itsmearaAvatar border
TS
itsmeara
Kenali Gejala Awal Kanker Serviks: Cegah Masalah Kesehatan Reproduksi pada Remaja
“ Kenali Gejala Awal Kanker Serviks: Cegah Masalah Kesehatan Reproduksi pada Remaja ”

Perlu kalian ketahui bahwa kesehatan reproduksi ialah keadaan sehat yang mana harus dipastikan baik secara fisik, mental, dan sosial yang utuh, tidak hanya terbebas dari adanya kekurangan (cacat), tetapi mencakup keseluruhan aspek yang berkaitan dengan sistem reproduksi termasuk fungsi dan prosesnya (Pulungan,2020). Salah satu masalah kesehatan reproduksi yang sering dijumpai dan perlu menjadi perhatian serius yaitu kesehatan reproduksi pada masa remaja.
Berdasarkan data Riskesdas, prevalensi tumor/kanker di Indonesia menunjukkan peningkatan dari 1.4/1000 penduduk (2013) menjadi 1.79/1000 penduduk (2018) dengan prevalensi kanker tertinggi adalah di provinsi DI Yogyakarta 4.86/1000 penduduk, diikuti Sumatera Barat 2.47,79/1000 penduduk dan Gorontalo 2.44/1000 penduduk. Kanker terbanyak di Indonesia yang menyerang kaum perempuan selain kanker payudara yaitu kanker leher Rahim (serviks) sebesar 0.8% pada tahun 2013 (Kemenkes RI, 2015). Akibat dari tingginya kasus kanker serviks di Indonesia, WHO menempatkan Indonesia sebagai negara dengan jumlah penderita kanker serviks terbanyak di dunia.
Pencegahan dan deteksi dini merupakan hal yang krusial dalam penatalaksanaan kanker leher Rahim secara menyeluruh. Pencegahan ini dapat dilakukan sedini mungkin sejak perempuan berusia remaja dengan melakukan pola hidup sehat, menjaga kebersihan organ reproduksi dan melakukan imunisasi.

Apa sih Kanker Serviks?
Kanker serviks atau kanker leher rahim adalah pertumbuhan sel-sel abnormal di daerah batas antara epitel yang melapisi eksoserviks (porsio) dan endoserviks kanalis servikalis yang disebut squamo-columnar junction (SCJ) (Smeltzer dan bare. 2002). Penyebab dari kanker ini adalah akibat dari virus HPV (Human Papilloma Virus) yang diketahui sub tipe onkogenik, terutama sub tipe 16 dan 18 (Kemenkes RI, 2017). Beberapa faktor risiko terjadinya kanker leher Rahim adalah :
1. Aktivitas seksual pada usia muda
2. Berhubungan seksual dengan multipartner (banyak pasangan)
3. Aktivitas merokok
4. Memiliki anak tiga atau lebih,
5. Memiliki trauma pada proses persalinan
6. Sosial ekonomi rendah
7. Penyakit menular seksual
8. Pemakaian pil KB (dengan HPV negative atau positif)
9. Gangguan imunitas (Kemenkes RI, 2017: Haryani, Defrin dan Yenita, 2016).

Dampak fisik yang timbul dari kanker leher Rahim diantaranya yakni nyeri kronis, mual muntah, anemia, penurunan berat badan, neuropati perifer, perubahan rasa, diare, gangguan aktivitas seksual, konstipasi, kembung, obstruksi/sumbatan pada usus, kesulitan BAK akibat adanya penekanan sel tumor pada saluran urinaria (Kemenkes RI, 2017: Suza, Sintio & Nasution, 2016:Ambarwati, Wardani & Suryandari, 2015). Sedangkan dampak psikologi dan sosial yang dialami pasien adalah gangguan kecemasan, berjuan untuk menjadi normal, harga diri (self esteem) negative, kesedihan dan kepasrahan serta adanya stigma negative dari masyarakat bahwa kanker leher rahim terjadi akibat dari suka bergonta-ganti pasangan seksual atau wanita yang memiliki pasangan yang tidak setia. (Wardani, Ambarwati & Suryandari 2015; Kusumanintyas, 2018).

Tips Pencegahan Kanker Serviks pada Remaja
Tips Pencegahan Kanker Serviks Pada Remaja
Beberapa hal yang dapat dilakukan remaja untuk mencegah timbulnya kanker serviks pada organ reproduksi antara lain sebagai berikut:
1. Mengatur aktivitas fisik dan asupan gizi
Aktivitas fisik yang rutin seperti olahraga akan memberikan pengaruh positif terhadap tubuh perempuan, pemenuhan nutrisi dan gizi juga merupakan salah satu faktor yang penting dalam pencegahan keluhan yang timbul. Pengaturan pola makan, kecukupan protein dan kalsium perlu diperhatikan diusia muda (remaja). Penting pula untuk menghindari konsumsi alcohol, rokok dan kafein yang berlebihan (Yulistina, 2017).

2. Imunisasi HPV
Pengetahuan remaja akan vaksin juga diperlukan sebagai salah satu pencegahan terjadinya kanker serviks. Imunisasi HPV (Human Papillomavirus) diberikan kepada anak-anak, baik perempuan maupun laki-laki dengan usia yang tepat untuk menerima vaksin ini adalah 10-13 tahun. Vaksin ini diberikan sebagai upaya memberikan perlindungan terhadap risiko virus penyebab kanker serviks (bersifat wajib dan dibiayai negara).

3. Mengganti pakaian dalam dan menjaga kebersihan area kewanitaan.
Dengan adanya edukasi mengenai kesehatan reproduksi, diharapkan para orang tua dapat membersamai anak-anaknya dalam memberikan pengetahuan akan kebersihan area kewanitaan dan sering mengganti pakaian dalam agar tidak menyebabkan sumber bakteri dan penyakit. Area genetalia dapat dibersihkan menggunaan air mengalir, tanpa perlu memakai sabun-sabun kewanitaan dan sejenisnya karena dapat mengubah kadar pH yang seharusnya.

4. Melakukan pemeriksaan kesehatan reproduksi secara berkala
Upaya yang dilakukan pemerintahan sebagai pencegahan dan pengendalian kanker yakni deteksi dini kanker payudara dan kanker leher Rahim pada perempuan dengan menggunakan metode Pemeriksaan Payudara Klinis (SADANiS) untuk payudara dan Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA) untuk leher Rahim. Melakukan pemeriksaan secara berkala bertujuan untuk mendeteksi adanya gejala dini dari adanya kanker, tumor ganas maupun penyakit mematikan lainnya. Selain itu, penting juga untuk melakukan papsmear, laparoskopi dan melakukan pengobatan kekurangan hormonal dengan tujuan meningkatkan kualitas hidup.

Dalam rangka pengoptimalisasi upaya pencegahan dan pengendalian kanker di Indonesia, diharapkan tenaga kesehatan terutama bidan dapat memberikan upaya yang massif yang dilakukan kepada seluruh pihak dalam pencegahan dan pengendalian kanker.

Nah itu tadi beberapa informasi yang bisa aku tulis, semoga bermanfaat !
-A'rafi Daffa Augustyani

Referensi:
Pulungan, P.W., Rusmini, R., Zuheriyatun, F., Faizah, S.N., Kurniasih, H., Winarso, S.P., Aini, F.N., Amalia, R., Lubis, R.I.P. and Utami, V.N., (2020). Teori Kesehatan Reproduksi. Yayasan Kita Menulis.
Setyarini, A.I., (2020). STUDI PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI PADA LANSIA DAN GANGGUAN YANG MENYERTAINYA. Jurnal IDAMAN (Induk Pemberdayaan Masyarakat Pedesaan), 4(1), pp.57-63
Kemenkes RI (2019). Penyakit Kanker di Indonesia berada pada urutan 8 di Asia tenggara dan urutan 23 di Asia. Kemenkes: Pusat data dan informasi kesehatan RI. Diakses melalui laman : http://p2p.kemkes.go.id/penyakit-kan...an-23-di-asia/
Kemenkes RI (2017). Pedoman nasional pelayanan kedokteran kanker serviks. Diperoleh dari http://kanker.kemenkes.go.id/guideli...NPKServiks.pdf
Rahatgaonkar, V. (2012). VIA In Cervical Cancer Screening. IOSR Journal of Dental and Medical Sciences: 1(1).
Diubah oleh itsmeara 27-11-2022 14:57
0
1.6K
1
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Women’s Health
Women’s HealthKASKUS Official
1.4KThread4.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.