Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

AfriansariAvatar border
TS
Afriansari
Suami Sugardaddy


Dua orang resepsionis di lobi kantor sebuah perusahaan tampak saling berbisik satu sama lain. Mereka terlihat sedang berdiskusi sambil memperhatikan sebuah kartu kredit unlimited berwarna hitam yang diberikan oleh seorang gadis berpenampilan ajaib yang ingin bertemu dengan bos mereka.

Gadis itu ngotot jika dirinya orang dekat dari lelaki bernama Arzen, sosok yang tak lain merupakan seorang pimpinan muda di perusahaan tersebut. Tak tanggung-tanggung, gadis itu bahkan menunjukkan bukti sebuah kartu kredit yang bertuliskan nama Arzen Malik kepada kedua resepsionis yang menanyainya tadi.

Gadis muda itu bernama Ellen, usianya baru dua puluh tahun, itu pun beberapa hari lagi. Dan demi hari ulang tahunnya yang akan tiba sekitar tiga hari lagi itulah, Ellen nekat melakukan hal yang tidak pernah dilakukan sebelumnya, yaitu mendatangi Arzen ke tempat kerjanya.

Lalu jika biasanya Ellen tampil dengan outfit manis yang sesuai dengan usianya, kali ini perempuan muda itu berdandan gothic dengan pakaian dan riasan serba hitam. Dia mengenakan rok mini hitam dipadu dengan tanktop dan jaket kulit hitam. Tak lupa di bagian kakinya dilengkapi dengan stoking jala-jala berwarna hitam pula. Sungguh penampilan yang luar biasa. Luar biasa ajaib maksudnya.

"Tuh, saya nggak bohong, kan? Saya emang beneran orang dekatnya Arzen. Kalau bukan, mana mungkin Arzen ngasih kartu kreditnya ke saya." Gadis itu berujar sambil mengibaskan rambut panjangnya yang di-style curly.

"Iya, sih, ini memang benar kartu kredit punya Pak Arzen. Tapi apa Mbak yakin mendapatkan kartu ini karena dikasih sama Pak Arzen, bukan dari mencuri?" tanya salah seorang resepsionis yang telihat lebih pemberani daripada rekannya.

"Eh, sembarangan. Enak saja saya dibilang mencuri." Ellen membeliakkan matanya marah. "Lagian, gimana caranya coba saya mencuri kartu kredit punya Arzen? Yang namanya kartu kredit itu tempatnya pasti di dompet, yang bisa ambil cuma pencopet. Mbak lihat baik-baik muka saya yang cantik ini, emang ada tampang pencopet?"

Kedua resepsionis itu tampak memandang ke arah Ellen sebelum kemudian saling pandang satu sama lain. Terlihat jelas jika mereka berdua sedang berusaha menahan tawa. Antara ingin tertawa karena Ellen mengaku cantik, juga ingin tertawa karena mendengar Ellen menekankan jika mencuri dan mencopet itu adalah dua hal yang berbeda.

"Kok malah pandang-pandangan, sih, Mbak? Jadi saya boleh ketemu sama Arzen, nggak, nih?" tanya Ellen sambil mengambil kembali kartu kreditnya di tangan salah seorang resepsionis itu.

"Maaf, Mbak. Saat ini Pak Arzen sedang ada tamu penting. Mbak harus membuat janji dulu kalau ingin bertemu dengan Pak Arzen," sahut resepsionis yang satunya lagi. Yang satu ini terlihat lebih lembut dan ramah dibandingkan dengan yang satunya.

"Haish." Ellen memutar bola matanya dengan malas. Justru karena tamu yang sedang ditemui Arzen sekarang, makanya dia mesti buru-buru menemui lelaki itu.

"Mbak, dengar, ya. Saya buru-buru datang kemari untuk menemui Arzen karena ada hal penting yang sangat mendesak yang harus saya sampaikan secara langsung ke dia. Kalau sampai saya terlambat memberi tahu dia, apa Mbak berdua ini mau menanggung akibatnya." Ellen pun terpaksa mengeluarkan senjata pamungkasnya, memberikan ancaman, meski cuma ancaman kosong.

Tak diduga, kedua resepsionis tadi terlihat menciut.

"Saya mah gampang aja. Kalau ada apa-apa, saya tinggal bilang ke Arzen kalau saya nggak bisa menemui dia karena dipersulit sama dua resepsionis yang bertugas di sini. Bayangin, kalau sama saya ngasih kartu kredit unlimitednya saja dia percaya, berarti untuk hal lain pun dia pasti bakalan percaya juga, kan?" tambah Ellen lagi. Mumpung yang mau diperdaya mulai memakan umpan, dia mesti terlihat lebih meyakinkan lagi.

Terang saja kedua resepsionis itu terlihat gamang. Mereka tidak mempercayai kata-kata Ellen sepenuhnya, tapi bisa saja yang dikatakan Ellen memang benar dan mereka terancam dipecat karena telah mempersulit orang dekat bos.

"Oke, tunggu dulu, Mbak. Saya telepon sekretarisnya Pak Arzen dulu." Salah seorang resepsionis akhirnya mengambil tindakan. Perempuan yang terlihat lebih tua beberapa tahun dari Ellen itu tampak menghubungi seseorang kemudian mempersilakan Ellen untuk naik ke lantai tempat ruang kerja Arzen berada.

"Nah, gitu, dong dari tadi," ujar Ellen sambil tersenyum. Perempuan muda itu akhirnya berlalu meninggalkan meja resepsionis. "Ntar saya bilang ke Arzen kalau Mbak-mbak di sini baik," tambah Ellen lagi sambil melambaikan tangannya.

Kedua resepsionis tadi tampak tertegun sampai tubuh Ellen menghilang dari pandangan mereka.

"Kok kita kasih dia naik ke lantai atas, sih? Kalau ternyata dia bukan orang dekat pak Arzen, gimana? Habislah kita," ujar salah seorang resepsionis pada rekannya.

"Nggak mungkin dia bukan orang dekat Pak Arzen. Orang dia punya kartu kredit Pak Arzen gitu. Unlimited pula," sahut resepsionis yang satunya.

"Iya juga, sih ..." Resepsionis sebelumnya sedikit menerawang

"Kamu nyadar, nggak, sih?" tanya temannya lagi.

"Nyadar apa?" Yang ditanya malah balik bertanya.

"Dia masih muda banget, terus punya kartu kreditnya Pak Arzen, coba tebak itu artinya apa?" tanya resepsionis yang satunya lagi pada rekannya.

Yang ditanya tampak tertegun dengan bola mata yang terlihat bergerak ke kiri dan ke kanan, terlihat sedang berpikir keras. Dan sejurus kemudian, matanya tiba-tiba saja membeliak dengan mulut yang ternganga lebar.

"Sugarbaby!" seru mereka berdua hampir bersamaan. Tapi kemudian, buru-buru mereka menutup mulut dengan kedua tangan masing-masing.

"Jangan keras-keras, ntar ada yang denger," ujar salah seorang dari mereka sambil celingak-celinguk ke kiri dan ke kanan. Suasana kantor sedang tidak ramai karena semua pegawainya sedang sibuk mengerjakan pekerjaan masing-masing.

"Oh, my God! Pak Arzen punya sugarbaby?" bisik rekan yang satunya dengan nada tak percaya.

"Ssstt ... jangan sampai ada yang tahu. Kalau menyebar dan satu kantor heboh, pasti kita yang akan pertama kali dimintai pertanggungjawaban dari Pak Arzen. Orang cuma kita berdua yang lihat kartu kreditnya." Salah seorang resepsionis berujar dengan agak berbisik.

"Oh, iya, bener," sahut resepsionis yang satunya sambil menunjukkan ekspresi sedikit meringis.

Kedua perempuan itu sama-sama tertegun selama beberapa saat, masih tak percaya jika hari ini mereka menjadi saksi kunci sebuah berita besar. Bos yang dikabarkan telah menikah setahun lalu meskipun tak ada yang tahu wujud istrinya seperti apa, ternyata memiliki seorang sugarbaby!

Sebenarnya punya simpanan gadis muda bagi para pengusaha sukses bukanlah hal yang baru. Tapi yang membuat aneh adalah penampilan gadis yang dicurigai sebagai sugarbaby tadi, terlihat agak antimainsteam. Jika biasanya para lelaki kaya memilih gadis cantik dengan penampilan seksi dan menggairahkan sebagai sugarbaby mereka, kali ini tampaknya ada yang berbeda.

Gadis dengan pakaian dan riasan serba hitam tadi jauh dari kata menggairahkan, yang ada justru terlihat agak menyeramkan. Kelihatannya bos di perusahaan itu memiliki selera yang sedikit berbeda daripara lelaki kebanyakan.

"Apa mungkin dulunya Pak Arzen mantan anak punk, ya?" Salah seorang resepsionis itu kembali bergumam setelah tertegun cukup lama.

"Memangnya kenapa?" tanya rekan yang satunya.

"Soalnya kelihatannya selera Pak Arzen yang gotik-gotik gitu," ujar resepsionis itu lagi.

"Saskia Gotik, dong," sahut temannya yang bertanya sebelumnya sambil terkikik geli, yang disambut kekehan dari resepsionis sebelumnya.

"Maksudku sugarbaby gotik," ralat resepsionis itu kemudian.

Mereka berdua saling pandang selama beberapa saat, tapi kemudian keduanya tak kuasa menahan tawa. Mereka kembali terkikik geli dengan agak tertahan, tak peduli jika yang mereka tertawakan adalah bos mereka sendiri, orang yang memegang kendali atas nasib mereka di kantor tersebut. Sungguh bawahan teladan yang patut dicontoh.
bukhoriganAvatar border
bukhorigan memberi reputasi
1
603
1
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread42.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.