Part 2 (cuplikan)

Tampak sekali kalau Pras terkejut dan tidak suka kalau Hanum pulang. Ekspresi Pras sama sekali tidak menunjukkan rasa senang dan bahagia. Bahkan, saat Hanum hendak mencium tangan Pras, suaminya itu menepisnya dan langsung masuk ke dalam rumah.

"Kamu kenapa, Mas? Gak suka kalau aku pulang?" Hanum mengekori Pras yang langsung masuk ke dalam rumah.

"Mas! Jawab dong, kamu kenapa?" Hanum mencoba menghalangi Pras dengan terus menarik tangannya.

"Diam! Berisik tahu gak!" bentak Pras. Hanum terpaku mendengarnya. Selama delapan tahun berumah tangga dengan Pras, baru kali ini dia dibentak.

Walaupun marah, Pras sama sekali belum pernah membentaknya. Apalagi selama Hanum ada di luar negeri, Pras selalu bersikap baik padanya dan setiap hari selalu banyak kata-kata romantis.

BRAAKK!

Suara pintu yang ditutup cukup keras terdengar. Pras menutup pintu kamar dan langsung menguncinya dari dalam. Sikap Pras hari ini berbanding terbalik dengan selama ini yang Hanum terima lewat video call.

"Mas Pras kenapa? Bukankah dua hari lalu dia masih baik sama aku? Di video call juga Mas Pras masih mesra sama aku. Tapi kenapa sekarang begini? Apa Mas Pras lagi capek dan gak mau diganggu?" Banyak sekali pertanyaan yang ada di benak Hanum. Namun, Hanum mencoba menghibur dirinya sendiri dan menganggap Pras sedang lelah karena pulang bekerja.

Jika Pras sedang marah seperti itu, Hanum tahu harus berbuat apa. Dia lebih memilih diam. Tak ingin mengganggu suaminya, Hanum meletakkan kopernya di dalam kamar yang tidak ditempati.

Di rumah itu, ada tiga kamar. Satu kamar untuk Hanum dan Pras, kamar satu lagi untuk mertuanya kalau berkunjung dan satu kamar belum ada yang menempati.

Kreekk ... Aroma semerbak khas kamar yang tidak pernah ditempati menusuk hidung Hanum. Dia membersihkan debu-debu yang menempel di lantai dan juga mengganti sprei.

Selesai membersihkan kamar, Hanum pergi ke kamar mandi untuk mandi. Perjalanan yang panjang membuatnya gerah dan bau keringat.

"Alhamdulillah selesai. Kalau begitu, aku mandi saja dulu." Hanum bicara pada dirinya sendiri. Senyum lebar senantiasa terlihat dari bibir Hanum karena dia sangat bahagia bisa pulang ke Indonesia lagi.

Saat Hanum keluar dari kamar mandi, terlihat Pras mengendap-endap dengan membawa dua buah tas di kedua tangannya. Hanum melipat keningnya melihat suaminya mengendap-endap, dia pun langsung menegur Pras.

"Mas ... kamu mau kemana?" tanya Hanum dari arah belakang.


_____________________________
Baca selengkapnya hanya di fizzo. Tanpa buka koin sampai tamat. Terima kasih🥰

Ini novel yang luar biasa untukmu:"Kembalikan Uangku, Mas!" 🌟🌟🌟🌟🌟 Ayo, periksa sekarang.


https://www.fizzo.org/page/share/?bi...e=id®ion=ID