Para pecinta bola sedang berpesta sekarang. Pasalnya Piala Dunia 2022 yang ditunggu-tunggu akhirnya mulai juga! Ramai supporter datang ke Qatar. Ramai juga yang hanya menonton jarak jauh lewat platform onlinedan televisi. Namun, di sela euforia piala dunia yang penuh semangat ini, yuk sejenak kita baca ulang asal usul sepak bola. Silakan simak thread ini sampai habis!

Ada banyak versi sejarah sepak bola. Beberapa orang hanya menerima fakta sepak bola yang bermula dari Inggris di abad ke-12. Namun beberapa lagi menerima asal-usul permainan bola yang sudah terjadi sejak ribuan tahun silam. Walaupun permainannya tidak mirip dengan sepak bola modern, tetapi tetap dianggap sebagai 'nenek moyang sepak bola modern'.

3000 tahun lalu, orang-orang suku Aztec sudah mengenal permainan bola sebagai salah satu ritual pagan. Tachtali, itu namanya. Mereka memainkan bola yang dilambangkan sebagai matahari, bermain ramai-ramai dengan satu pemimpin di setiap tim. Kemudian ketua tim yang kalah akan dikorbankan kepada dewa.

Di Cina juga dikenal permainan Tsu Chuatau Cuju yang ada sekitar 3 SM sampai 2 SM (Dinasti Han - Dinasti Qin). Orang-orang memainkan bola yang terbuat dari kulit berisi rambut. Bola tersebut ditendang beramai-ramai dan tetap dipertahankan di udara selama mungkin (bolanya tidak boleh jatuh ke tanah). Permainan ini pun sampai ke Jepang dan dimainkan oleh orang-orang istana. Mereka menyebutnya kemari.

Yunani dan Romawi kuno sudah banyak mengenal permainkan bola, dan sepak bola berkembang di sana sekitar abad ke-7 Masehi. Masa itu, sepak bola dianggap sebagai permainan kasta rendah sehingga tidak diizinkan ikut bertanding di arena besar. Kabarnya, orang-orang Romawi-lah yang membawa sepak bola ke Inggris.

Memasuki abad ke-12, sepak bola mulai tersohor di Inggris. Banyak pria dari segala usia yang turun ke lapangan, pinggir jalan, atau di spot-spot luas di sela-sela kota untuk bermain bola sebagai penghilang penat. Sejak dulu kala, orang-orang desa Inggris terbiasa menggunakan akhir pekan mereka untuk menuntaskan hobi seperti memancing di danau dan sebagainya.

Namun, ketika mereka pindah ke kota untuk bekerja, mereka kehilangan kesempatan untuk melakukan hobi tersebut. Lalu pada akhir minggu yang membosankan, mereka melihat sekumpulan anak laki-laki bermain bola dengan riang di pinggir jalan. Kemudian mereka pun turut serta dan jadilah sepak bola sebagai permainan penghibur yang sangat populer.

Masa itu sepak bola belum memiliki aturan baku. Sehingga orang-orang bermain bola dengan sesuka hati. Mereka bahkan bermain dengan jumlah anggota tim tak terbatas. Akibatnya, permainan ini menimbulkan banyak kegaduhan di kota. Kerusakan di mana-mana, dan bahkan para pemainnya sampai meregang nyawa. Imbasnya, sepak bola pun dilarang dengan sangat tegas dalam waktu yang cukup lama.

Abad ke-17, orang-orang mulai bermain bola kembali di pinggir jalan London. Hampir saja akan dilarang kembali, tetapi urung dilakukan karena sepak bola sudah masuk ke sekolah-sekolah di Inggris. Aturan main sepak bola belum juga dibentuk saat itu.

Karena sepak bola semakin berkembang, para pesohor sepak bola saat itu- pun berkumpul di Cambridge pada 1848 guna membahas aturan bermain sepak bola. Sayangnya pertemuan itu belum berhasil merumuskan aturan yang lebih baku. Namun beberapa aturan dasar sudah tergambar, sehingga aturan itu pun disebarkan oleh klub sepak bola Cambridge, yang mana kemudian diadopsi oleh klub-klub sepak bola lain di berbagai sekolah.



Barulah di tahun 1863, ketika asosiasi sepak bola pertama terbentuk di London, The Football Association (FA),aturan sepak bola yang lebih baku berhasil dirumuskan. Salah satunya ialah; melarang bermain bola menggunakan tangan. Saat itulah permainan bola dibagi menjadi dua, yaitu: rugbi dan sepak bola yang kita kenal sekarang. Tahun 1870, aturan ini dilengkapi dengan penegasan bahwa, satu-satunya pemain yang boleh menyentuh bola dengan tangan hanya penjaga gawang.

3 tahun setelah FA dibentuk di London, warga utara Inggris, sekitar daerah Sheffield- ikut membentuk asosiasi sepak bola juga. Mereka membentuk aturan sepak bola sendiri- yang tentunya berbeda dengan FA di London. Lalu di tahun 1866, klub-klub dari kedua asosiasi tersebut menyelenggarakan pertandingan yang berhasil menyedot banyak penonton.

Pertandingan ini menjadi cikal bakal pertandingan lainnya di Inggris. Berbagai klub bola mulai muncul, dan minat masyarakat terhadap bola semakin tinggi, baik sebagai pemain atau sebagian penonton saja. Jalur transportasi kota yang maju membuat orang-orang dengan mudah pergi ke lokasi pertandingan. Hal ini membuat penonton bola terus meningkat dari tahun ke tahun. Pers pun juga ambil bagian dalam menyebarluaskan info sepak bola yang tengah viral. Sehingga pada Perang Dunia I, sepak bola benar-benar menjadi permainan populer yang mampu mengikis minat orang-orang terhadap olahraga lain, terlebih kriket.

Dari Inggris, akhirnya sepak bola berhasil menjadi permainan dunia. Orang-orang di Amerika, Belanda, Prancis, Jerman, dan Asia (yang diawali oleh India) ikut membentuk asosiasi sepak bola dan melakukan pertandingan dengan mengadopsi aturan-aturan Inggris.

Seperti yang sudah dijelaskan, sepak bola dengan cepat berkembang di seluruh Eropa, dan menjamur juga di benua-benua lain. Sehingga pada awal abad ke-20, perwakilan masing-masing asosiasi sepak bola merasa perlu untuk membentuk satu federasi sepak bola internasional, agar sepak bola dunia memiliki satu tiang baku untuk menaungi ribuan club sepak bola di seluruh dunia. Kemudian terbentuklah Federation International de Football Association (FIFA) 1904, yang ditandatangani oleh perwakilan Asosiasi Sepak Bola Perancis, Belgia, Denmark, Belanda, Spanyol, dan Swiss.

Inggris, Skotlandia, Irlandia, dan Wales enggan bergabung dengan FIFA (awalnya). Mereka mendeklarasikan diri sebagai penemu sepak bola sehingga tidak sudi untuk tunduk para satu asosiasi yang masih baru. Baru di tahun 1911 mereka setuju menjadi anggota FIFA. Namun tetap saja FA memandang rendah kemampuan FIFA, meskipun saat itu FIFA setuju untuk mengikuti aturan sepak bola yang berlaku di Inggris.

Tahun 1920 Inggris memutuskan untuk hengkang dari FIFA. Kala itu, mereka bersikeras untuk mengeluarkan Jerman, Hongaria, dan Austria dari FIFA setelah Perang Dunia I. Namun Inggris gagal menyakinkan negara anggota FIFA atas permintaan itu, sehingga Inggris pun memutuskan keluar dari sana.



Empat tahun kemudian Inggris kembali bergabung dengan FIFA. Negara itu mulai menunjukan sikap yang sedikit lunak awalnya. Namun, tidak berlangsung lama, mereka kembali ke sifat aslinya, yaitu ingin mendominasi aturan FIFA dengan aturan FA, terutama ketika keterlibatan sepak bola di Olimpiade. Sayangnya negara-negara lain banyak yang tidak setuju, dan sekali lagi, Inggris hengkang dari FIFA di tahun 1928 sampai 1949. Akibatnya, Inggris tidak ikut serta di masa awal Piala Dunia FIFA di tahun 1930, 1934, dan 1938. Barulah di tahun 1950 Inggris bergabung lagi dengan FIFA dan ikut serta dalam Piala Dunia.

Sampai hari ini, FIFA masih menjadi asosiasi sepak bola tertinggi di dunia. Mereka telah sukses menyelenggarakan piala dunia sejak tahun 1930 di Uruguay sampai sekarang 2022 di Qatar. Sekarang terhitung 211 negara tergabung dalam keanggotaan FIFA, ini lebih banyak dari jumlah negara yang bergabung dengan PBB.

Sekian
____________________________

Penulis: Hirarahmi
Ilustrasi: Google Image
Sumber: 1, 2, 3, 4