adininggarVirAvatar border
TS
adininggarVir
Kerja Sama Pemerintah Indonesia dan WHO Tepat

Kerja sama pemerintah Indonesia dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memang diperlukan untuk kepentingan bersama dan negara. Kerja sama ini patut diapresiasi.

Kerja sama ini untuk membentuk pusat pelatihan multinegara guna kesiapan operasional darurat kesehatan dan tim medis darurat di Universitas Pertahanan.

Nota Kesepahaman itu ditandatangani Menhan Prabowo, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, dan Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus disaksikan oleh Menko Polhukam Mahfud MD mewakili Presiden RI di sela pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi G20 di Nusa Dua, Bali, beberapa waktu lalu.

Kata Pak Menhan memiliki tim medis darurat yang terampil adalah bagian dari solusi.

Tetapi melatih tim ini membutuhkan investasi yang substansial, fokus yang berkelanjutan, dan dukungan spesialis, yang tidak dapat diakses oleh semua negara secara mandiri. Hal ini membuat kerja sama multi-negara menjadi vital.

Langkah Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menginisiasi pusat pelatihan multinegara guna kesiapan operasional darurat kesehatan dan tim medis darurat di Indonesia sudah sangat tepat. Tujuan dari kesepakatan ini adalah meningkatkan kapasitas Indonesia, negara-negara Asia, dan negara di sekitarnya untuk dapat bertindak cepat ketika terjadi keadaan darurat.

Pertama langkah Pak Probowo sangat tepat, agar kita lebih aman dan kuat menghadapi situasi dan kondisi krusial atau genting yang dapat datang sewaktu-waktu, seperti pandemi COVID-19

Kerja sama dan Kolaborasi Antara Indonesia dan WHO Nota Kesepahaman yang ditandatangani memuat berbagai hal, di antaranya cara kerja sama dan kolaborasi antara Indonesia dan WHO.

Pusat pelatihan multinegara akan memungkinkan Indonesia dan negara-negara lain untuk memiliki pelatihan pelengkap melalui paket pelatihan baru yang inovatif, termasuk latihan simulasi.

Pelatihan akan mencakup berbagai bidang, termasuk mengelola keadaan darurat kesehatan masyarakat, manajemen medis dan logistik, serta dampak medis, sosial, dan ekonomi dari keadaan darurat.

Turut hadir dalam penandatanganan MoU ini, Direktur Regional WHO untuk Asia Tenggara Dr. Poonam Khetrapal Singh, perwakilan negara WHO untuk Indonesia N. Paranietharanand dan pejabat di lingkungan Kemhan, Kemkes, Kemlu, dan Unhan. 


Sumber : Vivia.co.id
Diubah oleh adininggarVir 04-12-2022 22:44
0
163
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita Terkini
Berita Terkini
4.6KThread1.7KAnggota
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.