya.

Dan yang menjadi bentuk perkembangan dalam kasus ini yang notabenein a negative way adalah, pada tanggal 17 November 2022, Joe Biden memutuskan bahwa Pangeran Salman memiliki kekebalan dari tuntutan hukum atas pembunuhan terhadap Jamal Khashoggi, terlebih setelah Pangeran Salman diangkat sebagai Perdana Menteri Arab Saudi. Pada tanggal 29 November 2022, Hatice Cengiz sempat mendesak Hakim Federal Amerika untuk meloloskan gugatannya yang diajukan terhadap Pangeran Salman. Namun, Hakim Federal Amerika yang bernama John D. Bates membatalkan gugatan tersebut karena Joe Biden telah memberikan Pangeran Salman kekebalan hukum.
Sekian, dan terimakasih.

*
*
*
*
*

sumber 1, sumber 2, sumber 3, sumber 4
nowbitoolAvatar border
fachri15Avatar border
amelladyAvatar border
amellady dan 4 lainnya memberi reputasi
5
3.2K
30
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.7KThread82.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.